Tari Piring

  • Tari Piring

Gambar

          Tari Piring atau yang dalam bahasa Minangkabau sering disebut dengan tari piriang, merupakan  suatu jenis tarian tradisional masyarakat minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat tepatnya yaitu dari Kota Solok. Tarian tersebut diberi nama tari piring karena para penari membawa piring saat menarikan tarian tersebut. Tarian tersebut dimainkan dengan menggunaan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayunkan dengan gerakan-gerakan yang cepat dan teratur tanpa harus terlepas dari genggaman tangan.

  • Gerakan dan Alat Musik yang Mengiringi

Gambar

          Gerakan tari piring pada umumnya yaitu dengan meletakkan dua buah piring di atas dua telapak tangan dan kemudian diayunkan serta diikuti dengan gerakan-gerakan tari yang cepat, dan diselingi dentingan piring atau dentingan dua cincin yang terdapat pada jari penari terhadap piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan kemudian para penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring tersebut.

          Tarian piring ini diiringi oleh alat musik Talempong dan Saluang. Jumlah penari biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Kombinasi dari musik yang cepat dengan gerakan penari yang begitu lincah membuat pesona Tari Piring begitu menakjubkan. Pakaian yang digunakan para penaripun haruslah pakaian yang cerah, dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan.

  • Sejarah Tari Piring

          Pada awalnya Tari Piring diciptakan untuk memberi persembahan kepada dewa-dewa ketika memasuki masa panen sebagai ucapan rasa syukur dari masyarakat setempat yang telah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual tersebut dilakukan dengan membawakan sesajian yang berupa makanan dan sesajian itu diletakkan di dalam piring dan dibawa sambil melangkah dengan gerakan yang dinamis. Tarian tersebut dibawakan oleh beberapa perempuan yang dengan penampilan khusus, berbusana indah, sopan, tertib, dan lemah lembut.

          Dalam perjalanannya, orientasi ataupun tujuan dari sesembahan tari piring tersebut bergeser drastis. Saat masuknya agama islam di Minangkabau, tujuan dari persembahan tarian piring tidak lagi ditujukan bagi para dewa, namun juga dipersembahkan kepada para raja dan pejabat, khususnya saat ada pertemuan atau forum khusus dan istimewa lainnya.

          Selain itu, Tari Piring juga semakin populer dan tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan elit tertentu seperti majlis-majlis keramaian yang dihadiri oleh para raja atau para pembesar negeri, tetapi tari piring juga dipakai dalam acara keramaian lain misalnya seperti pada acara pesta perkawinan. Hal tersebut dikarenakan makna dari tari piring tesebut diartikan secara luas. Dalam konteks ini, yang disebut dengan raja tidak harus kepala negara atau pemimpin kekusaan politik terhadap rakyatnya, tapi bisa juga dianalogikan sebagai pasangan pengantin. Sang pengantin adalah raja, yaitu “raja sehari”. Oleh sebab itulah tradisi Tari Piring sering kali dipersembahkan dihadapan “raja sehari” (pengantin) saat bersanding dipelaminan dalam acara walimatul ‘arsy.

          Mengenai waktu kemunculan tari piring yang pertamakali belum bisa diketahui dengan pasti, tetapi dipercaya bahwa Tari Piring telah ada di kepulauan melayu sejak lebih dari 800 tahun yang lalu. Tari Piring juga dipercaya telah ada di Sumatra barat dan berkembang hingga pada zaman Sri Wijaya. Bahkan pada masa kerajaan Sri Wijaya tersebut tari piring semakin mentradisi.

          Kemunculan Majapahit pada abad ke 16 telah menjatuhkan Sri Wijaya. Walaupun demikian, tari piring tidah ikut lenyap seiring dengan jatuhnya kerajaan Sri Wijaya tersebut. Bahkan hal tersebut telah mendorong Tari Piring untuk berkembang ke negeri-negeri melayu yang lain bersamaan dengan pelarian orang-orang Sri Wijaya saat itu. Namun dengan adanya pergantian pelaku peradaban memaksa adanya perubahan konsep, orientasi bahkan nilai dari tari piring itu sendiri.

 

Sumber:

http://www.kumpulansejarah.com/2012/11/sejarah-asal-usul-tari-piring.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Piring

Tinggalkan komentar