Keputusan ini juga diambil untuk meredakan kesengsaraan anggaran negara.
Dengan dicabutnya subsidi tersebut maka harga satu kilo roti pita putih dinaikkan 60 persen menjadi 0,40 dinar dari 0,25 dinar dan harga roti pita besar naik hampir dua kali lipat.
Sedangkan hara roti jenis lainnya tidak terkena dampak.
Pemerintah Yordania telah menerapkan mekanisme untuk mengimbangi dampaknya terhadap masyarakat miskin melalui transfer tunai.
Menteri Perdagangan Yarub Qudah mengumumkan harga baru pada sebuah konferensi pers pada 8 Januari lalu, dengan mengatakan bahwa harga akan dikunci sampai akhir 2018 karena kerajaan tersebut memiliki cadangan gandum yang cukup.
Ini adalah kenaikan harga pertama yang terjadi pad aroti pita sejak 1996. Sebuah langkah untuk menaikkan harga kemudian memicu keresahan sipil ketika pemerintah dipaksa untuk mendorongnya agar mematuhi persyaratan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk memperluas kredit baru
Langkah tersebvut datang 10 hari setelah kabinet Yordania mengumumkan paket utama kenaikan pajak yang dipandu IMF yang dikatakan penting untuk secara bertahap menurunkan rekor hutang publik yang dibutuhkan agar ekonomi melanda konflik regional yang tumbuh kembali. Demikian seperti dimuat
Al Jazeera.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: