Kamis, 9 Mei 2024

Pengunjung Kaliurang Turun 40 Persen

- Senin, 20 Maret 2023 | 08:00 WIB
SIAGA LEVEL III: Wisatawan yang menggunakan jasa jip di kawasan Kalikuning belum lama ini yang tidak lagi banyak. Saat ini, wisatawan lebih memilih objek wisata di luar jangkauan Merapi karena aktivitasnya yang menguluarkan awan panas guguran (APG). (MEITIKA CANDRA LANTIVA/RADAR JOGJA)
SIAGA LEVEL III: Wisatawan yang menggunakan jasa jip di kawasan Kalikuning belum lama ini yang tidak lagi banyak. Saat ini, wisatawan lebih memilih objek wisata di luar jangkauan Merapi karena aktivitasnya yang menguluarkan awan panas guguran (APG). (MEITIKA CANDRA LANTIVA/RADAR JOGJA)

RADAR JOGJA - Erupsi Gunung Merapi yang sejak 11 Maret menyebabkan kunjungan pariwisata di Kaliurang turun 40 persen saat weekend. Padahal rerata pengunjung tembus hingga 4.000 orang.
"(Wisatawan, Red) cenderung mengalihkan ke lokasi lain, di luar jangkauan Merapi," ungkap Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman Ishadi Yazid kepada Radar Jogja kemarin (19/3).
Seperti pekan lalu, lanjut Yazid, rombongan bus wisata dari sekolah yang tadinya hendak ke Kaliurang beralih ke Monumen Jogja Kembali (Monjali). Hal ini pun membuat kemerosotan kunjungan wisata di Sleman belum signifikan. Sebab lokasi lain yang dipilih masih di kawasan Sleman.

Karena awan panas guguran (APG) tinggi, banyak orang berpikir ulang, Merapi tidak aman dikunjungi. Padahal yang tidak direkomendasikan itu hanya di lima titik. Yakni, di Bukit Turgo, Plunyon, Bunker Kaliadem, Petilasan Mbah Maridjan, dan Bukit Klangon. Radiusnya lima kilometer dari puncak Merapi. "Tapi selebihnya di luar radius itu, masih aman. Seperti Tlogo Putri, Gardu Pandang Kaliurang, dan objek wisata lainnya di Kaliurang masih dalam zona aman," bebernya.
Dengan adanya zona aman, dia mengimbau wisatawan tidak khawatir berkunjung ke Lereng Merapi. Dengan catatan mematuhi aturan atau rekomendasi dari pemerintah. Serta selalu update kondisi terbaru Merapi.
Dukuh Kaliurang Barat, Hargobinangun Kecuk Sumadi menyebutkan, pengunjung saat hari biasa pun tampak lengang. Dia memperkirakan, jumlahnya turun hingga 50 persen. Dari total pengunjung harian yang mencapai 1.000 sampai 2.000 orang. "Meski agak sepi, tetapi masih banyak warga yang berjualan," tuturnya.
Berdasarkan informasi terakhir Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIJ periode pengamatan 18 Maret, status Merapi masih Siaga Level III. Teramati 38 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah barat daya mengarah ke Sungai Bebeng dan Krasak. Adapun aktivitas kegempaan yakni satu vulkanik dangkal, 119 guguran, 18 fase banyak, dua tektonik jauh, dan satu hembusan. (mel/eno)

Editor: Editor Content

Tags

Terkini

X