Minggu, 5 Mei 2024

Kisah Suyono, Tukang Becak di Jember: Tetap Bertahan demi Pendidikan Anak

- Rabu, 7 September 2022 | 16:16 WIB
SEMANGAT: Suyono, pengayuh becak di Jember yang sudah tiga dekade menekuni pekerjaannya.
SEMANGAT: Suyono, pengayuh becak di Jember yang sudah tiga dekade menekuni pekerjaannya.

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Angkutan becak saat ini sudah mulai pudar masa kejayaannya. Walau demikian, di Kota Jember tukang becak masih mudah ditemui. Mulai di pinggir jalan raya hingga gang-gang sempit.

Salah satunya adalah Suyono, pria asal Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Dia sudah menjadi tukang becak selama 30 tahun atau tiga dekade terakhir. Di usia yang tidak lagi muda, bapak tiga anak ini tak putus asa dan terus mengayuh pedal menyusuri tiap gang kota Jember. Mulai pukul enam pagi hingga pukul tiga sore.

Pria 60 tahun itu mengaku bekerja sebagai tukang becak karena terpaksa. Sebelumnya, Suyono hanya seorang kuli bangunan di daerah Kecamatan Mayang.

BACA JUGA: Bupati Jember Pilih Naik Becak Hari Ini

“Dulu pernah jadi kuli bangunan di Mayang, tapi tak pikir-pikir bayarannya belum bisa nyukupi kebutuhan rumah. Akhirnya saya iseng belajar membecak untuk mengisi waktu luang,” ucapnya saat ditemui, Rabu (7/9) siang.

Suyono bukan pria berpendidikan. Pendapatannya pun tak seberapa. Namun, ia mempunyai keinginan untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Hal ini yang memberikan kekuatan dan semangat untuk terus bekerja.

Selama pandemi Covid-19, dirinya mengaku sangat sulit mendapatkan pundi-pundi rupiah dari mengayuh becak, meski hanya Rp 50 ribu. Bahkan dalam sehari, dirinya pernah tidak mendapatkan penumpang sama sekali.

Ditambah dengan maraknya angkutan online yang menjadi penghambat lain bagi Suyono. Pasalnya, banyak penumpang yang beralih menggunakan angkutan daring ketimbang jasa becaknya. Hal ini sangat berpengaruh pada turunnya pendapatan. Dan Suyono harus memutar otak agar keluarganya bisa tetap makan.

Meski demikian, Suyono tetap mensyukuri kehidupannya sekarang. Dirinya juga berharap mampu menjalani kehidupan yang lebih baik, serta bisa mencukupi kebutuhan keluarga di rumah.

“Gak perlu banyak sebenarnya. Intinya kita bersyukur mau dapat berapapun. Yang penting cukup dan tidak bingung besok orang rumah mau makan apa,” pungkasnya. (*)

Foto  : Dwi Sugesti Mega untuk Radar Jember

Editor: Mahrus Sholih

Editor: Maulana Ijal

Tags

Terkini

X