Edmu YulfizarAbdan
Edmu YulfizarAbdan Guru

Penulis Buku Pengabdian Literasi Sang Guru (2023) | Menggapai Cahaya Ramadhan dengan Tadarus Pendidikan (2023) | Guru Pembelajaran Sepanjang hayat (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dibalik Ruang Kelas (2024) | Guru SMA |

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Pintu Tobat Melalui Gambaran Film Kiamat 2012

1 April 2024   19:27 Diperbarui: 1 April 2024   19:30 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Tobat Melalui Gambaran Film Kiamat 2012
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Film ini menurut penulis yang membuat sebagian orang untuk bertaubat. Film yang rilis 13 November 2009 ini dibuat dengan alasan karena salah satu suku di dunia mengatakan bahwa tahun 2012 merupakan akhir dari keberadaan dunia. Walaupun sekarang kita sekarang sudah menginjak tahun 2024, tetap film tersebut menjadi legenda dan wajib ditonton. Mengapa wajib ditonton? Karena film tersebut menggambarkan kehidupan akhir zaman yang bahkan lebih dahsyat dari film tersebut.

Penulis pun teringat scene pada film tersebut manusia berbondong-bondong untuk masuk kedalam kapal,hingga tak memikirkan orang lain lagi. Jegal-menjegal menjadi sikap untuk menyelamatkan diri sendiri atau keluarganya. Hal ini seperti di isyaratkan dalam Q. S Al Qariah : 4 bahwa " Pada hari itu manusia seperti laron yang bertebangan". Menurut Tafsir Kementrian Agama RI mengenai ayat ini bahwa manusia berlarian tidak tentu arah, kacau balau, dan tidak lagi menghiraukan sekelilingnya.

Di scene lainnya digambarkan air laut pun sangat tinggi di belahan bumi lainnya (di film, bagian India). Gempa terjadi dimana-mana, orang-orang berlarian ketempat yang tinggi, namun yang memerankan tokoh sebagai presiden Amerika Serikat pada saat itu memilih untuk pasrah dengan tidak mau ikut ke kapal, karena demi mencintai masyarakatnya. 


Berbicara mengenai kiamat penulis pernah mendengar bahwa Rasulullah SAW ditanya oleh seorang sahabat kapan hari kiamat tersebut? Nabi Muhammad tidak langsung menjawab hari dan waktunya secara detail, namun beliau balik bertanya," Apa yang telah kau persiapkan untuk menghadapinya?" Lalu sahabat itu menjawab bahwa ia tidak mempersiapkan diri dengan ibadah yang banyak namun hanya satu yang dia miliki yakni mencintai Allah dan Rasulnya. Sontak Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa "Engkau akan bersama dengan orang yang kita cintai". 

Sejatinya tidak ada yang mengetahui kapan kiamat itu terjadi sekalipun Nabi. Hanya Allah SWT lah yang mengetahui dengan pasti karena segala makhluk dan ciptaannya di dalam kuasanya. Jadi jika ada yang mengaku bisa mengetahui kiamat, itu sangat dipastikan ia berbohong karena di dalam Q.S Al A'raf ayat 187 bahwa "Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku. Tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Kiamat yang paling dekat dengan kita sesungguhnya adalah kematian. Baik kematian secara fisik maupun secara rohani. Manusia yang didalam hatinya tidak ada niat untuk melakukan kebaikan pun sungguh itu adalah kiamat. Manusia yang sering melalaikan ibadahnya dengan memilih sibuk dengan dunianya itu pun kiamat. Dunia tidak digunakan sebagai sarana untuk mendulang kebaikan akhirat. Lantas bagaimana caranya agar kita dapat mempersiapkan bekal menghadapi kematian ?

Menurut Syekh Ayyub An Nuami Ar-Rifai Al Husaini ketika rihlah ke Kabupaten Tapin pada 18 Januari 2022 beliau mengatakan bekal menghadapi kematian yakni 

  • Jangan sering melanggar hukum Allah SWT. Terus melakukan perbaikan diri baik dzohir maupun batin dan selalu berusaha mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
  • Bayangkan hari ini adalah shalat yang terakhir dilakukan.


Penulis bersyukur bisa bertemu dengan beliau, karena Syekh Ayyub ini dari sisi nasab ibu beliau keturunan dari Uwais Al Qorni. Pembaca pasti sudah mengetahui mengenai Uwais Al Qorni. Uwais Al Qorni populer dengan cerita berbakti kepada ibunya sehingga sampai Rasulullah meninggal, ia belum pernah melihat Rasulullah. Namun Rasulullah sempat berpesan kepada sahabatnya jika bertemu dengan Uwais Al Qorni maka minta doa kepadanya karena beliau tidak terkenal d bumi namun terkenal dilangit karena baktinya kepada orangtua.

Semoga bagi yang seluruh pembaca Kompasiana ketika meninggal dalam keadaan husnul khatimah dan berkah bulan Ramadhan kita semua mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan kelak dapat berjumpa serta berbincang dengan Rasulullah SAW.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun