Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Panas dari Tiga Tahun Sebelumnya, Wali Kota Semarang Minta Warga Tak Beraktivitas di Luar Ruangan jika Tak Penting

Kompas.com - 05/10/2023, 12:40 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan imbauan kepada warga agar tidak melakukan aktivitas di luar ruangan jika tidak penting.

Imbauan tersebut dikarenakan suhu panas rata-rata Kota Semarang yang mencapai 37 hingga 38 derajat celsius.

Berdasarkan data Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) suhu panas tahun ini lebih panas jika dibandingkan dengan tiga tahun terakhir.

Baca juga: Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

"Jika dirasa tidak terlalu penting, kurangi beraktivitas di luar ruangan pada siang tengah hari," jelasnya kepada awak media, Kamis (5/10/2023).

Dia menjelaskan, suhu panas yang mencapai 38 derajat celsius itu dikhawatirkan dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh warga Kota Lumpia. Untuk itu, perempuan yang akrab disapa Ita tersebut juga meminta agar warga juga mengenakan masker.

"Selain itu kenakan juga baju lengan panjang terutama saat keluar ruangan karena cuaca panas menyebabkan banyak debu," kata dia.

Ita juga berpesan agar warga Kota Semarang menjaga pola makan dan perbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi sehingga ketahanan tubuh terjaga. Menurutnya, kondisi cuaca panas yang ekstrem tak hanya terjadi di Kota Semarang, tapi juga di daerah lain.

"Sudah sejak awal adanya fenomena El Nino ini, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota tidak henti-hentinya mensosialisasikan kepada masyarakat," imbuh Ita.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko menjelaskan, suhu panas yang dialami Kota Semarang saat ini adalah karena adanya gerak semu matahari.

Baca juga: Cuaca di Jakarta Diprediksi Masih Tetap Panas Selama 1-2 Pekan

"Saat ini matahari seperti bergerak menuju selatan. Nanti sekitar awal Oktober matahari berada di titik kulminasi tepat di atas Pulau Jawa," jelasnya.

Secara klimatologis suhu akan cenderung mengalami kenaikan. puncaknya sekitar pertengahan hingga akhir Oktober 2023. Suhu udara akan turun lagi mulai November 2023.

"Diperkirakan suhu di Jawa Tengah sampai dengan Oktober akan berkisar antara 37-38 derajat celsius," ujar dia.

Baca juga: Cuaca Panas di Babel Capai 38 Derajat Celsius, Pekerja Disarankan Pakai Pelindung

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) suhu panas tertinggi yang pernah tercatat di wilayah Jateng terjadi pada 2015, yakni mencapai 39,5 derajat celcius dan pada 2019 dengan suhu mencapai 39,4 derajat celcius.

Untuk itu, dia minta warga Kota Semarang untuk tidak panik dan melakukan beberapa persiapan ketika melakukan aktivitas di luar ruangan seperti stok air putih yang cukup.

"Ketika cuaca panas, air bisa menjaga konsentrasi dan menjaga kesehatan saat aktivitas di luar ruangan," imbuh Iis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com