Benarkah Bayi Baru Lahir Butuh Sarung Tangan? Ini Penjelasannya

Sarung tangan penting untuk melindungi jari dan telapak tangan bayi. (Foto: Pixabay)

Saat sedang membeli perlengkapan bayi, sarung tangan selalu masuk dalam daftar belanjaan. Sebenarnya, perlu atau tidak, ya, bayi menggunakan sarung tangan? Bukankah sarung tangan justru bisa mengganggu perkembangan motorik dan sensoriknya. Sebenarnya, sarung tangan lebih baik digunakan bayi berusia di bawah 3 bulan. Ingin tahu apa alasannya? Coba cek beberapa informasinya di sini.

 

1. Sarung tangan dibutuhkan bayi untuk menghindari udara dingin

Sebelum usia 3 bulan, bayi cenderung mudah kedinginan. Hal ini disebabkan si kecil belum dapat mengontrol suhu tubuhnya secara normal. Kurangnya kemampuan ini membuat bayi mudah merasa panas ataupun dingin. Bahkan, terkadang suhu tubuh bisa berubah dalam sekejap.

 

Tentunya, ibu sering melihat sejumlah bayi dipakaikan baju cukup tebal serta selimut ketika berpergian ke luar rumah. Ditambah lagi sarung tangan dan kaki. Ibu yang melihatnya merasa gerah dan risi, lho. Dr Natalie Epton, dokter spesialis anak dan neonatologis dari Singapura mengatakan bahwa sarung tangan ini sangat berguna, terutama di minggu–minggu awal bayi baru lahir.

 

Sebenarnya, bagian tubuh yang berubah suhu paling awal adalah tangan dan kaki. Untuk itu, ibu bisa memakaikannya terhadap si kecil ketika keluar ruangan atau pergi ke tempat yang lebih dingin. Dengan begitu, bayi tidak mudah kedinginan dan mengalami penurunan suhu. Bila itu terjadi, bayi bisa terserang gangguan kesehatan, seperti paru-paru dan batuk

 

Selain belum dapat mengontrol suhu dengan baik, bayi baru lahir cenderung memiliki gerakan refleks seperti ini.

 

2. Sarung tangan membuat bayi terhindar dari luka

Jari dan kuku bayi tidak bersentuhan langsung dengan kulit. (Foto: Pixabay)
Jari dan kuku bayi tidak bersentuhan langsung dengan kulit. (Foto: Pixabay)

Jangan sepelekan kemampuan kuku bayi, lho. Walau terlihat mungil dan menggemaskan, kuku bayi berpotensi untuk melukai kulit ibu dan dirinya sendiri. Apalagi saat masa awal hidupnya, bayi cenderung belum dapat mengontril gerakan tubuhnya. Itu sebabnya, si kecil bisa asyik menggaruk wajahnya atau bagian tubuh yang lainnya.

 

Bayangkan kalau kuku si kecil panjang, tentunya garukan ini bisa melukai kulitnya sendiri. Bahkan, bila menggaruknya terlalu dalam, bayi dapat berdarah, lho. Nah, sarung tangan ini berfungsi menghalangi kuku untuk menggaruk kulit secara langsung. Selain kulit, kuku bayi juga berpotensi melukai matanya. Tentunya, ibu tak mau hal tersebut terjadi, kan.

 

Sarung tangan juga berfungsi melindungi telapak tangan dan jari bayi dari kuman serta benda-benda tajam. Ingat, bayi sangat suka sekali menghisap bagian jarinya. Kalau jari bayi sudah terpapar kuman, tentunya ini berisiko tertular penyakit tertentu. Terutama yang disbebakan oleh bakteri dan jamur.

 

Telapak tangan dan jari bayi pun lebih terhindar dari gesekan atau tusukan benda-benda tajam yang kemungkinan berada di sekitarnya. Jadi, memakaikan sarung tangan menjadi alasan yang tepat untuk bayi di bawah 3 bulan.

 

Bayi baru lahir seringkali belum mememiliki bentuk fisik yang sempurna. Ini dia beberapa ciri fisik bayi ketika baru lahir.

 

3. Sarung tangan dapat membuat bayi lebih tenang

Membuat gerakan bayi terbatas sehingga tidak terlalu aktif. (Foto: Pixabay)
Membuat gerakan bayi terbatas sehingga tidak terlalu aktif. (Foto: Pixabay)

Bayi baru lahir mudah sekali terkejut dan sering menggerakan tangan dan kakinya. Hal ini dapat mengganggu ketika bayi harus ditidurkan. Bisa-bisa si kecil terbangun karena terkejut dengan gerakannya sendiri. Untuk itu, ibu bisa memasangkan sarung tangan kepada bayi setiap mau tidur. Selain membuatnya lebih tenang, sarung tangan bisa menghangatkan tubuhnya.

 

Kondisi memakai sarung tangan ini disarankan hingga bayi berusia sekitar dua bulan. Saat bayi menginjak usia tiga bulan, sebaiknya tidak usah menggunakan sarung tangan lagi. Karena sebenarnya bayi belajar mengenal sesuatu dengan menyentuhnya. Si kecil akan kesulitan memahami benda-benda yang disentuhnya bila tangannya terus terlindungi sarung tangan.

 

Dengan membiarkan tangannya terbuka maka ibu akan melatih perkembangan sensorik dan motorik telapak tangan dan jemari si kecil. Ia pun bisa berlatih menyentuh, meraba, memegang, dan menggenggam berbagai hal, mulai dari menyentuh wajah ibu atau menggenggam mainan yang ada di sekitarnya.

 

Lalu bagaimana bila ibu masih merasa perlu memakaikan sarung tangan pada si kecil yang sudah berusia lebih dari tiga bulan? Kebutuhan setiap bayi tentunya berbeda dan ibulah yang paling mengenal bayi ibu. Seandainya ibu masih membutuhkan sarung tangan untuk melindungi bayi karena cuaca super dingin atau gerakan tangan bayi sangat aktif, tentu tidak apa-apa bila sesekali memakaikannya. Namun pastikan juga ibu tidak menghambat perkembangan sensorik dan motorik si kecil serta tidak menghalanginya belajar lewat sentuhan.

 

Sedangkan bila ibu memutuskan untuk melepaskan sarung tangan selamanya, pastikan ibu selalu membersihkan kedua tangannya serta memotong kuku jari-jarinya sehingga ia akan terbebas dari risiko melukai dirinya sendiri

 

Sarung tangan bayi juga harus dicuci selayaknya pakaiannya. Ini dia cara mencuci pakaian untuk bayi di bawah 6 bulan. Pastikan bebas kuman, ya.

 

Jadi, sekarang sudah tidak bingung lagi kan, harus beli sarung tangan atau tidak?

 

(Yani Lauwoie)