LUMAJANG, RADARJEMBER.ID- Lumajang memang tidak pernah kehabisan objek wisata. Mulai dari dataran tinggi, dataran rendah, hingga wisata air. Terbaru, warga lumajang bisa menikmati wisata pemandian alam yang disuguhi dengan hamparan sawah luas. Tampak indah, karena hamparan itu merupakan areal persawahan terasering.
Wisata alam di Kalisemut, Kecamatan Padang, ini rupanya menjadi primadona baru bagi warga. Banyak pengunjung yang berasal dari desa setempat hingga desa lain di Lumajang yang berbondong-bondong mendatangi wisata yang dikelola pemerintah desa.
Pengunjung serasa betah, karena pemandian alam yang bersumber dari mata air itu berada di lokasi sawah paling bawah. Sehingga, jika pengunjung datang menikmati wisata, mereka bakal dimanjakan dengan pemandangan yang menyejukkan mata. Apalagi airnya yang segar, membuat pengunjung enggan beranjak dari kolam.
BACA JUGA: Melihat Semeru dari D’Buper Glagah Arum
Wisata yang belum resmi dibuka itu, kini mulai viral. Banyak warganet yang penasaran. Mereka tak segan-segan untuk datang ke lokasi itu. Meski akses jalannya kurang bagus dan melewati jalur penuh pohon tebu. Terkadang, membuat pengunjung yang berasal dari luar kecamatan memilih untuk putar balik.
“Saya baru kesini. Jalurnya menakutkan. Bulakan. Tadi sempat mau balik saja. Beruntung ketemu pengunjung lain. Akhirnya melanjutkan perjalanan,” kata Destian Tri, salah seorang pengunjung. Meski demikian, wisata ini banyak didatangi pengunjung. Mulai dari daerah setempat hingga beberapa kecamatan lain di Lumajang.
Menurut Heru, pengunjung asal Merakan, wisata ini terbilang unik dan murah. Sebab cuma bayar parkir tidak perlu biaya tiket masuk. “Kami buka dari pagi hingga sore hari. Bahkan 900 karcis parkir habis dalam sehari,” ucap Muqit, penjaga parkir.
Informasinya, pemandian di Kalisemut ini akan menambah jumlah kolam untuk orang dewasa, sehingga nanti terdapat dua kolam. Yaitu untuk dewasa dan anak-anak. Ke depan, pihak pengelola juga akan terus melakukan perbaikan. Terutama akses jalan. (*)
Reporter: Ade Apryanis
Fotografer: Ade Apryanis
Editor: Mahrus Sholih
