Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Administrasi

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Secuil Kisah tentang Kampung Halaman yang Selalu Dirindukan

25 April 2023   13:56 Diperbarui: 25 April 2023   14:01 2203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Secuil Kisah tentang Kampung Halaman yang Selalu Dirindukan
Ilustrasi gambar Suatu kampung : Dokumen Foto Via Freepik.com

Ya, kota Balikpapan. Disinilah saya lahir. Di Balikpapan sendiri saya tinggal disuatu wilayah yang namanya kampung lembah damai. Artinya di kampung lembah damai inilah saya dibesarkan.

Dulu, saat saya masih kecil kampung lembah damai ini tidaklah ramai, masih sebuah kampung yang tidak terlalu padat, kampung yang dengan rumah-rumah warga kampung dan penduduk yang masih jarang, kawasannya pun masih rimbun dengan pepohonan.

Namun seiring waktu berjalan, kekinian kampung lembah damai sudah sangat ramai, karena sudah begitu banyak pendatang yang mendiami kampung saya ini.

Dulu, sebelum dipadati warga pendatang, kampung saya ini begitu kental keguyubannya di antara warga, gotong royongnya masih begitu kuat, kebersamaannya sangat solid.

Saya masih ingat saat kecil dulu bagaimana warga desa lembah damai saling gotong-royong dan bahu-membahu untuk berswadaya dalam menjaga kebersihan desa, membangun masjid, membangun poskamling, posyandu, dan fasilitas kampung lainnya.

Tak ketinggalan juga membangun lapangan bermain untuk anak-anak kampung, saya pun masih ingat bagaimana serunya masa kecil saya dulu saat bermain dengan teman sebaya dilapangan kampung.

Tradisi budaya kami seperti saling bahantaran rantangan makanan antar tetangga pun sering dilakukan untuk saling merekatkan persaudaraan, tradisi saling bahamparan antar warga untuk makan bersama digelar rutin sebulan sekali dilapangan kampung

Namun sering waktu, memang secara faktanya tidaklah dimungkiri, bahwa dengan semakin ramainya kampung kami oleh warga pendatang dan mulai merantaunya warga kampung ke berbagai tempat, ternyata apa-apa yang sudah saya uraikan tadi mulai tergerus.

Ilustrasi gambar kampung lembah damai, kampung halaman penulis di Balikpapan : Dokumen Pribadi
Ilustrasi gambar kampung lembah damai, kampung halaman penulis di Balikpapan : Dokumen Pribadi
Yang menyedihkan lagi sebenarnya adalah, justru kekinian kampung kami ini justru mayoritas warganya adalah para pendatang sementara warga asli kampung malah jadi minoritas.

Sehingga tradisi-tradisi yang dulu menjadi kearifan lokal kampung kami justru semakin tertekan dengan dominasi warga pendatang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun