Peternakan Kambing Kelompok Tani Muda Wadas Purworejo Pendanaan Langsung Nusantara Fund

Pengembangan Peternakan Kambing Kelompok Tani Muda Desa Wadas

bagikan:

Kelompok Tani Muda Kawula Muda Desa Wadas (KAMUDEWA) terdiri dari sekelompok warga yang dari Desa Wadas, Kab. Purworejo, Jawa Tengah. Kelompok ini dibentuk atas keprihatinan warga di tengah ancaman proyek pertambangan batuan andesit untuk kepentingan Bendungan Bener, Purworejo. Proyek tersebut berpotensi menggusur lahan pertanian yang menjadi topangan ekonomi warga dan menghilangkan 27 sumber mata air yang selama ini dimanfaatkan secara gratis oleh warga untuk kebutuhan rumah tangga dan lahan pertanian.

Program peternakan kambing Kelompok Tani Muda KAMUDEWA dilakukan secara swadaya dengan tujuan untuk menghidupkan perekonomian warga di tengah ancaman proyek pertambangan. Hal ini menjadi nilai dasar yang menyatukan semua anggota kelompok untuk bekerja sama. Program ini dijalankan dengan pendampingan WALHI Jogjakarta dan dukungan Nusantara Fund. Bagi kami, akses Pendanaan Langsung Nusantara Fund mudah karena informasi program mudah didapatkan dan pengisian formulir serta dokumen mudah dipenuhi oleh komunitas.

Semua perencanaan dan keputusan yang diambil selama pelaksanaan program ini merupakan hasil dari kesepakatan kelompok dan dikerjakan secara bersama. Pada tahap awal implementasi program, kami melakukan pertemuan untuk menyusun kepengurusan, perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi program. Selanjutnya, pengelola yang telah ditetapkan (8 orang) melakukan kunjungan dan pelatihan di dua peternakan kambing kelompok, yakni di Sinambi Farm (Gunung Kidul, Yogyakarta), dan Kandang Kang Im (Magelang, Jawa Tengah). Kunjungan itu dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari secara mendalam tentang berbagai aspek dalam pengelolaan peternakan kambing, seperti kualifikasi, harga, bangunan kandang, pakan, serta kesehatan kambing.

Pengelola melakukan survey kualitas dan harga kambing ke beberapa pasar hewan ternak di Purworejo dan Yogyakarta. Kemudian, pengelola membangun kandang dan pemenuhan sumber daya peternakan. Tahap selanjutnya, pengelola melakukan pembelian kambing secara bertahap sesuai dengan kualitas dan harga yang telah disepekati dalam pertemuan. Pengelola melakukan perawatan rutin kambing dan kandang sesuai dengan pembagian kerja yang telah disepakati. Pekerjaan ini terus dilanjutkan untuk memastikan peternakan kambing dapat berkembang.

Kini, sudah ada 8 orang dari warga yang berkomitmen untuk mengembangkan peternakan kambing kelompok. Ini merupakan capaian penting karena memberikan bukti konkrit di tahap awal tentang pembangunan ekonomi berbasis kerja komunitas dan di saat yang sama ditujukan untuk mempertahankan wilayah dari ancaman pertambangan di Desa Wadas. Melalui pelatihan yang dilakukan di Sinambi Farm dan Kandang Kang Im, kami memperoleh pengetahuan baru tentang metode pengelolaan kambing dengan standar dan kualitas yang memadai. Namun, kami juga melibat bahwa ancaman proyek pertambangan batu andesit akan berdampak pada ketersediaan pakan kambing.

Dengan melihat perkembangan saat ini, kami berencana untuk membangun satu kandang lagi seiring dengan target dalam 6 bulan. Kandang yang dibangun saat ini hanya ideal bagi pemeliharaan 10 ekor kambing. Kandang baru akan dipergunakan sebagai tempat bagi kambing-kambing baru dari hasil ternak saat ini. Kemudian, kami juga berencana membangun skema upah bagi pengelola peternakan kambing kelompok. Skema ini bertujuan untuk menjaga konsistensi pengelolaan peternakan kambing kelompok, sebab warga memiliki aktivitas lain. Rencana lainnya adalah membangun tempat penyimpanan stok pakan kambing, sehingga dapat meringankan beban kerja pengelola yang harus membagi waktu selain kerja peternakan dan perjuangan menjaga desa dari rencana proyek pertambangan batuan andesit. Rencana tersebut akan disertai dengan pembuatan jadwal pengelolaan peternakan kambing kelompok. Hasil dari pengelolaan peternakan kambing kelompok ini sepenuhnya akan disalurkan untuk kas perjuangan dan warga yang sangat membutuhkan atau memiliki keinginan mengelola peternakan. Oleh karena itu, pendampingan WALHI Jogjakarta dan dukungan Nusantara Fund di tahap berikutnya akan sangat bermanfaat untuk melaksanakan rencana tersebut

Scroll to Top