Sabtu, 18 Mei 2024

Karya Seniman Bali, Patung Sura dan Baya di Kenjeran Tertinggi di Surabaya

- Selasa, 14 Februari 2023 | 19:12 WIB
IKON KOTA: Wajah baru Taman Suroboyo usai direvitalisasi kini kian estetik dan menarik. (ISTIMEWA/FACEBOOK/POENDIKS/LS)
IKON KOTA: Wajah baru Taman Suroboyo usai direvitalisasi kini kian estetik dan menarik. (ISTIMEWA/FACEBOOK/POENDIKS/LS)

SURABAYA - Keberadaan patung Suro dan Boyo sebagai ikon Kota Surabaya semakin banyak jumlahnya. Selain di pusat kota seperti di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan Taman BMX tepi Kalimas, patung ikan hiu dan buaya yang saling berhadapan moncong tersebut juga terdapat di pinggiran kota.

Tepatnya di area Taman Suroboyo di bibir pantai Kenjeran, Surabaya Timur. Patung berwarna hijau dan putih itu diresmikan sejak 29 Mei 2019 lalu oleh Wali Kota Tri Rismaharini dengan sponsor dari BUMN pelabuhan terbesar di tanah air.

Sejarawan Adrian Perkasa mengatakan, Taman Suroboyo dibangun karena gagasan Risma yang ingin supaya Surabaya dapat dilihat dari laut. Sehingga patung Suro dan Boyo dibuat lebih tinggi ketimbang bangunan yang lain di sekelilingnya. "Sekarang totalnya ada tiga patung (Suro dan Boyo) di Surabaya, (patung di Taman Suroboyo) ini yang tertinggi," ujarnya.

Tinggi patung Suro dan Boyo di Taman Suroboyo ini adalah 25,6 meter. Memiliki diameter 15 meter, proses pengerjaannya butuh waktu tiga bulan. "Digarap oleh seniman patung dari Bali, namanya I Wayan Winten. Pengerjaannya juga di sana (Bali)," paparnya.

Tak main-main, patung ikon Kota Surabaya ini memakai metode pembuatan mirip seperti patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) karya seniman internasional asal Bali, I Nyoman Nuarta.

I Wayan Winten yang asal Ubud, Bali ini membuat berupa potongan-potongan. Setelah rampung, semua bagiannya disusun di lokasi di Taman Suroboyo. "Jadi dikirim dan diangkut ke Surabaya melalui peti kemas dalam bentuk potongan," jelasnya.

Taman Suroboyo memiliki luas 11 ribu meter persegi. Lokasinya berhadapan dengan Sentra Ikan Bulak (SIB). Saat ini, keduanya sudah terkoneksi. "Kemudian antara bangunan di SIB dengan di taman tidak sama dan tidak nyambung dan akan disambungkan. Sehingga SIB menjadi ramai dan akan disambungkan dengan Jembatan Suroboyo. Jadi kawasan dan terintegrasi. Patungnya harus kelihatan, kan kita menjual view patung dan laut. Kalau tidak menyatu tidak laku SIB," terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Agus Hebi Djuniantoro.

Kini, Taman Suroboyo ini telah lengkap dengan gym outdoor, area plaza patung Suro dan Boyo, serta playground. (hil/nur)

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X