PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Desa Krebet, Jambon yang sempat berjuluk ‘’kampung idiot’’ menyimpan potensi alam melimpah. Cafe Taman dan Waterpark Wahana Alam Wisata (WAW) Jaka Tingkir jadi salah buktinya. Destinasi wisata yang baru dibuka lebaran lalu tersebut berhasil memikat pengunjung berdatangan.
Rupanya, WAW Jaka Tingkir dikembangkan Imam Jaelani, mantan pekerja migran Indonesia (PMI) bersama pemuda desa setempat. Sebagai putra desa, Jaelani terketuk untuk menciptakan wahana wisata demi menghilangkan stigma negatif bagi desanya.
Sumbangsih ide dari Dumadi, pamannya turut dia wujudkan. Pun pamannya itu juga menyumbang modal fantastis lebih dari Rp 1 miliar untuk mengembangkan destinasi wisata tersebut. ‘’Awalnya bangun cafe tapi kurang diminati,’’ kata Jaelani.
Tak patah arang, Jaelani kemudian mengembangkan cafenya tersebut. Dia menambahkan berbagai spot menarik. Seperti rumah doraemon, gerbang sakura, taman pagoda, wahana air, hingga gerbang ala Jepang. Semua serba Jepang itu merupakan pengalamannya semasa menjadi PMI di Negeri Sakura tersebut. Langkah out of the box itu ternyata viral hingga mengundang ribuan wisatawan berkunjung.
‘’Ternyata banyak pengunjung ingin mengabadikan momen di spot-spot baru itu,’’ ujarnya gembira.
Setelah dibuka Lebaran lalu, WAW Jaka Tingkir ramai dikunjungi. Tak kurang dari 200 pengunjung saban hari berdatangan. Okupansi itu belum termasuk weekend yang naik berlipat. Pun pengunjungnya tidak hanya berasal dari kabupaten ini, melainkan dari berbagai daerah lain. ‘’Luas lahannya 5 ribu meter persegi, harga tiket Rp 5 ribu, akhir pekan dan hari libur Rp 10 ribu,’’ pungkasnya. (gen/kid)
