Share

Departemen Pendidikan Inggris: Protes Karikatur Nabi Muhammad "Tidak Dapat Diterima"

Susi Susanti , Koran SI · Jum'at 26 Maret 2021 13:33 WIB
https: img.okezone.com content 2021 03 26 18 2384467 departemen-pendidikan-inggris-protes-karikatur-nabi-muhammad-tidak-dapat-diterima-kM7LzKvndC.jpg Departemen Pendidikan Inggris menyatakan protes di luar sekolah tidak dapat diterima (Foto: SWNS)
A A A

INGGRIS – Departemen Pendidikan Inggris menyatakan protes yang terjadi di luar sekolah terkait kasus guru yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad  "tidak dapat diterima".

Diketahui, pengunjuk rasa berkumpul di luar Batley Grammar School, dekat Bradford, pada Kamis (25/3), menyusul klaim jika seorang anggota staf telah menunjukkan kepada siswa sebuah kartun yang dianggap menyinggung agama Islam.

Foto yang beredar di media sosial (medsos) pada hari sebelumnya menunjukkan puluhan orang berdiri di luar gerbang sekolah, sebagian menghalangi jalan.

Sementara itu, juru bicara Departemen Pendidikan mengkritik tampilan karikatur dan sifat protes tersebut.

"Tidak pernah dapat diterima untuk mengancam atau mengintimidasi guru," terangnya.

"Kami mendorong dialog antara orang tua dan sekolah ketika masalah muncul,” ujarnya.

“Namun, protes yang sudah kita lihat, termasuk mengeluarkan ancaman dan melanggar larangan virus corona sama sekali tidak bisa diterima dan harus segera diakhiri,” ungkapnya.

(Baca juga: Sekolah Didemo, Polisi Amankan Guru yang Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad di Depan Kelas)

“Sekolah bebas untuk memasukkan berbagai masalah, ide dan materi dalam kurikulum mereka, termasuk di mana mereka menantang atau kontroversial, tunduk pada kewajiban mereka untuk memastikan keseimbangan politik,” lanjutnya.

"Mereka harus menyeimbangkan ini dengan kebutuhan untuk mempromosikan rasa hormat dan toleransi antara orang-orang yang berbeda keyakinan dan keyakinan, termasuk dalam memutuskan materi mana yang akan digunakan di kelas,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan Dr Abdul Shaikh, seorang akademisi di Batley dan aktivis Muslim. Dia megaku mendengar tentang insiden itu di medsos pada Rabu (25/3) malam.

“Saya terkejut seperti banyak Muslim di kota bahwa kepekaan agama anak-anak sekolah Muslim sepenuhnya diabaikan oleh guru sekolah yang memutuskan untuk menunjukkan citra ofensif yang mencela Nabi Muhammad yang mulia,” terangnya kepada kantor berita PA.

(Baca juga: Angkatan Darat Sulut Kebakaran di Cagar Alam Seluas 10.000 Hektar)

“Setiap Muslim di seluruh dunia menjunjung tinggi Nabi Muhammad,” ujarnya.

“Saya merasa bahwa sekolah harus diizinkan untuk menyelesaikan penyelidikan mereka pada waktunya dan menemukan solusi yang adil dan memadai yang memuaskan siswa Muslim pertama dan terutama, orang tua mereka, dan komunitas Muslim yang lebih luas di Batley,” lanjutnya.

“Situasi ini tidak boleh dibiarkan terulang lagi demi kekompakan masyarakat di wilayah tersebut,” jelasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara itu, melalui sebuah surat yang ditujukan kepada Kepala Sekolah Batley Grammar School Gary Kibble dan dibagikan secara online, pendiri badan amal Purpose Of Life yang berbasis di Batley, Mohammad Sajad Hussain, mengatakan dia "sangat terluka" oleh "karikatur menghina Nabi Muhammad yang sangat dicintai".

Dia mengatakan bahwa badan amal tersebut tidak mau bekerja dengan atau mempromosikan sekolah sampai gurunya “diberhentikan secara permanen”.

“Saya bersimpati dengan orang tua dan murid karena sayangnya, ini bukan pertama kalinya kami melihat gambar yang menyinggung dari Nabi Muhammad digunakan,” terang seorang imam senior di Masjid Makkah di Leeds, Qari Asim.

“Orang-orang memiliki hak untuk mengungkapkan keprihatinan dan rasa sakit hati mereka, tetapi protes tidak selalu dapat mencapai apa yang dapat dicapai melalui dialog yang konstruktif - penyelidikan yang adil oleh sekolah, dengan berkonsultasi dengan orang tua, harus dilakukan,” paparnya.

"Kami tidak ingin mengobarkan api Islamofobia dan memprovokasi kebencian atau perpecahan,” ujarnya.

Namun, National Secular Society mengecap protes itu sebagai "upaya untuk memaksakan tabu penistaan Islam di sekolah".

“Guru harus memiliki kebebasan yang wajar untuk mengeksplorasi mata pelajaran yang sensitif dan memungkinkan siswa untuk berpikir kritis,” terang Kepala Eksekutif National Secular Society, Stephen Evans.

"Dan respons sekolah yang lemah akan memicu iklim penyensoran, yang disebabkan oleh upaya untuk memaksa masyarakat secara keseluruhan untuk mengakomodasi pandangan agama yang tidak masuk akal dan reaksioner,” ujarnya.

Salah satu orang tua di Batley Grammar School di West Yorkshire mengatakan kepada Sky News jika kartun itu diambil dari majalah satir Prancis Charlie Hebdo.

Polisi Yorkshire Barat mengatakan mereka dipanggil untuk mengamankan protes sekitar pukul 07.30 pada Kamis (25/3).

Seorang juru bicara polisi mengatakan jalan sekolah ditutup untuk waktu yang singkat, tidak ada penangkapan yang dilakukan dan tidak ada denda yang dikeluarkan.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini