CIREBON - Semburan lumpur mengeluarkan gas yang diduga beracun terjadi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Fenomena ini mirip dengan yang terjadi di sumur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Hal ini bisa diketahui dari adanya sejumlah bangkai hewan di sekitar lokasi semburan lumpur yang berada di Desa Cipanas, Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon. Semburan lumpur ini sudah berlangsung sejak empat bulan lalu.
Menurut aparat Desa Cipanas, Yayan Ahmad Sidik, sebelumnya ada pula semburan lupur yang muncul di lokasi berbeda. Lokasinya berjarak sekitar 10 meter dari semburan lumpur yang ada saat ini.
"Dulu itu ada, kemudian ditutup sekitar 2014. Beberapa tahun muncul lagi, kemudian ditutup. Dan, sekarang muncul lagi baru empat bulanan," kata Yayan, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kampung Mati Bekas Tempat Tinggal Korban Lumpur Lapindo, Berani Uji Nyali?
Sementara itu, Kepala Pusat Survei Geologi pada Badan Geologi, Hendra Gunawan, mengungkap sumber semburan gas yang muncul di Desa Cipanas berasal dari gas gunung api.
"Penentuan sumber semburan gas dilakukan dengan analisis komposisi gas yang terdiri dari karbondioksida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida, serta analisis menunjukkan gas yang terdapat pada Desa Cipanas berasal dari gas gunung api," ujar Hendra dalam keterangannya, Senin (7/6/2021).
Hendra mengatakan, peninjauan lapangan, pengukuran komposisi kimia gas hingga pengujian gas dengan api dilakukan pada 5-6 Juni 2021. Dari informasi yang diperoleh, kemunculan gas di Desa Cipanas sudah sangat lama, tetapi waktu kemunculannya tak bisa diketahui pasti.
Baca juga: Sri Mulyani Terus Kejar Utang Lapindo Rp1,91 Triliun
Dari kawah, yang disebut warga sebagai kawah Garuda Jaya itu, saat musim kering semburannya hanya berupa gas. Tetapi saat bercampur air, gas akan mengeluarkan lumpur seperti saat tim melakukan peninjauan ke lapangan.
Gas Berbahaya
Hendra mengatakan dari hasil analisis disimpulkan bahwa gas di Desa Cipanas itu berbahaya. Dari hasil pengukuran, ditemukan kadar gas karbondioksida yang sudah melebihi ambang batas. Hal itu bisa menyebabkan rasa asam di mulut serta menyengat di hidung dan tenggorokan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya