Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

8 TAHUN LAPINDO

Pemerintah Sibuk Urus Lapindo, Ical Malah Buang-buang Duit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 27 April 2015, 14:55 WIB
Pemerintah Sibuk Urus Lapindo, Ical Malah Buang-buang Duit
ilustrasi/net
rmol news logo . Ironi sekali, ketika masyarakat Sidoarjo menanti penggantian atas tanah mereka yang tertutup lumpur Lapindo, Aburizal Bakrie alias Ical sebagai pemilik malah asyik buang duit untuk rebut kekuasaan di Golkar.

"1 bulan lagi 29 Mei genap 8 tahun sudah Lumpur Lapindo mengubur beberapa kecamatan di sidoarjo Jatim. Aburizal Bakrie sang empunya malah kini sedang berasyik masyuk mengutak ngatik pemerintah dan Golkar agar dapat melanggengkan kekuasaannya sebagai ketua umum dengan berbagai cara dilakukan, puluhan bahkan ratusan milyar biaya mengalir untuk melanggengkan kekuasaannya," kata Ketua Lembaga Penyelidikan, Pemantauan dan Pemberantasan Korupsi RI (LP3KRI), Samsul Hidayat di Jakarta, Senin (27/4).

Samsul menuturkan, sudah bertahun-tahun penantian masyarakat memperoleh ganti rugi yang tak kunjung selesai. Diera SBY, pemerintah berbaik hati turut mengucurkan miliaran rupiah untuk menanggulangi dampak kerugian dan sosial yang diakibatkan kecerobohan perusahaan tambang dibawah komando Aburizal Bakrie tersebut.

"Begitu pun Presiden Jokowi dengan mengagetkan turut mengucurkan bantuan kurang lebih Rp 800 miliar untuk menanggulangi ganti rugi, namun anehnya ganti rugi tak kunjung selesai, masyarakat korban lumpur lapindo masih berbondong melakukan unjuk rasa menuntut ganti rugi, lalu kemana bantuan pemerintah selama ini disalurkan?," ungkapnya.

Samsul berpendapat, hal ini sangat menyakitkan bagi tegaknya keadilan di republik ini. Disisi lain masyarakat korban lapindo menangis tersayat karena kehilangan harta benda, pekerjaan, bahkan masa depan karena penyelesaian yang tidak kunjung tiba.

"Namun disisi lain ARB begitu mudahnya mengalirkan ratusan milyar untuk upaya melanggengkan kekuasaannya sebagai ketua umum Partai Golkar lagi," tegasnya.

Samsul menilai, sebagai kader apalagi pemimpin partai Golkar harusnya Ical tidak menjadikan partai sebagai alat pelindung atau memanfaatkannya sebagai tameng atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan.

"Seperti inikah wajah kader Partai Golkar? Dimana rasa empati dan rasa malu sebagai seorang kader Partai Golkar, Ical malah buta terhadap tangisan darah rakyat nya yang sedang merintih? Sungguh memilukan," tutupnya. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA