MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun - Nama Dian Sastrowardoyo atau yang beken dikenal dengan Dian Sastro, ramai dibahas warganet. Itu tak lepas dari akting memukaunya di Gadis Kretek.
Dalam serial original Netflix tersebut, Dian Sastro memerankan tokoh Dasiyah alias Jeng Yah, perempuan yang mencurahkan hati dan hidupnya untuk membuat rokok kretek.
Siapa sangka, dalam nadi sang aktris papan atas tersebut, mengalir darah priyayi Madiun. Bahkan, keluarga Dian Sastro bukan orang sembarangan di era Residentie Madioen dulu.
Dian Sastro menyandang nama lengkap Diandra Paramitha Sastrowardoyo. Nama Sastrowardoyo dia dapat dari keluarga besarnya yang merupakan kalangan priyayi di Madiun.
Baca Juga: Gadis Kretek: Potret Sejarah Industri Kretek, Intrik Politik Era 60-an, hingga Romantisme
Kakek Dian Sastro bernama Sunario Sastrowardoyo. Lahir di Madiun, Sunario merupakan salah satu tokoh kemerdekaan Indonesia.
Bahkan, Sunario Sastrowardoyo sempat dilantik menjadi menteri luar negeri di era Presiden Soekarno.
Boleh jadi, kakek Dian Sastro tersebut merupakan orang Madiun pertama yang dilantik menjadi seorang menteri.
Adapun Sunario Sastrowardoyo menjabat sebagai menlu sejak 1 Agustus 1953 hingga 24 Juli 1955.
Sunario Sastrowardoyo sendiri merupakan anak sulung Sutejo Sastrowardoyo. Diketahui, Sutejo Sastrowardoyo merupakan Wedana Uteran pada era Residentie Madioen.
"Wedana memimpin wilayah kawedanan. Jabatan wedana itu secara birokrasi dulu berada di antara bupati dan camat," ujar Andrik Suprianto, pegiat sejarah Madiun.
Uteran dulu merupakan salah satu kawedanan di bawah naungan Residentie Madioen.
"Bupati dilantik residen. Sedangkan wedana dilantik wakil residen," terangnya. "Tentu, di zaman itu keluarga Sastrowardoyo merupakan keluarga priyayi di Madiun," sambung Andrik. (naz)
Artikel Terkait
Puspa Warna Mataraman, Jadikan Batik Lebih Modern nan Elegan, Wali Kota Maidi Tampil Fashionable
Jadwal Duel Jeka Saragih vs Lucas Alexander di UFC, Calon Lawan Petarung MMA asal Brasil
Kota M dalam Gadis Kretek itu Madiun?