Tarikh

Kisah Lengkap Nabi Yusuf

Nabi Yusuf alaihissalam adalah nabi Allah dari kaum Bani Israil. Beliau adalah putra dari Nabi Ya’kub dan Ribka. Di antara kedua belas saudara Nabi Yusuf, hanya Bunyamin saudara sekandungnya. Saudara lainnya lahir dari istri Nabi Ya’kub yang lain. Kisah tersebut berisi perjalanan hidup semasa kecil Nabi Yusuf yang dimulai dari mimpi Nabi Yusuf, dibuang ke sumur, terpisah dari ayahnya, difitnah dan masuk penjara hingga kembali dengan keluarganya lagi berada di Mesir. karena kisah Nabi Yusuf adalah kisah yang terinci dari kisah-kisah lain yang ada di dalam Al-Qur’an. Kedua, karena membahas tentang sifat manusia sepenuhnya. Ketiga, karena penggambarannya terlihat sangat hidup dan beragam segi kehidupan yang dapat menjadi pelajaran hidup yang diambil di dalamnya. Al-Qur’an mengabadikan kisah hidup Nabi Yusuf sebagai kisah terbaik yang patut dijadikan suri teladan kita semua. Allah SWT berfirman,

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ ٱلْقَصَصِ بِمَآ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ وَإِن كُنتَ مِن قَبْلِهِۦ لَمِنَ ٱلْغَٰفِلِينَ

“Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling balk dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.” (Q.S. Yusuf [12]: 3)

Dibandingkan anak-anaknya yang lain, Nabi Ya’kub menaruh perhatian lebih kepada Yusuf dan Bunyamin. Itu karena sifat Yusuf dan Bunyamin sangat berbeda dengan saudara-saudaranya. Perhatian khusus yang ditunjukkan Nabi Ya’kub kepada Yusuf dan Bunyamin ini pun dirasakan oleh putra-putranya yang lain. “Hai, saudara-saudaraku,” kata putra tertua Nabi Ya’kub kepada saudaranya yang lain.

Putra-putra Nabi Ya’kub itu kemudian membuat rencana jahat terhadap adik mereka sendiri, Yusuf. Mereka ingin menyingkirkan Yusuf untuk selama-lamanya. Pada hari yang ditentukan mereka melakukan tipu daya terhadap Nabi Ya’kub, ayahanda mereka. Mereka meminta izin kepada Nabi Ya’kub untuk mengajak Yusuf bermain di hutan. “Tidak.” jawab Nabi Ya’kub, cemas. “Aku khawatir kalian nanti akan lalai dan Yusuf dimangsa binatang buas.” Dengan berbagai cara, mereka berusaha meyakinkan Nabi Ya’kub bahwa mereka akan menjaga Yusuf.

“Bagaimana kami akan membiarkan Yusuf dimangsa binatang buas, sementara kami semua bersaudara?” ucap putra tertua. Ketika akhirnya Yusuf diizinkan ikut bermain bersama mereka di hutan, mereka amat senang. Mereka lalu melanjutkan rencana mereka. Di suatu sumur tua, mereka melemparkan Yusuf kecil ke dalamnya.

Setelah itu, mereka cepat-cepat pulang seraya menangis tersedu-sedu di hadapan ayahanda mereka. “Maafkan kami, Ayahanda. Yusuf dimangsa binatang ketika kami semua sedang asyik bermain,” isak mereka. Tentu saja mereka hanya berpura-pura menangis. Mereka bahkan menunjukkan baju Yusuf yang koyak dan berlumur darah sebagai bukti. Padahal itu semua tipu daya mereka. Mereka telah melumuri baju Yusuf itu dengan darah binatang.

Mimpi Nabi Yusuf Ilustrasi mimpi. Tersuratkan dalam ayat ini Yusuf remaja memberitahukan kepada ayahnya yakni Nabi Yakub A.S. bahwa ia bermimpi aneh. Dalam mimpinya itu, Yusuf menyaksikan 11 bintang, matahari dan bulan bersujud kepadanya. Setelah mendengar mimpi Yusuf, sang ayah pun berkeyakinan bahwa maksud dari mimpi tersebut yakni kelak Yusuf akan menjadi seorang yang penting dan memiliki kekuasan. Nabi Yakub A.S. juga berpikir bahwa Yusuf nantinya yang akan meneruskan kenabiannya dari moyang-moyang mereka yakni Nabi Ishaq A.S. dan Nabi Ibrahim A.S.. Peristiwa inilah yang menimbulkan rasa kecemburuan terhadap saudara-saudara Yusuf yang lain karena merasa perlakuan sang ayah dan kasih sayang diterima tidak sama dan tidak adil. Nabi Yusuf Dibuang ke Dalam Sumur

