Pesan Jenderal Soedirman: Tentara Tak Boleh Jadi Alat Golongan atau Siapa pun

Pesan Jenderal Soedirman: Tentara Tak Boleh Jadi Alat Golongan atau Siapa pun

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Selasa, 12 Sep 2023 11:00 WIB
Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman (Foto dari Buku Jenderal Soedirman; Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia)
Jakarta -

Amanat penting mengenai kewajiban tentara menjaga kedaulatan negara disampaikan Jenderal Besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman selepas pelantikannya menjadi Panglima Besar. Spirit kepahlawanan Soedirman itu terus menjadi inspirasi hingga kini, termasuk mengilhami program Soedirman Awards yang digagas detikcom berkolaborasi dengan Mabes TNI untuk mencari tentara-tentara teladan.

Soedirman dilantik oleh Presiden Sukarno (Bung Karno) atas nama personel Markas Besar Umum, personel Kementerian Pertahanan bagian militer, komandan-komandan divisi, kepala-kepala staf divisi dan komandan-komandan brigade pada 25 Mei 1946. Atas nama mereka yang dilantik, Panglima Besar Soedirman pun mengucapkan sumpah anggota pimpinan tentara di hadapan presiden.

Berikut sumpah yang dibacakan Soedirman sebagaimana ditulis Tjokropranolo dalam bukunya yang berjudul Jenderal Soedirman; Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia yang dikutip pada Selasa (12/9/2023):

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumpah Anggauta Pimpinan Tentara

Atas nama Allah Yang Maha Murah, lagi Maha Asih, Demi Allah. Kami Jenderal Soedirman, atas nama segenap anggota Markas Besar Umum Tentara dan para Kepala Jawatan dan Bagian Tentara yang termasuk dalam Kementerian Pertahanan serta para Pimpinan Tentara dan Divisi seluruhnya, bersumpah:

ADVERTISEMENT

1. Sanggup mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan negara Republik Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai titik darah penghabisan.
2. Sanggup taat dan tunduk pada pemerintah Negara Republik Indonesia yang menjalankan kewajiban menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan mempertahankan kemerdekaan sebulat-bulatnya.

Yogyakarta, 25-5-1946
Panglima Besar Tentara

Soedirman

Semua orang yang hadir riuh bertepuk tangan begitu sumpah selesai diucapkan Soedirman. Mereka lalu menyampaikan ucapan selamat kepada Soedirman usai momen pelantikan itu.

Barulah kemudian Soedirman menyampaikan amanat pertamanya sebagai Panglima Besar. Salah satu penegasan Soedirman dalam amanatnya itu mengenai kewajiban tentara untuk menunaikan tugas menjaga kedaulatan negara.

".....Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya. Sudah cukup tentara teguh memegang kewajibannya ini. Lagipula, sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh. Tunduk kepada pimpinan atasannya, dengan ikhlas mengerjakan segala yang diwajibkannya. Harus diingat pula, oleh karena Negara Indonesia tidak cukup dipertahankan oleh tentara saja, maka perlu sekali mengadakan kerja sama seerat-eratnya dengan golongan serta badan-badan di luar tentara; tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang siapa pun juga. Tunduk kepada perintah pimpinannya, inilah yang merupakan kekuatan suatu tentara....." demikian dikutip dari buku Tjokropranolo.

Pelantikan Soedirman sebagai Panglima Besar ini sekaligus mengakhiri ketidakjelasan mengenai alur komando pada waktu sebelumnya. Setelah itu, tentara Indonesia dan kesatuan-kesatuan bersenjata yang berjuang bersama tidak lagi terombang-ambing dalam menaati komando.

Soedirman Awards

Cerita di atas merupakan salah satu bagian dari kisah kepahlawanan Jenderal Besar TNI Raden Soedirman yang lestari hingga kini. Inspirasi keteladanan Jenderal Soedirman itu pula yang melatarbelakangi detikcom berkolaborasi dengan Mabes TNI meluncurkan Soedirman Awards.

Program Soedirman Awards ini ditujukan untuk menjaring para prajurit teladan di Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat menjadi ajang apresiasi bagi prajurit TNI yang menunjukkan loyalitas dan dedikasi luar biasa kepada masyarakat, sebagaimana atensi dari Panglima TNI. Selain itu, penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi, menginspirasi, dan membuat prajurit TNI meneladani nilai-nilai yang diwariskan Jenderal Besar Soedirman.

Ada tiga kategori penghargaan yang akan dianugerahkan kepada prajurit tiap matra, yaitu Tentara Berdedikasi, Tentara Inovatif, serta Tentara Penjaga Wilayah NKRI.

Sementara itu, penjaringan kandidat penerima Soedirman Awards telah dimulai Jumat (1/9) lalu. Penjaringan dibuka melalui dua jalur usulan, yaitu masyarakat bisa mengusulkan via formulir digital dan internal matra TNI juga bisa memberikan usulan kepada panitia.

Setelah proses penjaringan selesai, penerima penghargaan Soedirman Awards akan diumumkan di acara penganugerahan pada 28 Oktober 2023.

Adapun tiga dewan pakar yang bakal menyeleksi kandidat penerima Soedirman Awards adalah Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, mantan Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin Al Rahab, serta Pegiat HAM dan Pekerja Seni, Inayah Wahid.

detikcom mengajak Anda pembaca setia dan seluruh masyarakat Indonesia untuk berkontribusi lewat partisipasi di Soedirman Awards. Usulan dari Anda para pembaca diharapkan menjadi bahan bakar penyemangat personel TNI untuk memberikan dedikasi tinggi di tengah masyarakat. Anda dapat mengusulkan kandidat penerima Soedirman Awards lewat gform di sini.

(knv/fjp)