Pickleball, cabang olahraga (cabor) baru mulai berkembang di Bojonegoro mulai 2021. Baru satu kali ikut kejuaran nasional (kejurnas). Saat ini fokus jaring lebih banyak lagi bibit atlet dari kalangan pelajar.
GELIAT dunia olahraga di Bojonegoro makin beragam. Lebih dari 30 cabang olahraga (cabor) berkembang di Bojonegoro dengan segala keunikannya berlomba adu prestasi. Namun, ada salah satu cabor baru tergabung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bojonegoro pada November 2021. Yakni cabor pickleball.
Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Pickleball Indonesia (PPI) Bojonegoro Wahyu Setiawan menerangkan, cabor ini memang baru berkembang di Bojonegoro sekitar awal 2021. Namun, pickleball mulai masuk Indonesia sekitar 2019. Apabila ditarik sejarahnya, pickleball lahir sekitar medio 1960-an di Amerika Serikat.
Pickleball terbilang unik, karena kombinasi tiga cabor. Di antaranya tenis meja, tenis lapangan, dan bulutangkis. “Alat pemukulnya bernama paddle itu mirip bet tenis meja tapi lebih lebar, cara main mirip tenis lapangan, net (jaring) sama dengan tenis lapangan, dan ukuran lapangannya sama dengan lapangan bulutangkis,” jelas Wahyu.
Adapun bola pickleball berbeda. Bukan shuttlecock atau bola tenis berbahan karet. Bolanya berbahan plastik dan berlubang. Bola aktivitas luar ruangan biasanya lebih berat, lebih keras, lebih halus, dan lebih banyak lubang. Sekitar 40 lubang. “Sedangkan bola dalam ruangan biasanya lebih ringan, lebih lembut, dan lebih sedikit lubang sekitar 26 lubang,” imbuh pria asal Desa/Kecamatan Purwosari itu.
Wahyu mengatakan, meski cabor pickleball masih sangat baru. Namun peminatnya sudah lumayan banyak. Tak hanya diminati kalangan pelajar atau kalangan remaja. Tapi, kalangan dewasa berbagai latar belakang, seperti guru, PNS, dan karyawan. "Banyak orang merasakan keseruan saat bermain. Pelepas penat," ucapnya.
Saat ini, atletnya sekitar 30-an anak. Akhir tahun lalu pun jajal kirim 11 atlet ikut Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pickleball di Surabaya. Namun belum bawa pulang kabar baik berupa juara. Setidaknya terus meningkatkan jam terbang berkompetisi. "Agenda terdekat, kami akan ikut kejurnas lagi di Bali dan Padang," bebernya.
Pickleball sekarang menjadi ekstrakurikuler di SMAN 1 Bojonegoro dan SMAN 4 Bojonegoro. Rencananya tahun ini dikembangkan jangkauannya di SMA lainnya, bahkan tingkat SMP. Sehingga penjaringan bibit-bibit atlet pickleball bisa optimal.
Targetnya tahun ini pickleball bisa harumkan nama Bojonegoro dengan prestasi-prestasinya. "Mumpung masih cabor baru, peluang menjadi juara terbuka lebar bagi atlet-atlet Bojonegoro. Semoga tahun ini bisa dapat juara," tegasnya.
Pelatih sekaligus ketua harian Pengcab PPI Bojonegoro Aris Yuliantono menyampaikan, atlet-atlet pickleball sekarang latihan di lapangan depan Gedung DPRD Bojonegoro. Ia optimistis atlet pickleball bakal sumbangkan prestasi. "Namun perlu terus meningkatkan jam terbangnya ikut kompetisi kejurnas," ucapnya.
Karena sistem kompetisi pickleball tidak ada tingkat provinsi. Melainkan langsung tingkat nasional dengan sistem poin. Jadi semakin sering ikut kejurnas dan banyak kumpulkan poin, berpeluang bisa juara. "Saat kejurnas di Surabaya pada Desember lalu itu diikuti 12 provinsi se-Indonesia. Sistem pencatatan poinnya secara online. Jadi harus sering ikut kejurnas," tuturnya.
Rencananya, pickleball akan dipertandingkan di perhelatan Porkab Bojonegoro September nanti. Peluang jadi atlet pickleball berprestasi diharapkan bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para pelajar.
Ia menambahkan, pickleball mulai dilirik orang-orang dewasa sebagai alternatif olahraga saat akhir pekan. Jadi sifatnya rekreatif. Perangkat permainan pickleball terjangkau, bukan tergolong olahraga mahal.
