LABRUK LOR, Radar Semeru - Asap putih masih terlihat membumbung hingga Selasa pagi (23/4). Kebakaran Graha Mulya (GM) Plaza di Desa Labruk Lor, Kecamatan/Kabupaten Lumajang terbilang cukup hebat. Api sudah membakar pusat perbelanjaan itu sejak pukul 01.00 WIB.
Titik api diketahui pertama kali muncul dari lantai dua mall hingga akhirnya menyebar luas disejumlah bangunan. Hingga kini, kerugian yang diderita GM Plaza masih belum tertakar, namun dipastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hingga kini, tidak diketahui dugaan awal pemicu munculnya api.
Manager Marketing GM Plaza Nur Cholis menerangkan, api mulai berhasil dipadamkan sekitar pukul 06.00 WIB. Sehingga, sejak munculnya api hingga pemadaman berhasil dilakukan terhitung dibutuhkan waktu kurang lebih enam jam untuk proses pemadaman.
"Alhamdulillah api sudah padam, pada pukul 06.00 WIB itu pemadaman sudah 90 persen," terangnya.
Meski kerugian belum dapat ditaksir, namun terpantau kebakaran cukup besar dengan menghanguskan bangunan di lantai dua mall.
"Sementara ini, kami belum bisa memastikan jumlah kerugian yang diderita akibat kebakaran itu," ungkapnya.
Informasi lain, meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran hebat itu mengharuskan seorang Satpam dilarikan menuju rumah sakit akibat mengalami sesak nafas karena mencoba memadamkan api.
"Jadi, ada salah satu security mall yang mencoba memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), akibatnya mengalami sesak nafas karena menghirup terlalu banyak asap," bebernya.
Informasi yang diketahui titik api awalnya berada di lantai dua dan terus menyebar hingga kebagian lain bangunan.
"Upaya pemeriksaan berkala setiap jamnya sudah dilakukan hingga pukul 12.00 WIB, dan terpantau aman, tetapi pada pukul 01.00 dini hari api sudah muncul," tambah Cholis.
Salah seorang warga sekitar, Hamid mengatakan, sempat terdengar suara tembok ambruk dari belakang rumahnya yang tepat berada di belakang GM Plaza. "Kemudian barulah api mulai membumbung tinggi hingga mengeluarkan asap hitam," ungkapnya.
Sementara itu, hingga kini penyebab kebakaran juga belum diketahui oleh petugas pemadam kebakaran (Damkar) yang terlibat. Tertotal ada tujuh armada mobil kebakaran yang harus diterjunkan dari dua Kabupaten, Lumajang dan Probolinggo. (has/bud)
