Bekantan monyet unik dari Pulau Kalimantan. Ada menyebutnya monyet Belanda. Ada juga memanggilnya monyet hidung panjang. Itulah Bekantan (Nasalis larvatus) atau Proboscis monkey. Monyet ini  merupakan spesies endemik mendiami hutan bakau (mangrove) di pulau Kalimantan (Indonesia, Malaysia dan Brunei).

Di Kalimantan Barat sendiri banyak Bekantan ditemukan di daerah pesisir seperti Sambas, Kayong Utara, Kubu Raya dan Ketapang. Bekantan sendiri masuk dalam famili Cercopithecidae; genus: Nasalis; spesies: Nasalis larvatus. Saat ini, terdapat dua subspesies Nasalis larvatus, yaitu: Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis.

  1. Ciri-ciri Bekantan

Semua tahu bahwa monyet hidung panjang adalah Bekantan. Itu merupakan ciri paling menonjol. Bulunya yang kekuning-kuningan mirip rambut bule. Wajar saja apabila ada menyebut monyet Belanda. Panjang ekornya  sekitar 559-762 mm. Berat tubuhnya untuk jantan sekitar 16-22 kg, sementara betina berat tubuhnya sekitar 7-12 kg.

Sebagian besar hidupnya di atas pohon (satwa arboreal). Namun, kadang turun ke tenah untuk mencari makanan. Bekantan sangat piawai melompat, bergantung, atau bergerak dengan keempat anggota tubuhnya. Selain itu, Bekantan juga perenang ulung karena di bagian telapak kaki dan tangannya memiliki selaput kulit (web) seperti pada katak, sehingga memudahkan Bekantan untuk menyeberang sungai.

Hewan ini juga termasuk primata diurnal. Aktivitasnya dimulai dari pagi sampai sore hari. Bila sore hari, Bekantan umumnya akan mencari pohon untuk tidur di sekitar tepi sungai. Anggota kelompok akan bergabung dalam satu pohon atau pohon lain yang letaknya berdekatan. Bekantan tidak membuat sarang untuk tidurnya.

Makan utama Bekantan adalah pucuk daun muda. Selain itu, buah-buahan yang ada di kawasan hutan mangrove. Kadang juga mengkonsumsi beberapa jenis serangga. Saat musim surut, Bekantan sering turun ke tanah untuk mencari serangga tanah.

  1. Sebaran Bekantan

Bekantan tersebar luas di hutan-hutan sekitar muara atau pinggiran sungai di Kalimantan. Di Kalimantan Barat banyak ditemukan di muara sungai terutama di Kabupaten Sambas, Kubu Raya, Kayong Utara, dan Ketapang. Di Kalimantan Selatan, Bekantan dapat ditemui di daerah hutan rawa, atau muara dan pinggiran sungai  Pulau Kaget dan Pulau. Di Kalimantan Tengah mudah dijumpai di Taman Nasional Tanjung Puting, atau di sekitar Sungai Mahakam. Selain itu, Bekantan juga ditemukan di Taman Nasional Kutai serta hutan rawa gambut dan hutan bakau di pantai Kalimantan Timur.

  1. Persoalan Serius

Kerusakan hutan terutama mangrove semakin masif. Hal ini bisa menjadi persoalan serius terhadap keberadaan Bekantan. Alih fungsi hutan dan illegal loging serta kebakaran hutan ancaman nyata bagi koloni Bekantan. Untuk itu, pemerintah dan aparat penegak hukum harus tegas terhadap pelaku perusak hutan.

Sementara Bekantan sendiri terancam punah oleh ulah manusia. Ini adalah hewan endemik Indonesia harus dilindungi. Bekantan termasuk hewan yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 (yang telah direvisi menjadi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018) tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Hewan ini tidak boleh diperdagangkan.

Strategi utama untuk mempertahankan populasi bekantan adalah dengan mempertahankan populasi yang masih tersisa. Jaga hutan magrove, jangan ada lagi ekploitasi berlebihan. Untuk menjaga ini tidak hanya oleh pemerintah saja, melainkan harus dari masyarakat juga.

  1. Polulasi Bekantan

Populasi Bekantan di Pulau Kalimantan diperkirakan t sekitar 260.000 tahun 1987. Namun, tahun 2008 diperkirakan terjadi penurunan drastis seiring semakin banyak hutan yang rusak akibat ulah manusia maupun bencana alam. Jumlah Bekantan tahun 2008 diperkirakan hanya tersisa 25.000. Untuk memastikan berapa jumlah populasi Bekantan, perlu dilakukan survei atau pendataan secara menyeluruh. Tentunya perlu dana dan waktu untuk mewujudkan survei tersebut.

  1. Menjadi Maskot

Kalimantan Selatan bisa dikatakan tempat populasi terbesar Bekantan di Indonesia. Pemerintah daerah disanapun memanfaatkan keterkenalan Bekantan sebagai Maskot. Tak hanya pemerintahan daerah menjadikannya maskot, banyak lagi institusi atau lembaga lain menjadikan Bekantan sebagai maskot. Dunia Fantasipun tak mau ketinggalan menjadi Bekantan sebagai maskot.

Kalimantan Selatan membuatkan tugu raksasa Bekantan. Tempat tinggal Bekantan pun dijadikan destinasi wisata. Semua harus berbuat untuk menjaga jangan sampai Bekantan punah. (ros)