Mengenal Sejarah Tarian Dibali

Tari Bali adalah beragam tarian yang berasal dari pulau Bali. Tari Bali tidak selalu bergantung pada alur cerita. Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah. Sudah menjadi rahasia umum jika pulau Bali merupakan salah satu pulau paling kuat daya tariknya. Bukan hanya destinasi wisata yang mempesona saja, namun Bali juga menyimpan segudang kearifan lokal. Anda bisa dengan mudah menjumpai aneka ragam budaya yang tersimpan di setiap sudut Pulau yang dijuluki sebagai Pulau Dewata ini. Salah satu budaya yang paling populer adalah beberapa jenis tari Bali yang begitu khas.

Gerakan meliuk yang begitu elok ditambah penggunaan pakaian adat beserta aksesorisnya, tampak begitu apik dan memukau. Tarian-tarian adat ini biasanya dibawakan ketika terdapat pesta penyambutan wisatawan maupun upacara-upacara adat. Tentunya hal ini akan menghilangkan rasa lelah Anda setelah seharian berkeliling Pulau Dewata. Aneka tarian adat tradisional dari daerah Bali merupakan sebuah budaya dan warisan dari para leluhur yang masih dilestarikan oleh para masyarakatnya. Itulah sebabnya mengapa sebagian besar tari Bali memiliki makna religius meskipun beberapa yang lain sudah dimodifikasi sesuai dengan acara yang sedang dibawakan.

Sejarah

I Made Bandem pada tahun 1983 menyebutkan jika tari Bali merupakan bagian organik yang ada di masyarakat pendukungnya dan perwatakan dari masyarakatnya ada dan tercermin dalam tari. Menurut struktur masyarakatnya, sejarah tari Bali terbagi menjadi 3 periode yakni:

  • Periode Masyarakat Primitif

Periode primitif atau pra Hindu ini berlangsung sejak tahun 20.000 sebelum masehi hingga 400 masehi. Pada masa ini orang-orang di Pulau Bali dipengaruhi oleh keadaan yang ada di alam sekitar mereka.Tarian-tarian yang mereka tampilkan sebagian besar meniru gerak gerik dari alam sekitar seperti liuk pohon yang diterpa angin, nyiur ombak hingga gerakan binatang dan lain sebagainya. Hingga saat ini jenis gerakan ini masih terus dipelihara dengan baik.

Bukan hanya alam saja tempat mereka bergantung pada masa ini, namun mereka juga mengabadikan sebagian hidupnya kepada hal spiritual. Masih begitu lekatnya kepercayaan mereka terhadap animisme dan totemisme menjadikan tarian mereka memiliki sifat penuh pengabdian dan memiliki unsur trance, atau kerawuhan yang berfungsi sebagai penolak bala.Salah satu bentuk tari Bali yang bersumber dari kebudayaan Pra-Hindu ini adalah sang hyang.

  • Periode Masyarakat Feodal

Periode yang kedua adalah masyarakat feudal yang berlangsung sejak 400 Masehi hingga 1945. Pada masa ini perkembangan tari Bali sudah mulai ditandai oleh elemen dari kebudayaan hindu. Pengaruh hindu yang berjalan pelan namun pasti sudah dimulai sejak abad VII ketika pemerintahan Raja Ugra Sena.Kemudian pada abad ke X terjadi sebuah perkawinan antara raja udayana dengan ratu dari Jawa Timur yang bernama mahendradatta. Dari pernikahan tersebut kemudian lahirlah seorang anak yang kemudian menjadi raja bernama Airlangga. Itulah mengapa hubungan antara pulau Jawa dan pulau Bali begitu erat. Kebudayaan masyarakat Bali yang awalnya menganut penyembahan leluhur atau animisme dan tetomisme kemudian bercampur dengan hinduisme dan budhisme. Dengan bercampurnya kepercayaan ini maka lahirlah kebudayaan Hindu seperti yang terlihat sekarang ini.

  • Periode Masyarakat Modern

Tari Bali pada periode masyarakat modern ini berawal dari tahun 1945 hingga saat ini. Atau lebih tepatnya dimulai ketika kemerdekaan republik Indonesia sudah berhasil direbut. Hal ini dikarenakan patromisasi dari kerajaan-kerajaan yang ada pada zaman feudal sudah berangsur surut.

Pada periode ini, kreasi-kreasi baru sudah mulai bermunculan meskipun hanya sebatas kreasi yang berlandaskan nilai tradisional. Seperti perubahan pada komposisi serta interpretasi lagu yang kemudian dipadukan ke dalam sebuah gerak tari.

Jenis dan Fungsi Tari Bali

Berkisar sejak tahun 1950 an, perkembangan pariwisata di Bali yang begitu pesat nyatanya memberi pengaruh terhadap fungsi dari tarian Bali. Dengan begitu terdapat beberapa tarian Bali yang ditampilkan pada kegiatan-kegiatan diluar keagamaan dan memiliki sifat sebagai hiburan.

Tentunya tarian yang seperti ini sudah mengalami modifikasi sebelumnya. Jika melihat dari segi fungsionalitasnya, tari seni di Bali setidaknya dikategorikan menjadi 3 seperti:

– Tari Wali

Tari Bali yang masuk dalam kategori tari wali ini biasanya dipentaskan setiap ada kegiatan upacara baik adat maupun agama Hindu di Bali. Ketika di Pura, tari yang satu ini dipentaskan di bagian area dalam pura atau jeroan. Sedangkan untuk jenis tariannya adalah:

– BeBali

Yang kedua adalah beBali yang merupakan jenis tarian upacara namun pementasannya berlangsung di halaman tengah pura. Tarian ini bersifat sakral namun tetap ada unsur sebagai hiburan.

– Balih-Balihan

Untuk Bali-Balihan jenis tariannya memiliki sifat non religious dan lebih dominan menghibur. Biasanya dipentaskan pada bagian halaman depan ataupun bagian luar pura.

Macam-Macam Tari Bali

  1. Tari Kecak
  2. Tari Barong
  3. Tari Cendrawasih
  4. Tari Kebyar Duduk
  5. Tari Topeng
  6. Tari Puspanjali
  7. Tari Baris
  8. Tari Janger
  9. Tari Gambuh
  10. Tari Pendet

Bagi kamu para pengusaha yang juga ingin mencoba menjual atau membuka usaha kamu bisa menggunakan alat usaha yang di jual dari SATMESIN, untuk informasi pembelanjaan kamu bisa klik link ini.