Karena merasa cemburu dan ayahnya terlalu pilih kasih terhadap Yusuf, saudara-saudaranya pun mencari cara untuk menyingkirkan Yusuf. Akhirnya mereka berniat untuk membuang Yusuf ke dalam sumur. Mereka juga berbohong kepada sang ayah dengan mengatakan bahwa Yusuf telah terbunuh karena diterkam oleh serigala. Setelah dibuang ke dalam sumur yang dalam dan gelap oleh saudara-saudaranya, Yusuf tidak merasa takut, cemas ataupun khawatir seperti menangis dan menjerit. Padahal anak kecil pada umumnya seharusnya ketakutan saat diletakkan di dalam sumur sendirian. Yusuf malah terhibur dengan mimpi yang diceritakan ayahnya dan mendapat wahyu dari bahwa dirinya tidak perlu khawatir an pasti akan diselamatkan oleh Allah SWT. Yusuf yang berada di dalam sumur akhirnya ditemukan dan ditolong oleh seorang kafilah atau rombongan pedagang. Kemudian Yusuf pun dibawa ke Mesir untuk dijual dan dijadikan sebagai budak hingga dijadikan seorang anak angkat dari pembesar di Mesir. Nabi Yusuf Dijual Pada Orang Mesir Situs kota Firaun Mesir kuno.

Nabi Ya’kub sangat terguncang saat mendengar berita tentang Yusuf. Nabi Ya’kub pun merasakan kesedihan yang amat mendalam selama bertahun-tahun. Bahkan, mata beliau menjadi buta karena terlalu sering menangis. Namun, Allah SWT menyelamatkan Yusuf. Yusuf tidak tenggelam dalam sumur itu. Dia masih hidup, hingga kemudian dia berhasil keluar dari dalam sumur. Ia mengaitkan dirinya pada tali yang dijulurkan seorang pedagang. Rupanya pedagang itu sedang kehausan dan berusaha menimba air dari sumur itu. “Hahhh?!” teriak pedagang itu. Dia kaget ketika melihat apa yang didapatnya dari dalam sumur itu. “Anak siapa ini?” gurnam pedagang itu sambil mengucek-ucek matanya berkali-kali. Ia mengarnati Yusuf dengan saksama. “Wah! Tampan sekali bocah ini!”

Pedagang itu pun segera membawa Yusuf ke Mesir dan menjualnya dengan harga yang sangat mahal. Karena harga yang sangat mahal, orang-orang tak sanggup membayarnya. Akhirnya, seorang pembesar kerajaan Mesir membeli Yusuf dan membawanya pulang ke rumahnya. (*)

Rombongan pedagang sangat senang karena mereka berpikir saat menemukan Nabi Yusuf mereka akan mendapatkan keuntungan dalam nilai ekonomis. Orang yang membeli Nabi Yusuf pun juga senang hingga dijadikan anak dan memberikan tempat serta pelayanan yang baik. Nabi Yusuf tinggal di keluarga seorang menteri dan istrinya yang bernama Zulaikha. Setelah itu mulai ada ketertarikan dari Zulaikha terhadap Nabi Yusuf karena ketampanan wajahnya. Zulaikha pun tak bisa menahan diri dan tergoda. Istri pembesar Mesir itu akhirnya menggoda Yusuf untuk memenuhi hasratnya. Yusuf sempat menolak saat Zulaikha memaksa hingga akhirnya pembesar Mesir datang dan mengetahuinya. Pembesar Mesir pun meminta Yusuf untuk merahasiakannya. Namun ternyata rahasia tersebut tetap diketahui oleh para wanita di kota dan menganggap bahwa hal yang telah dilakukan oleh Yusuf harus ada tindakannya yakni dengan memenjarakan Nabi Yusuf A.S.

