Kenali Infeksi Menular Seksual Mulai Sekarang

Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan suatu infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual atau lebih sering disebut dengan penyakit kelamin. Hubungan seksual yang dilakukan baik melalui vagina, dubur, maupun mulut dapat menjadi sarana dalam penularan penyakit tersebut. Menurut Zakaria (2012), Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan sekelompok infeksi yang menyebar melalui kontak seksual, baik melalui penis, vagina, anus, maupun mulut.

Infeksi Menular Seksual (IMS) infeksi alat reproduksi yang tidak dapat dianggap remeh. Jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi dapat menjalar, terjadi kemandulan, sakit yang berkepanjangan, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Bagi remaja perempuan, Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dapat berakibat lebih parah. Pasalnya, alat reproduksi perempuan lebih rentan, serta gejala awal yang kerapkali tidak segera dikenali, sehingga dapat berlanjut ke tahap yang lebih parah. Oleh karena itu, remaja perempuan lebih beresiko terkena Infeksi Menular Seksual daripada laki-laki.

Berbagai macam gejala infeksi menular seksual, yaitu:

  1. Cairan tidak normal, kekuningan, kehijauan, berbau atau berlendir, bisa gatal, dan keluar dari vagina
  2. Cairan yang tidak normal, bening atau berwarna berasal dari kepala penis atau anus
  3. Luka dengan/tanpa rasa sakit disekitar alat kelamin, anus mulut atau bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil-kecil, diikuti luka sangat sakit disekitar alat kelamin.
  4. Tumbuhnya tonjolan menyerupai jengger ayam
  5. Perubahan warna kulit yaitu terutama dibagian telapak tangan atau kaki, perubahan bisa menyabar keseluruh bagian tubuh.
  6. Sakit perut bagian bawah atau nyeri yang datang dan pergi yang tidak berhubungan dengan menstruasi
  7. Kemerahan yaitu pada sekitar alat kelamin atau antara kaki.
  8. Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit selama atau setelah urination.

Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual

Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri:

Gonore, merupakan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonore kerapkali ditandai dengan adanya rasa panas, gatal di bagian distal uretra, disuria, polakisuria, dan keluarnya duh tubuh dari ujung uretra yang kadang disertai darah, dan rasa nyeri saat ereksi.

Sifilis, merupakan Penykit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri T. Pallidum. Sifilis kerapkali ditandai dengan adanya benjolan kecil disekitar alat kelamin, biasanya satu buah, kemudian menjadi luka atau koreng dan tidak diserti rasa nyeri.

Ulkus mole, merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) akut yang disebabkan oleh infeksi Haemmophylus ducreyi. Ulkus mole kerapkali ditandai dengan adanya bintik berukuran hecil hingga sedang, bintik mudah berdarah terutama saat disentuh, serta munculnya rasa nyeri disekitar selangkangan (di atas paha, di bawah perut).

Limfomagranuloma venerum (LGV), merupakan suatu penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis serovar L1, L2 dan L3. Serovar LGV ini bersifat invasif dan sering diikuti oleh respon inflamasi yang berat. Limfomagranuloma venerum mmiliki beberapa gejala, seperti: adanya rasa sakit saat buang air besar, adanya luka kecil yang tidak nyeri pada genetalia pria maupun wanita, adanya Pembengkakan dan kemerahan pada kulit di area selangkangan.

Bacterial Vaginosis, merupakan suatu kondisi yang mengubah ekosistem vagina Ditandai dengan perubahan keseimbangan flora normal vagina, dimana dominasi Lactobacillus digantikan oleh bakteri anaerob.

Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh virus:

Herpes genetalis, merupakan virus DNA yang termasuk subfamili Alphaherpesviridae dan famili Herpesviridae. Herpes genetalis kerapkali ditandai dengan adanya rasa terbakar atau kesemutan pada tepat masuknya virus. Umumnya Bagian tubuh yang paling banyak terinfeksi adalah kepala penis dan preputium (bagian yang disunat) serta bagian luar alat kelamin, vagina dan serviks.

Kondiloma Akuminata, merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) disebabkan oleh Humanpapilloma Virus (HPV) tipe tertentu. Humanpapilloma Virus (HPV) termasuk dalam famili Papovaviridae, dan genus polyomavirus. Kondiloma Akuminata kerapkali ditandai dengan adanya satu atau beberapa kutil (lesi) didaerah kemaulan, dan lesi ini dapat berkembang

HIV/AIDS, HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan retrovirus yang terdiri atas untai tunggal RNA virus yang masuk ke dalam inti sel pejamu dan ditranskripkan kedalam DNA pejamu. Sedangkan AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome merupakan suatu kumpulan dari berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIV. Seseorang yang terkena HIV umumnya jarang merasakan atau menunjukkan timbulnya suatu tanda dan gejala infeksi. Jika dijumpai ada suatu gejala yang timbul biasanya seperti flu biasa, bercak kemerahan pada kulit, sakit kepala, ruam-ruam dan sakit tenggorokan.

Hepatitis B, merupakan suatu prototip virus yang termasuk dalam familia Hepadnaviridae. Hepatitis B memiliki beberapa tanda, seperti: adanya nyeri sendi, demam ringan, sakit perut, urine berwarna kuning gelap, fases berwarna pucat, dan masih banyak lagi.

Moluskus Kontagiosum, merupakan penyakit kulit jinak yang memiliki ciri membran mukus dan disebab oleh poxvirus.Moluskus Kontagiosum kerapkali ditandai dengan munculnya benjolan kecil pada kulit. Jika penyakit ditularkan melalui hubungan seksual, gejalanya akan muncul disekitar selangkangan dan perut bgian bawah.

Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh jamur:

Kandidiosis genitalis, merupakan penyakit infeksi jamur candida yang mengenai mukosa vagina dan vulva oleh Genus Candida, dengan berbagai manifestasi klinisnya yang bisa berlangsung akut, kronis atau episodik. Kandidiosis Genitalis kerapkali ditandani dengan adanya rasa panas dan iritasi pada vulva. Pada dinding vagina terdapat gumpalan seperti keju. selain itu juga sekret vagina yang berlebihan berwarna putih susu.

Pencegahan Infeksi Menular Seksual

  1. Tidak berhubungan seksual pranikah
  2. Setia pada pasangan
  3. Memakai kondom saat melakukan hubungan seksual
  4. Hindari pemakaian narkoba
  5. Segeralah memeriksakan diri jika dirasa timbul gejala-gejala IMS
  6. Mencegah tranfusi darah yang belum di screening
  7. Lakukan vaksinasi