Minggu, 5 Mei 2024

Becak Dituntut Ikut Promosikan Wisata Kota Solo

Damianus Bram
- Rabu, 27 September 2023 | 10:39 WIB
ATRAKTIF: Aksi freestyle becak wisata di sela bimbingan teknis angkutan wisata di Kota Bengawan, kemarin (16/9). (ANGGUN DINDA SEFTIAN/RADAR SOLO)
ATRAKTIF: Aksi freestyle becak wisata di sela bimbingan teknis angkutan wisata di Kota Bengawan, kemarin (16/9). (ANGGUN DINDA SEFTIAN/RADAR SOLO)

RADARSOLO.COM – Keberadaan becak wisata menjadi salah satu ikon destinasi menarik di Kota Bengawan. Keberadaan mereka diharapkan tak hanya sekadar menjadi akses transportasi. Namun juga menjadi agen yang ikut memasarkan potensi pariwisata di Kota Bengawan.

Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa saat menghadiri acara bimtek angkutan wisata di Solo yang dihelat di Kusuma Sahid Prince Hotel, Selasa (26/9).

"Karena becak adalah transportasi tertua. Mereka harus tetap hidup di 17 titik priortias pariwisata. Titik itu nanti yang menjadi bagian mereka dalam memfasilitasi wisatawan. Agar keberadaan becak ini bisa terus lestari," kata Wakil Wali Kota Teguh Prakosa saat menghadiri bimbingan teknis angkutan wisata di salah satu hotel di Kota Bengawan, kemarin (26/9).

Baca Juga: Pemkot Surakarta Launching Becak Wisata: Rute Diatur, Tarif Diseragamkan

Teguh mengatakan, para pengemudi angkutan wisata tidak hanya dituntut untuk memberikan layanan transportasi saja. Tetapi juga harus mampu memberi selayang informasi terkait destinasi yang dituju para wisatawan. Sebab, pengemudi angkutan wisata seperti informan yang mewakili pemerintah. Diharapkan pesatnya pembangunan di Kota Bengawan turut berdampak pada eksistensi angkutan tradisional.

Di lain sisi, Kabid Lalu Lintas Dishub Surakarta Ari Wibowo mengatakan, pilot project becak wisata telah dilakukan pemerintah terhadap paguyuban becak di Banteng Vastenburg sejak akhir tahun lalu. Di mana pemerintah memberikan rompi identitas, pembekalan, hingga merenovasi desain armada. Uji coba tersebut cukup berjalan efektir sehingga akan mulai ditularkan ke lokasi lain sesuai kebutuhan.

“Di Kota Solo yang teregistrasi ada 500 becak dan 60 bendi. Tapi karena keterbatasan biaya, yang masih kami uji cobakan di benteng sebanyak 40 unit dan yang dicat ulang 27 unit. Ini yang terus kami upayakan agar menular ke titik lainnya,” lanjut dia.

Dishub membuka peluang bagi pengemudi becak maupun bendi lain yang ingin bergabung sebagai angkutan wisata. Para pengemudi bisa berkonsultasi dan mendaftarkan diri melalui paguyuban atau Forum Komunikasi Keluarga Becak Soloraya sebagai tangan panjang dari Dinas Perhubungan Kota Surakarta.

Baca Juga: Kisah Antonius Sri Sunarto, yang Sudah Puluhan Tahun Menjadi Pelukis Bodi Becak

Terkait tarif, Aris mengatakan, pemkot telah mengatur tarif becak wisata dalam melayani rute wisata. Ini agar wisatawan tidak tertipu.

“Tarif sudah ditetapkan. Misalkan dari Benteng Vastenburg ke Pasar Klewer sudah ditetapkan berdasarkan musyawarah kami dengan mereka. Sejauh ini tarif yang paling mahal Rp 50 ribu. Itu sudah hampir semua tempat dikunjungi,” imbuh dia.

Sementara dalam kesempatan ini, sebanyak 116 pengemudi angkutan wisata terdiri dari 100 becak dan 16 kusir bendi mengikuti bimtek pelayanan angkutan wisata. Bukan hanya memberi pembekalan secara teknis, ratusan pengemudi juga mendapat pembekalan pelayanan bersama narasumber dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Himpunan Pramuwisata Indonesia Cabang Solo, dan motivator Ryo Juara. Selain itu, pula ada atraksi freestyle dari pengemudi becak.

“Bimtek kami arahkan ke becak wisata atau bendi wisata dikarenakan becak kalau berkompetisi dengan transportasi umum lainnya seperti BST atau ojek online tentu kurang bisa bersaing. Maka dari itu, kami arahkan sebagai becak wisata atau bendi wisata agar tetap lestari menjadi ciri khas di Kota Solo,” pungkas dia.(ul/bun)

Editor: Damianus Bram

Tags

Terkini

X