Zulaikha melihat bahwa Nabi Yusuf parasnya semakin terlihat indah dari hari ke hari, matanya sangat jernih, gagah dan kehalusan budinya sehingga menimbulkan rasa hatuh hati. Dalam kisahnya, Zulaikha menggoda Nabi Yusuf untuk menundukkannya yang berarti godaan itu tidak hanya datang sekali dua kali agar Nabi Yusuf tunduk kepadanya. Karena Nabi Yusuf tidak tergoda, Zulaikha mulai mengalami frustasi secara psikologis karena keinginannya berkali-kali ditolak oleh Nabi Yusuf. Akhirnya Zulaikha memaksa Nabi Yusuf untuk memenuhi hasratnya tersebut meskipun pada akhirnya Nabi Yusuf tetap tidak tergoda dan terjadi sedikit pertengkaran diantara keduanya. Jamuan Makan Zulaikha Saat mengadakan acara jamuan makan, para undangan wanita yang hadir menggunjingkan sikap Zulaikha yang merupakan istri pembesar Mesir yang menggoda Yusuf. Maka Zulaikha meminta para wanita tersebut untuk memegang pisau dan buah. Saat Nabi Yusuf datang para wanita yang melihatnya sampai-sampai tak sadar bahwa jari tangan mereka telah terpotong atas ketampanan paras Yusuf.

Nabi Yusuf pun masuk ke dalam penjara. Saat di penara ia bersama dengan dua orang pemuda lainnya. Nabi Yusuf menjadi penakwil mimpi dari dua orang pemuda tersebut. Pena’wil pertama merupakan kabar baik bagi orang yang memimpikannya, yakin ia akan kembali ke rumah tuannya, melakukan pekerjaan semula. Sementara takwil kedua merupakan kabar buruk bagi yang memimpikan itu sehingga ia tidak percaya dan berkata bahwa mimpinya tersebut adalah kebohongan. Takwil kedua tersebut berisi bahwa ia akan disalib dan digantung, lalu burung makan sebagian kepalanya. Nabi Yusuf berkesempatan untuk menakwilkan mimpi-mimpi raja dan karena takwilannya dianggap benar maka ia dapat dibebaskan dari penjara. Nabi Yusuf Menjadi Penafsir Mimpi Raja Ilustrasi pemimpin. Diketahui bahwa raja memiliki mimpi-mimpi yang unik sehingga raja mencari dukun-dukun dan orang-orang yang berhubungan dengan gaib untuk memaknai mimpinya. Namun ternyata tak seorang pun yang berhasil. Saat mendengar kabar tersebut dari mantan tahanan yang pernah bersamanya di penjara, Nabi Yusuf pun mena’birkan mimpi raja tersebut. Dari situlah awal mula raja Mesir tertarik terhadap Nabi Yusuf. Kisah Nabi Yusuf pun terus berlanjut hingga akhirnya tipu daya Zulaikha terbongkar dan kebenaran atas diri Yusuf terbuki.

Akhirnya Nabi Yusuf diangkat menjadi Menteri Keuangan Negara atau pejabat negara setelah takwilnya terhadap sang raja. Penafsiran yang dilakukannya menjadi kenyataan. Saat musim paceklik yang akan terjadi di waktu yang akan datang, penduduk Mesir pun diperintahkan oleh Nabi Yusuf untuk bercocok tanam. Perintah Nabi Yusuf tersebut berkebalikan dengan kebiasaan sehari-hari penduduk Mesir. Daripada sebelumnya, mereka merasa mendapatkan hasil yang lebih baik sehingga hal itu menunjukkan bahwa negara bisa berhemat saat masa-masa sedang sulit.

Peristiwa bertemu kembali dengan keluarganya. Nabi Yusuf bertemu saudaranya Benyamin dan ayahnya yang sudah lama tidak bertemu pun akhirnya terbayarkan dengan pertemuan mereka itu. Itulah kisah Nabi Yusuf yang banyak sekali memberikan pelajaran pada kita untuk menjadi seseorang dengan iman yang teguh dan memiliki prinsip-prinsip Islam meskipun banyak cobaan dan ujian hidup yang datang. Mengajarkan juga untuk kita senantiasa memiliki kesabaran dan tidak putus asa serta terus bertawakal hingga kesuksesan mendatangi kita. Selain itu, terapkan kejujuran pada diri yang akan menempatkan manusia pada derajat yang tinggi. Merasalah bahwa Allah selalu mengawasi kita dan kita takut kepada Allah agar terhindar dari perbuatan keji. Karena sejatinya Allah akan menolong hambanya yang selalu berdoa. Melalui kisah Nabi Yusuf ini manusia mendapatkan pelajaran untuk berbuat baik dan menebarkan kebaikan.

Share Kebaikan