Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan Memaksimalkan Gempur Saloka untuk Hadapi Musim Hujan

LAMONGAN, Radar Lamongan - Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan terus memaksimalkan program gerakan bersih lumpur saluran dalam kota (Gempur Saloka). Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan, Gunadi menjelaskan, tujuannya agar saat musim hujan tiba nanti, saluran sudah bisa berfungsi secara optimal.

Program tersebut tentunya sudah aktif sejak tahun lalu, yang mana memang sudah terjadwal. Biasanya dimulai aksi pada pertengahan musim kemarau hingga awal musim hujan nantinya. ‘’Program pembersihan dan normalisasi kanal-kanal banjir di kawasan perkotaan ini sudah berlangsung di lima titik hingga Oktober 2023 (bulan ini, Red),’’ tutur Gunadi.

INTENS: Sejumlah petugas lapangan melakukan pembersihan berada di Sungai Kaliotik.(IST/RDR.LMG)

Kanal banjir berada di Kecamatan Babat meliputi Desa Sogo, Desa Bedahan, dan Desa Plaosan hingga RS Muhammadiyah Babat sepanjang 3 kilometer (km). Selain itu, di Kecamatan Lamongan telah berlangsung di ruas Kelurahan Jetis - Mlaten sampai dengan Balai Kelurahan Sidokumpul sepanjang 500 meter.

Serta di ruas Tlogo Peno, Kinameng hingga stasiun pompa Sidokumpul sepanjangan 1 km. Kemudian di ruas pos Polisi Dapur sampai dengan kanal Sidokumpul sepanjang 500 meter, serta di ruas RSUD dr Soegiri sampai saluran Sukorejo hingga ke utara sepanjang 1 km.

‘’Sampai Oktober ini sudah dilaksanakan di dua kecamatan yakni Babat dan Lamongan, dengan menjangkau lima titik kanal banjir,’’ terang Gunadi.

CEGAH PENDANGKALAN: Alat berat dikerahkan untuk melakukan normalisasi di saluran Ndapur Utara. (IST/RDR.LMG)

Baca Juga: Kolaborasikan Gempur Saloka - Garpu Sendok

Hadirnya Gempur Saloka mampu membawa perubahan cukup signifikan, yakni penurunan muka air di saluran dan mempercepat surutnya air saat terjadi genangan. Sampai saat ini akan fokus menuntaskan permasalahan saluran di dua kecamatan. Namun tidak menutup kemungkinan Program Gempur Saloka bisa diperluas cakupannya hingga menyebar ke kecamatan - kecamatan lain.

Kendala yang ada di lapangan yakni susahnya akses masuk menuju saluran, akibat padatnya permukiman. Selain itu, banyaknya bangunan liar yang berada di atas saluran. Namun tidak menutup kemungkinan, tentunya berkoordinasi dengan pihak Lurah atau yang lainnya guna mengatasi permasalahan tersebut.

‘’Alhamdulillah Gempur Saloka membantu permasalahan yang ada pada hal saluran. Terlebih saluran terbuka, yang ada di dekat permukiman sering terjadi pendangkalan akibat sedimentasi dan perilaku masyarakat yang masih sering membuang sampah di saluran,’’ ucap Gunadi. (mal/ind)