Khitan Laser atau Electric Cauter?

Khitan/ sunat merupakan salah satu prosedur medis yang banyak dilakukan di dunia. Sebanyak 35% populasi pria di dunia, melakukan tindakan sirkumsisi umumnya di Negara-negara berkembang. Ada beberapa metode, teknik dan alat yang digunakan untuk melakukan tindakan sirkumsisi. Seperti khitan laser, mahdian klem dan stapler.

Berdasarkan atas metode ataupun instrument yang digunakan rata-rata komplikasi yang ditimbulkan dari tindakan sirkumsisi ini antara 0.2 hingga 2%. Komplikasi yang paling umum terjadi berupa perdarahan, yang mencapai 35%. Dan sebanyak 6% pasien yang mengalami perdarahan dari beberapa literature membutuhkan tindakan operasi lanjutan untuk mengkoreksinya.

klik banner konsultasi via wa

Secara medis dokter memiliki beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko perdarahan pada pasien, diantaranya menggunakan CO2, laser, lem jaringan, epinephrine, nitrat silver, thrombin, dilakukan penjahitan dan penggunaan electro surgery.

Khitan Laser Sesungguhnya

Khitan laser

Khitan laser

Diathermy atau dengan kata lain merubah energy elektromagnetik menjadi tenaga panas untuk tindakan sirkumsisi sebenarnya masih menjadi kontroversi. Electro surgery (diathermy) pada sirkumsisi ditujukan untuk mencapai kondisi sunat yang hemostasis (menghentikan/ minimal perdarahan). Metode ini telah digunakan puluhan tahun lamanya, dan telah disempurnakan oleh Bovie dari universitas Harvard pada tahun 1926. Dimana saat itu dibuat unit electro surgery yang memproduksi arus frekuensi tinggi yang selanjutnya dihantarakan ke sebuah loop pemotong (elektroda) dan digunakan untuk pemotongan jaringan, koagulasi dan pengeringan.

Teknik electro surgery di masyarakat kita sering juga disebut laser atau popular dengan sunat laser padahal bukan, karena tidak menggunakan energy laser dan hanya menggunakan energy panas dari arus listrik frekuensi tinggi. Beberapa tenaga medis juga sering menyebutnya sebagai electro cauter (EC). Berdasarkan jenis elekroda yang digunakan metode electro cauter ini memiliki 2 tipe yaitu monopolar dan unipolar.

Baca juga : Sunat Laser Minimalkan Perdarahan

Electro cauterization (EC) merupakan prosedur pembedahan yang sering dilakukan dokter atau dokter bedah menggunakan tenaga listrik yang diubah menjadi panas untuk mencegah perdarahan paska terjadi kecelakaan atau saat pembedahan, menghilangkan jaringan kulit yang tidak normal, memotong kulit (sirkumsisi) dan mencegah terjadinya infeksi.

Dokter bedah, mungkin menggunakan teknik ini untuk memotong jaringan kulit dalam prosedur pembedahan sehingga dokter dapat lebih leluasa menjangkau ke area yang akan dilakukan terapi bedah. Dengan electro cauterization perdarahan yang mungkin terjadi saat pembedahan dapat diminimalisir karena teknik ini langsung menghentikan keluarnya darah. Luka menjadi lebih bersih dan mencegah pasien kehilangan darah dalam jumlah yang banyak. Seperti halnya dalam proses sirkumsisi.

Tak hanya popular dilakukan dalam proses sirkumsisi. Electro cauterization atau popular di masyarakat sebagai khitan laser juga banyak dilakukan dokter untuk keperluan lain seperti menghilangkan tumor, menghilangkan kutil terutama pada kelamin. Bahkan pada kasus kutil kelamin electro cauterization ini cukup efektif dan hanya dilakukan sekali.

Sunat Metode Bipolar

Mode bipolar biasa digunakan pada bedah minor untuk proses koagulasi (pembekuan). Sebuah elektroda berbentuk pinset digunakan untuk menjepit jaringan yang tidak diinginkan, kemudian arus listrik frekuensi tinggi mengalir dari ujung elektroda melewati jaringan tadi kemudian menuju ujung elektroda yang lain. Pada mode monopolar digunakan dua elektroda terpisah, yaitu elektroda aktif dan elektroda pasif/ netral dengan permukaan yang lebih luas yang ditempatkan dekat dengan lokasi yang akan dibedah. Arus listrik akan terpusat pada elektroda aktif dan elektroda netral didesain untuk mendistribusikan arus listrik dengan tujuan mencegah kerusakan jaringan.

Tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan sebelum prosedur electric cauterization atau dikenal sebagai sunat laser maupun bipolar dilakukan. Jika saat prosedur terjadi perdarahan hebat, dokter mungkin mengambil sample darah pasien untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium untuk mengetahui kemungkinan masalah pembekuan darah atau kesehatan lainnya. Pada beberapa kasus, misalnya pada dewasa, yang mengkonsumsi obat pencer darah seperti aspirin, ibuprofen, dan warfarin. Dokter akan meminta anda menghentikan konsumsi obat beberapa hari sebelum tindakan sunat atau bedah lainnya dilakukan menggunakan teknik electric cauterization.

klik banner konsultasi via wa