Berita

Nurdin Halid, Fahd El Fouz Arafiq, M Yahya Zaini:net

Politik

Luhut Kelihatan Nggak Sreg

Soal bocoran Kabinet Novanto Diisi Koruptor& pelaku Video mesum
JUMAT, 27 MEI 2016 | 09:25 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Ketua Umum Golkar Setya Novanto tengah menggodok kabinetnya. Sejumlah nama kontroversi dikabarkan masuk dalam kepengurusannya, sebut saja M Yahya Zaini yang pernah terlibat video porno dan Fahd El Fouz yang baru keluar penjara akibat kasus korupsi. Menanggapi hal ini Menkopolhukam Luhut Pandjaitan terlihat kurang sreg.

Kemarin, dokumen susunan pengurus DPP Golkar tersebar di kalangan wartawan. Dalam dokumen yang berisi 75 nama itu paling tidak ada empat nama yang jadi kontroversi. Mereka adalah Nurdin Halid yang diberi jabatan Ketua Harian, MYahya Zaini yang didaulat menduduki Ketua Bidang Hubungan Legislatif. Dua nama lain adalah Fahd El Fouz Arafiq sebagai Ketua DPP Golkar Bidang Pemuda dan Olah Raga, dan terakhir adalah Sigit Haryo Wibowo.

Empat nama itu kontroversi lantaran pernah berusurusan dengan hukum. Nurdin Halid misalnya, pernah menjalani hukuman penjara terkait kasus penyelundupan gula impor ilegal pada 2004. Nurdin juga divonis bersalah kasus kepabeanan impor beras dari Vietnam. Dia dihukum dengan penjara 2,5 tahun pada 2005.

Ada pun Yahya Zaini adalah eks anggota DPR yang pernah tersangkut kasus video mesum dengan pedangdut Maria Eva. Sedang nama Fahd El Fouz pernah terlibat kasus korupsi Alquran. Pengadilan Tipikor Jakarta pada Desember 2012 memvonis Fahd bersalah dalam kasus suap Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) untuk tiga kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam. Fahd bebas bersyarat pada 23 Agustus 2014.

Sementara nama yang terakhir Sigit Haryo Wibisono divonis 15 tahun penjara lantaran kasus pembunuhan terhadap Dirut PT Putra Rajawali, Nasrudin Zulkarnain. September tahun lalu dia baru keluar dari penjara.

Beredarnya empat nama ini membuat Menkopolhukam Luhut Panjaitan lumayan terkejut. "Setahu saya Golkar itu tidak pernah memasukkan nama-nama yang terlibat kriminal masuk dalam kepengurusan," kata Luhut di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, kemarin. Meski begitu, Luhut mengaku tak bisa ikut campur lantaran hanya sebagai kader. "Nanti kita lihat kan saya bukan ketua Golkar," katanya.

Anggota Tim Formatur Roem Kono tidak menepis bocoran dokumen tersebut. Dia bilang, kepengurusan masih digodok belum final. Dia juga menepis bahwa kepenguruan mementingkan pihak-pihak tertentu. "Kita menampung semua aspirasi," kata Roem, di Gedung Parlemen, kemarin.

Terkait nama yang disebut kontroversi seperti Yahya Zaini, Roem, bilang kepenguruan tahun ini fokus pada kinerja. Yahza Zaini dianggap layak mengisi posisi tersebut karena dikenal sebagai konseptor yang baik dan punya waktu yang banyak untuk mengurus partai. Soal kasusnya di masa lalu, Roem tidak mempermasalahkan. "Setiap orang kan punya kesalahan. Dia cukup tekun. Wajar kalau dia masuk," ungkapnya.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan jika benar empat nama itu dimasukkan dalam kepengurusan maka menunjukkan bahwa Golkar semakin pragmatis. Golkar sangat fokus mendapatkan kekuasaan. "Padahal parpol juga punya tugas yaitu pendidikan politik bersih," kata Hendri, saat dikontak tadi malam.

Dia bilang, jika susunan kepengurusan Golkar tak menunjukkan diri sebagai parpol bersih. maka kabinet Novanto ini bisa suram. "Malah mungkin akan hancur. Perolehan suaranya akan anjlok di pemilu nanti," ungkapnya.

Pendapat berbeda disampaikan pengamat politik dari Indo Barometer M Qodari. Dia bilang, dalam menyusun kabinetnya Novanto mempertimbangkan kemampuan dan kepercayaan. Nama yang jadi kontorversi seperti Yahya Zaini disebut sebagai orang dekat Novanto yang selalu menopang Novanto di balik layar. "Skema besar kepengurusan Golkar sekarang adalah rekonsiliasi kubu Bali dan Ancol. Soal nama-nama kontroversi yang masuk kabinet, mungkin nama-nama itu dianggap Novanto sebagai orang yang bisa bekerja dan bisa dipercaya," kata Qodari kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. ***

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Serbu Kuliner Minang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:59

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Obor Api Abadi Mrapen untuk Rakernas IV PDIP Tiba di Batang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:28

Mubadala Energy Kembali Temukan Sumur Gas Baru di Laut Andaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:59

Rocky Gerung Dicap Perusak Bangsa oleh Anak Buah Hercules

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:41

Deal dengan Kanada

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:24

Kemenag: Kuota Haji 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:04

Zulhas Dorong Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral di Forum APEC

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:40

DPR: Kalau Saya Jadi Nadiem, Saya Sudah Mengundurkan Diri

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:20

2 Kapal dan 3 Helikopter Polairud Siap Amankan KTT WWF

Minggu, 19 Mei 2024 | 00:59

Selengkapnya