Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunan Kalijaga: Nama Asli, Silsilah, Wilayah dan Cara Dakwah

Kompas.com - 12/07/2022, 07:12 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sunan Kalijaga adalah salah satu dari Wali Songo yang berasal dari Tuban dan terkenal karena telah menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.

Sosok Sunan Kalijaga hingga saat ini masih dihormati oleh umat Islam dan makamnya tidak yang berada di Kelurahan Kadilangu, Demak pernah sepi dari kunjungan para peziarah.

Baca juga: Mengenal Wali Songo, Nama Lengkap, dan Wilayah Penyebaran Agama Islam di Jawa

Cara berdakwah Sunan Kalijaga menjadi terkenal karena menggunakan budaya setempat sebagai cara dakwahnya agar mudah diterima masyarakat.

Baca juga: Melihat Masjid Peninggalan Sunan Kalijaga di Yogyakarta, dengan Kubah Mahkota

Hal ini yang membuat Sunan Kalijaga menjadi satu-satunya wali yang paham dan mendalami segala pergerakan, aliran atau agama yang hidup di tengah masyarakat.

Baca juga: Sunan Kalijaga, dari Brandalan hingga Berdakwah lewat Wayang

Berikut adalah beberapa informasi tentang Sunan Kalijaga, seperti dirangkum dari laman Gramedia dan Kompas.com.

Silsilah Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga adalah anak dari Bupati Tuban bernama Tumenggung Wilatikta dan istrinya yang bernama Dewi Nawangrum.

Beliau lahir pada sekitar tahun 1450 M dari keluarga bangsawan Tuban dengan nama asli Raden Said atau Raden Sahid.

Beliau juga memiliki beberapa nama lain seperti Lokajaya, Syaikh Malaya, Pangeran Tuban, Ki Dalang Sida Brangti, dan Raden Abdurrahman.

Dalam satu keterangan, Menurut sejarah, Sunan Kalijaga memiliki tiga orang istri, yakni Dewi Sarah, Siti Zaenab, dan Siti Hafsah.

Dari pernikahannya dengan Dewi Sarah, dan memiliki tiga anak yakni Raden Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rukayah, dan Dewi Sofiah.

Sementara itu, dari pernikahannya dengan Siti Zaenab yang merupakan anak dari Sunan Gunungjati, dan dikaruniai lima anak yakni Ratu Pembayun, Nyai Ageng Panegak, Sunan Hadi, Raden Abdurrahman, dan Nyai Ageng Ngerang.

Lalu dari pernikahannya dengan Siti Hafsah yang merupakan putri dari Sunan Ampel belum diketahui secara jelas siapa nama putranya.

Sunan Kalijaga wafat di Desa Kadilangu, dekat kota Demak, Jawa Tengah pada tahun 1513 dan dimakamkan di sana.

Wilayah Dakwah Sunan Kalijaga

Sebelumnya, Raden Said merupakan seorang begal yang sadis sehingga mendapatkan julukan Brandal Lokajaya.

Singkat cerita, Raden Said berubah setelah suatu hari bertemu dengan Sunan Bonang dan menjadi muridnya.

Selain Sunan Bonang, beliau juga disebut sempat berguru kepada Syekh Siti Jenar, Syekh Sutabaris, dan Sunan Gunung Jati.

Sunan Kalijaga memulai dakwahnya di Cirebon, tepatnya di Desa Kalijaga. Beliau kemudian menyebarkan agama Islam pada penduduk Pamanukan dan Indramayu.

Cara Dakwah Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga dikenal dengan cara dakwahnya yang menggunakan pendekatan seni dan budaya.

Salah satu cara dakwahnya menggunakan pertunjukan wayang yang saat itu sangat sangat digemari oleh masyarakat.

Strategi dakwah ini berhasil salah satunya karena pertunjukan yang dibuat Sunan Kalijaga tidak mematok harga bagi siapa saja yang melihat.

Selain wayang, beliau juga menggunakan bentuk seni lain seperti ukiran, gamelan, nyanyian, dan pakaian.

Dalam seni ukir, perlahan beliau perlahan menggantikan ukiran manusia dan hewan dengan seni ukir dedaunan.

Kemudian pada seni gamelan, Sunan Kalijaga menciptakan gong sekaten dan diberi nama Syahadatain, yang hingga kini masih ditabuh pada perayaan Maulid Nabi di sekitaran halaman Masjid Agung Demak.

Sunan Kalijaga menciptakan berbagai lagu seperti lir-Ilir, Gundul-Gundul Pacul, Kidung Rumeksa ing Wengi, Lingsir Wengi, dan Suluk Linglung.

Dari seni berpakaian,beliau diyakini sebagai pencipta baju takwa yang melekat pada kebudayaan Jawa dengan ciri khas blangkon dan surjan.

Penampilan yang dekat dengan rakyat ini menjadikannya mudah diterima, dibanding para wali lainnya yang berdakwah menggunakan jubah.

Sunan Kalijaga juga menyisipkan beberapa falsafah Islam kedalam nilai-nilai budaya setempat, salah satunya adalah filosofi "Urip Iku Urup" yang bermakna bahwa hidup hendaknya memberi manfaat bagi orang di sekitar.

Bagi masyarakat yang kala itu masih menganut kepercayaan lama, cara dakwah beliau menjadi mudah diterima karena tidak menentang adat istiadat yang ada.

Sumber:
gramedia.com/literasi/biografi-sunan-kalijaga/ 
gramedia.com/best-seller/nama-nama-wali-songo/ 
gramedia.com/best-seller/kisah-wali-songo/ 
https://regional.kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com