Sabtu, 18 Mei 2024

Khoirul, Montir Spesialis Modif Motor untuk Difabel

- Senin, 3 Januari 2022 | 12:40 WIB
Irul tengah memperbaiki motor roda tiga salah satu konsumenya. (Foto: Rizky Putra Dinasti/Jawa os Radar Bromo)
Irul tengah memperbaiki motor roda tiga salah satu konsumenya. (Foto: Rizky Putra Dinasti/Jawa os Radar Bromo)

Bekerja tidak melulu untuk mencari untung. Yang tidak kalah pentingnya, yaitu bekerja agar bisa meringankan beban sesama. Cara pandang inilah yang membuat Khoirul bersedia menerima pesanan modifikasi motor untuk difabel. Meski sebenarnya profesinya tukang las.

RIZKY PUTRA DINASTI, Kanigaran, Radar Bromo

SORE itu gerimis sedang turun. Suaranya sayup-sayup menerpa atap bengkel las milik Khoirul, 50. Namun, tak bisa mengalahkan suara gerinda yang nyaring dari bengkel las di Jalan Cokroaminoto Gang 11, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo itu.

Dengan berkaus oblong dan kaca mata yang dikaitkan sekenanya di kepala, Khoirul serius memotong sebuah pelat besi. Pelat itu akan digunakan untuk modifikasi motor khusus difabel.

Irul sapaannya sebenarnya seorang tukang las. Namun, dia memang suka modifikasi motor. Karena itu, dia juga menekuni dunia modofikasi motor.

Pelanggannya pun banyak, sebab karyanya terbilang memuaskan. Kebanyakan memang para pemuda atau remaja yang hobi motor modifikasi.

Misalnya, memodifikasi motor manual atau motor buatan China menjadi motor ala Harley Davidson. Dan yang sedang digandrungi saat ini, memodifikasi motor tua menjadi motor model CB.

Rupanya, kemampuan modifikasi motor bapak empat anak ini makin dikenal banyak kalangan. Hingga pada 2014, Irul menerima pesanan modifikasi motor yang tak biasa. Yaitu, mengubah motor roda dua menjadi roda tiga.

Tentu, modifikasi yang satu ini bukan untuk gaya-gayaan. Namun, untuk kebutuhan difabel yang ingin tetap bisa mengendarai motor.



Irul pun langsung menyanggupi, meski sebenarnya dia belum pernah mengerjakan modifikasi motor untuk difabel sebelumnya. Keinginannya membantu sesama membuat dia menekatkan diri untuk menerima pesanan itu.

Maka, sejak saat itu Irul mulai dikenal sebagai spesialisasi modifikasi motor khusus difabel. Bahkan, pelanggannya terus bertambah.

“Sebetulnya motor modifikasi roda tiga itu khusus digunakan untuk penderita stroke, termasuk difabel. Kebetulan para pelanggan yang memesan motor modifikasi roda tiga adalah para difabel. Termasuk motor yang sedang saya perbaiki saat ini,” terangnya saat ditemui di bengkel las miliknya.

Sebenarnya, modifikasi motor roda dua menjadi roda tiga ini tidak murah. Satu unit dihargai Rp 4,5 juta. Mahal, karena motor modifikasi itu tidak menggunakan rantai. Namun, memakai pangkon atau mangkokan.

Kelebihannya, model ini membuat motor modifikasi tidak cepat rusak. Lalu, tidak sulit andai suatu saat motor modifikasi ini akan diubah lagi ke bentuk aslinya.

“Kalau pakai rantai murah, cuma Rp 1,5 juta. Tapi kelemahanya gampaang rusak. Selain itu, sulit dikembalikan ke bentuk aslinya,” terangnya.

Untuk proses modifikasi, Irul butuh waktu dua pekan untuk membuatnya. Dengan catatan, motor sudah disediakan oleh pemesan.



“Pernah ada yang pesan ke saya, termasuk motornya. Tapi saya tidak berani. Khawatir motornya tidak cocok. Jadi saya hanya terima modifnya. Sementara motor dari pemesan,” lanjutnya.

Irul pun meyakinkan, harga yang ditawarkan untuk satu unit modifikasi itu sudah terbilang murah. Sebab di bengkel lain harganya lebih tinggi.

“Saya memang tidak ambil untung banyak. Sebab niat saya bukan hanya bekerja mencari untung. Tapi, juga membantu kaum difabel,” tuturnya.

Faktanya menurut dia, banyak kaum difabel yang tingkat ekonominya menengah ke bawah. Selain itu, mereka memesan motor modifikasi roda tiga biasanya untuk alat bekerja.

“Mereka ini pesan biasanya untuk alat transportasi dalam bekerja. Itulah mengapa saya tidak mematok harga terlalu mahal. Itung-itung juga membantu mereka,” katanya.

Irul pun yakin, niatnya membantu akan diganti dengan rezeki yang lebih baik lagi. Dengan keyakinan itu, keihlasan datang dalam hatinya.

“Nanti akan datang rezeki yang lain. Akan datang rezeki berkat doa para pelanggan saya,” lanjutnya.

Sejauh ini, sudah banyak pesanan motor modifikasi yang diterima Irul. Yang paling ekstrem yaitu, pemesan dari seorang difabel yang tidak memiliki kaki. Lalu, hanya satu tangannya yang berfungsi. Untuk mengerjakan pesanan ini, Irul sampai harus merombak total unit motor milik pemesan.



“Untuk model modifikasinya itu macam-macam, tergantung pesanan. Misalnya tangan pemesan hanya berfungsi satu. Maka, rem saya letakkan di kaki seperti vespa,” katanya.

Beda lagi kalua pemesan tidak memiliki kaki dan tangan hanya berfungsi satu. Maka, gas motor dipindah dan rem dijadikan satu.

“Jadi yang bersangkutan ngerem, maka depan belakang langsung ngerem. Selain itu, saya buatkan gigi mundur. Biar motor bisa mundur,” ungkapnya.

Pernah juga pemesan yang minta agar dua roda ada di depan. Berbeda dengan biasanya, dua roda di belakang. Hal inipun disanggupinya. Namun, harus menambah biaya.

Karena alat yang digunakan bertambah, maka harganya pun cukup mahal. Untuk pembuatan satu unitnya Rp 7 Juta.

“As roda itu seperti mobil kalau dua roda ada di depan. Jadi roda tetap sejajar saat akan belok ke kiri atau kanan. Seperti motor Yamaha Tricity,” ungkapnya.

Irul pun mengingatkan bahwa bila sesuatu diniatkan dengan baik, maka akan ada hal baik yang datang. Karena itu, dia mengajak agar tidak ragu untuk membantu sesama.

“Setidaknya jika tidak dibalas di sini (dunia), akan dibalas kelak (di akhirat),” ungkapnya tersenyum. (hn)

Editor: Jawanto Arifin

Tags

Terkini

X