Blog

depresi berat

Depresi Berat: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Penanganan

Depresi berat adalah gangguan mental yang serius dan membutuhkan penanganan tenaga ahli atau profesional. Jika diabaikan, kondisi ini memicu pengidapnya untuk menyakiti diri sendiri, bahkan mencoba bunuh diri. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab dan ciri-ciri depresi berat agar bisa ditangani dengan tepat.

Depresi berat berisiko dialami oleh siapa saja dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda, mulai dari ringan hingga berat. Simak informasi selengkapnya mengenai penyebab dan ciri-ciri depresi berat, serta penanganannya di artikel ini.

Penyebab Depresi

Hingga saat ini, para ahli belum menemukan penyebab pasti depresi berat. Namun, diduga ada beragam faktor yang meningkatkan risiko depresi berat, yaitu:

  • Gangguan kimia di otak. Perubahan fungsi neurotransmitter, yaitu bahan kimia di otak, mengganggu stabilitas suasana hati dan memicu depresi.
  • Gangguan hormon. Ketidakseimbangan hormon memicu depresi, misalnya kehamilan atau pascapartum.
  • Peristiwa kehidupan. Trauma, stres, kematian orang yang dicintai, perceraian, atau isolasi, memicu depresi berat.
  • Kepribadian. Orang yang tidak mampu mengatasi situasi tertentu rentan terkena depresi berat.
  • Gangguan biologis. Perubahan fisik di otak mungkin memicu depresi berat.
  • Genetik. Orang dengan riwayat keluarga pengidap depresi berat berisiko terkena kondisi yang serupa.
  • Obat. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol menimbulkan efek samping, termasuk depresi.
  • Penyakit tertentu. Pengidap penyakit kronis, misalnya, penyakit Parkinson dan diabetes rentan terkena depresi berat.

Ciri-Ciri Depresi Berat

Ada dua tipe ciri-ciri depresi berat, yaitu kejiwaan dan fisik. Berikut ciri-ciri depresi berat dari sisi kejiwaan:

  • Rendah diri dan tidak berharga.
  • Mudah marah dan menangis.
  • Kecemasan berlebihan.
  • Sedih berlebihan.
  • Tidak mampu berpikir atau konsentrasi.
  • Tanpa motivasi dan ketertarikan untuk semua hal.
  • Sikap apatis pada lingkungan sekitar.
  • Percobaan bunuh diri.

Sedangkan, ciri-ciri depresi berat dari sisi fisik, yaitu:

  • Tidak nafsu makan.
  • Insomnia terus-menerus.
  • Kelelahan.
  • Penurunan atau kenaikan berat badan.
  • Pusing dan nyeri tanpa alasan yang jelas.
  • Gairah seksual menurun.
  • Gerak tubuh dan bicara melambat.

Penanganan Depresi Berat

Penanganan depresi berat meliputi konseling psikiater dan pemberian obat-obatan dari dokter. Berikut beragam pilihan penanganan depresi berat yang diberikan:

1. Psikoterapi

Berikut beragam terapi yang diberikan untuk mengobati depresi berat:

  • Problem-solving therapy (PST). Terapi yang bertujuan untuk mengatasi tekanan yang dialami oleh pengidap.
  • Interpersonal therapy (IPT). Terapi yang bertujuan untuk mengatasi masalah ketika berhubungan dengan orang lain.
  • Cognitive behavior therapy (CBT). Terapi yang bertujuan agar pengidap mampu mengganti pikiran dan perasaan negatif menjadi pikiran dan perasaan positif.

2. Obat

Bahan kimia yang tidak seimbang di otak juga memicu depresi. Oleh karena itu, dokter memberikan antidepresan untuk mengatasinya, sehingga gejala depresi berat berkurang.

3. Terapi stimulasi otak

Terapi stimulasi otak akan diberikan jika psikoterapi dan obat tidak berhasil menyembuhkan gejala depresi berat, bahkan mencoba bunuh diri. Berikut penjelasannya:

  • Electroconvulsive therapy (ECT). Prosedurnya adalah otak akan dialirkan arus listrik melalui kulit kepala untuk diberikan kejang singkat.
  • Transcranial Magnetic Stimulation (TMS). Terapi dengan penggunaan energi magnet yang diubah menjadi arus listrik di area bawah tengkorak agar pengidap mampu mengatur emosi.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout