Day 6 : Ramadhan Dapat Melenyapkan Penyakit Hati

السلام عليكم ورحمه الله وبركاته

Puasa pada bulan Ramadhan dapat menghilangkan penyakit hati. Dengannya hilangnya penyakit hati hidup kita akan nyaman dengan siapapun, baik orang beragama islam maupun berbeda latar belakangnya.

Penyakit hati diantaranya ialah dengki, hasad, tamak, resah, angkuh, sombong, takabur, riya dan masih banyak lagi, maka pada bulan suci Ramadhan ini, insyaallah dengan melaksanakan berbagai ibadah kepada Allah Swt dengan sepenuh hati, ikhlas tidak mengharapkan dari makhluknya, tetapi mengharapkan kepada rabbnya yaitu Allah Swt, maka semua penyakit hati akan lenyap semuanya.

Orang yang tak penyakit hati, bisa memposisikan dirinya itu siapa, dan harus bagaimana dan berbuat seperti apa dengan propesional. Karena itu hilangnya semua penyakit hati merupakan bekal dari hidup kita untuk berjumpa pada bulan suci Ramadhan.

Bulan suci Ramadhan ini merupakan pelayanan, semua melayani dari takmir masjid hingga kantor-kantor yang menyiapkan makanan untuk berbuka puasa, dan ada juga di pesantren-pesantren secara bersama-sama dalam melaksanakan ibadah puasa, makan sahur bersama, buka puasa juga bersama-sama dan mengerjakan sholat Tarawih pada bulan suci Ramadhan juga dilaksanakan secara bersama-sama, karena momentum seperti ini jarang dilakukan dengan secara istiqomah, kecuali dikerjakan pada bulan suci ramadhan, semoga peyakit hati yang dulu pernah dendam kepada sesama manusia, segera di angkat oleh Allah Swt penyakitnya, Aamiin... Ya Rabbal ‘Alamin...

Seperti yang kita sadari bersama, umumnya manusia sangatlah sulit untuk melaksanakan panggilan Allah Swt kecuali orang-orang yang beriman, yang selalu mengerjakan ibadah secara istiqamah, umumnya manusia sangatlah malas untu diajak melakukan ketaatan kepada sang pencipta yaitu Allah Swt. Why?

Kita semuanya akan memiliki jawaban yang sama, karena manusia itu dibekali oleh Hawa Nafsu. Hanya saja manusia berbeda-beda. Ada hawa nafsunya lebih menguasai dirinya sendiri, sehingga dia tergoda oleh maksiat, namun dia tidak sadari bahwa dirinya bersalah,. Ada yang hati nuraninya lebih mendominasi, sehingga dia termasuk hamba yang lebih taat kepada Rabnya.

Jika kita perhatikan, sejatinya iman dan islam ialah ketaatan kepada Allah Swt adalah sebuah kenikmatan yang diberikan kepada hambanya, yang selalu istiqamah dalam mengerjakan kebaikan maupun ibadah lainnya. Terdapat banyak dalil dalam Al-Qur’an maupun Hadits Rasul, bahwa ibadah ini bisa kita rasakan kenikmatannya, diantaranya firman Allah Swt ketika menceritakan salah satu kenikmatan yang Allah Swt berikan kepada para sahabat Nabi Muhammad,

وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ فِيكُمۡ رَسُولَ ٱللَّهِۚ لَوۡ يُطِيعُكُمۡ فِي كَثِيرٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡرِ لَعَنِتُّمۡ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ حَبَّبَ إِلَيۡكُمُ ٱلۡإِيمَٰنَ وَزَيَّنَهُۥ فِي قُلُوبِكُمۡ وَكَرَّهَ إِلَيۡكُمُ ٱلۡكُفۡرَ وَٱلۡفُسُوقَ  [سُورَةُ الحُجُرَاتِ: ٧] وَٱلۡعِصۡيَانَۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُٱلرَّٰشِدُونَ

Artinya:

Dan ketahuilah bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Kalau dia menuruti (kemauan) kamu dalam banyak hal, pasti kamu akan mendapatkan kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan, dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.

Atas petunjuk dan rahmat Allah ‘Azza wa Jalla, Allah jadikan para sahabat manusia yang bisa menikmati lezatnya iman, bahkan allah jadikan iman itu sesuatu yang indah pada hati para sahabat. Sehingga kecintaan mereka kepada kebaikan, mengalahkan segalannya.

Kemudian dalam hadits dari Abbas bin Abdul Muthalib Radhiyallahu ‘Anhu,

Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

ذَاقَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا

“Akan merasakan nikmatnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabnya, islam sebagai agamanya, dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai rasulnya.” (HR. Muslim, Turmudzi dan yang lainnya).

Dalam hadis di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut tiga kriteria:

Orang yang mentahudkan Allah dengan sepenuhnya, sebagai bukti dia ridho kepada Allah Swt sebagai Rabbnya, dan sebagai bukti dia ridho terhada islam sebagai agamanya dan dia mengikuti petunjuk Rasululah shollallahu ‘alaihi wa salam dalam hidupnya, orang yang memiliki tiga kriteria ini akan merasakan lezatnya iman dan islam.

Dalam hadits lain mungkin sering kita dengar, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa salam juga bersabda,

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ المَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

Artinya

“Tiga hal, siapa yang memilikinya maka dia akan merasakan lezatnya iman: Allah dan Rasul-nya lebih dia cintai dari pada selainnya, dia mencintai seseorang hanya karena Allah Swt, dan dia sangat benci untuk kembali kepada kekufuran, sebagai mana dia benci untuk dilempar ke neraka” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka mengambil kesimpulan hadits di atas kalau kita cinta kepada Allah Swt dan Rasulullah maka kita termasuk umatnya yang lebih di cintai oleh Allah dan Rosulnya.

Hati ini mudah tersakiti oleh siapapun, maka dari itu kita harus menjaganya hati ini dengan yang baik, seperti kita memperbanyak Istighfar, Sholawat dan Zikir lainnya. Yang bisa membuat hati kita tenang dan tentram, Allah Swt lah yang mengetahui isi hati manusia, maka kita harus menyadari apa yang dilakukan oleh hati ini untuk menjadi yang lebih baik, ya dengan ibadah dengan sepenuh hati dan istiqamah kepada sang pencipta yaitu Allah Azza Wa Jalla.

Demikian yang saya dapat sampaikan, mohon maaf bila ada tulisan yang saya tulis tidak benar, maupun salah kata, karena kebenaran datangnya dari Allah Swt dan kebatilan atau kesalahan datangnya dari Syaithan.

شكرا لكم جميعا، هذا مننا، و السلام عليكم ورحمه الله وبركاته