Banyak yang tak terlalu paham, bahwa tubuh kita dipenuhi dengan “pembawa pesan kimia” yang membantu mengatur berbagai organ dan sistem tubuh. Dialah hormon. Setidaknya, ada 50 jenis hormon dalam tubuh manusia. Hormon ini memengaruhi berbagai fungsi tubuh, mulai dari siklus tidur, siklus menstruasi, hingga saluran pencernaan. Nah, di antara sekian banyak hormon yang ada di dalam tubuh wanita, ada dua hormon yang sangat penting untuk kita ketahui fungsinya, yaitu hormon estrogen dan progesteron. 

1. Estrogen 

Estrogen diproduksi oleh kelenjar adrenal, yaitu kelenjar sebesar separuh jempol yang terletak di atas ginjal. Estrogen memiliki beberapa fungsi, tetapi yang paling penting adalah perannya pada sistem reproduksi wanita, yaitu:

  • membantu mempertahankan siklus menstruasi 
  • membantu rahim tumbuh dan mempersiapkan tubuh untuk melahirkan
  • memastikan pertumbuhan dan kesehatan tulang, mengoptimalkan fungsi otak, dan mengatur suasana hati.

Secara spesifik, inilah peran estrogen pada organ reproduksi wanita:

  • Di dalam ovarium (indung telur), estrogen membantu merangsang pertumbuhan folikel telur
  • Di dalam vagina, estrogen mempertahankan ketebalan dinding vagina dan meningkatkan pelumasan
  • Di dalam rahim, estrogen meningkatkan dan memelihara selaput lendir yang melapisi rahim, termasuk mengatur aliran dan ketebalan lendir rahim

Tubuh kita juga menggunakan estrogen dalam pembentukan jaringan payudara. Hormon ini juga membantu menghentikan aliran ASI setelah disapih.

Kadar hormon estrogen naik turun selama siklus menstruasi dan selama masa hidup wanita. Fluktuasi ini terkadang dapat menghasilkan efek seperti perubahan suasana hati sebelum menstruasi atau wajah yang memanas saat menopause.

Tak hanya selama menstruasi, tingkat hormon estrogen pun secara umum berbeda antara wanita yang satu dengan yang lain. Penyebabnya antara lain masa pubertas, kehamilan, menyusui, obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi atau hipertensi, PCOS, dan penyakit kelenjar adrenal. 

Nah, jika kadar estrogen terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko kanker rahim dan payudara. Sebaliknya, kadar yang rendah dapat menyebabkan penambahan berat badan dan penyakit kardiovaskular.

2. Progesteron

Seperti hormon estrogen, progesteron juga merupakan hormon steroid yang memainkan peran penting dalam reproduksi wanita. Fungsi utamanya adalah mengatur menstruasi dan mendukung kehamilan pada tubuh wanita. Progesteron diproduksi di dalam ovarium (tepatnya di korpus luteum) setelah ovulasi, namun kelenjar adrenal dan plasenta saat kehamilan juga dapat menghasilkan progesteron. 

Jika dijelaskan lebih rinci,ini peran penting progesteron bagi wanita: 

1. Merangsang perkembangan kelenjar dan pembuluh darah baru dalam rahim agar siap  menjadi tempat menempel sel telur yang dibuahi (implantasi). Jika sel telur tidak dibuahi, korpus luteum rusak, menyebabkan penurunan kadar progesteron. Penurunan ini menyebabkan endometrium rusak, menyebabkan awal periode menstruasi.

Baca: Berapa Lama Panjang Siklus Menstruasi?

2. Selama masa kehamilan, jika telur dibuahi, korpus luteum tidak rusak dan terus memproduksi progesteron. Progesteron ini merangsang pembuluh darah untuk mensuplai endometrium. Ini juga mendorong endometrium untuk menyediakan nutrisi bagi embrio yang sedang berkembang. 

3. Setelah plasenta terbentuk, ia juga menghasilkan progesteron. Akhirnya, plasenta menjadi penghasil utama progesteron. Tingkat progesteron tetap tinggi selama kehamilan. Tingkat yang meningkat ini juga mencegah tubuh memproduksi telur tambahan selama kehamilan. Akhirnya, progesteron juga membantu memicu laktasi/keluarnya ASI.

Sama seperti estrogen, kadar progesteron juga naik turun sepanjang siklus menstruasi. Kadar progesteron yang tinggi biasanya tidak menyebabkan efek kesehatan yang negatif, meskipun  ada sebuah studi yang menunjukkan bahwa kadar progesteron memengaruhi risiko kanker ovarium. Sebaliknya, kadar progesteron yang rendah dapat memengaruhi menstruasi dan kesuburan, seperti keguguran, infertilitas dan buruknya fungsi ovarium.

Progesteron juga ada di dalam tubuh pria, namun kadarnya jauh lebih rendah.

Bagaimana cara menyeimbangkan kadar estrogen dan progesteron?

Mengingat kadar hormon estrogen maupun progesteron yang terlalu rendah atau tinggi ternyata dapat berdampak buruk, berikut adalah tips agar kedua hormon ini seimbang:

  1. Istirahat yang cukup yaitu tidur 7-8 jam dalam sehari
  2. Pola makan bergizi seimbang
  3. Olahraga secara teratur 
  4. Kelola stres
  5. Kurangi konsumsi kafein dan alkohol 
  6. Pertahankan berat badan ideal 

Jadi, lakukan tips di atas untuk menjaga Kesehatan organ reproduksi kita, ya!

 

Image by pvproductions on Freepik