Kamis 31 Aug 2023 11:50 WIB

Reog Ponorogo: Dari Tarian Dewa dan Perjuangan Cinta yang Meluas ke Kawasan Asia Tenggara

Mengulik Asal Usul dan Makna Reog Ponorogo

Sejumlah penari membawakan pertunjukkan Reog Ponorogo di halaman Museum Balaputradewa Sumatra Selatan, Selasa (16/8/2022). Pertunjukkan yang diselenggarakan bekerja sama dengan TVRI Palembang ini bertujuan untuk memperkenalkan kesenian Reog Ponorogo pada masyarakat.
Foto:

Penafsiran Reog Ponorogo Versi Ki Demang Suryangalam 

Berdasarkan penafsiran para pendahulu terkait versi Ki Demang Suryangalam, reog pada masa kerajaan Majapahit telah menjadi wadah untuk menyindir Prabu Brawijaya. Hal ini lebih tepatnya ketika Majapahit telah bersentuhan dengan budaya Islam. 

Kemudian harimau yang dikenal sebagai raja hutan disarkasmekan sebagai Raja Brawijaya. "Dadak merak, kalau tidak salah itu Putri Campa yang notabenenya sudah memeluk Islam. Itu generasinya Raden Fatah dan seterusnya," katanya menjelaskan.

Ki Demang ternyata tidak sependapat dengan era Islam yang masuk ke Kerajaan Majapahit. Dia pun memberikan satu gambaran bahwa Raja Brawijaya sudah dikuasai Putri Campa. Proses ini kemudian disindir melalui tari jathil. 

Menurut Hariadi, tari jathil awalnya bukan diperagakan oleh perempuan tetapi laki-laki. Sebelum era 1980-an, tari jathil diperagakan oleh laki-laki tampan yang agak cantik. Hal ini ditunjukkan Ki Demang untuk menyindir bahwa prajurit Kerajaan Majapahit itu seperti banci.

Setelah itu, kesenian reog Ponorogo pun sering dimanfaatkan untuk memberikan satu kritikan. Kemudian pada era kepempimpinan Bupati Ponorogo Soebarkah Poetro Hadiwirjo terjadi perubahan dalam kesenian tersebut. 

Sebagaimana diketahui, Ponorogo sebelum 1984 dikenal sebagai kota warok yang menakutkan. Banyak huru- hara sehingga Soebarkah memiliki inisiatif agar para warok dikumpulkan menjadi insan takwa illahi. Kemudian para warok ditempatkan sesuai kapasitas dan posisinya untuk menjadi keamanan dari jogoboyo, kamituwo, dan seterusnya. 

Selanjutnya, pada era Bupati Markum Singodimedjo, festival reog Ponorogo untuk pertama kalinya hadir. Beliau memiliki inisiatif agar warok dibuatkan tarian khusus sehingga ikut dipentaskan di Surabaya. 

Lanjutkan baca pada halaman berikutnya... 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement