Fadel Muhammad Puji Universitas Brawijaya Konsisten Lahirkan Guru Besar

Fadel Muhammad Puji Universitas Brawijaya Konsisten Lahirkan Guru Besar

Yudistira Perdana Imandiar - detikNews
Senin, 14 Agu 2023 10:32 WIB
Fadel Muhammad
Foto: MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad yang juga Guru Besar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya mengapresiasi lahirnya para Guru Besar UB secara berkelanjutan. Hampir setiap dua minggu sekali, ada satu dosen Universitas Brawijaya yang dikukuhkan menjadi profesor.

Pernyataan itu disampaikan Fadel usai mengikuti Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas Brawijaya, pengukuhan dua Profesor UB. Kedua profesor yang dikukuhkan adalah Prof. Mangku Purnomo SP sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi Pertanian pada Fakultas Pertanian, serta Prof Andy Fefta Wijaya sebagai Guru Besar Bidang ilmu kebijakan publik, Fakultas Ilmu Administrasi UB. Acara tersebut berlangsung di Gedung Samanta Krida, Universitas Brawijaya Malang, Minggu (13/8). Sidang dipimpin oleh Ketua senat akademik Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani.

Hal yang lebih membanggakan, kata Fadel, sebagian besar hasil penelitian yang dilakukan para profesor UB mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu hasil penelitian, itu adalah karya Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Prof Andy Fefta Wijaya, profesor aktif ke-14 di Fakultas Ilmu Administrasi dan profesor aktif ke 175 di UB dan profesor ke-329 dari seluruh profesor yang dihasilkan Universitas Brawijaya. Sebelum dikukuhkan menjadi Guru Besar UB, Andy Fefta Wijaya menyampaikan pidato pengukuhan hasil Penelitian di bidang ilmu kebijakan publik dengan judul 'Pengembangan Kebijakan Publik Dalam Model Collaborative governance Plus Multi Helix'.

Hasil kajian itu, menurut Fadel, patut diterapkan, apalagi di era demokrasi sekarang. Sebab, di negara demokrasi, pemerintahan yang otoriter sudah bukan zamannya lagi. Sebaliknya di negara demokrasi dibutuhkan pemerintahan yang kolaboratif, demokratis dan multi heliks, melibatkan berbagai unsur di dalamnya.

ADVERTISEMENT

"Sudah waktunya kebijakan publik itu kita ubah sehingga collaborative governance plus multihelix, pemerintahan yang menyatu dengan seluruh unsur masyarakat. Karena di alam demokrasi collaborative governance plus multihelix, tidak bisa dihindari. Semua pihak harus bisa didengar dan diminta pandangannya, serta menerapkan pandangan tersebut. Keberanian menerapkan pandangan, ini adalah kebijakan paling inti dari pelaksanaan kebijaksanaan masa depan," kata Fadel dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).

Selain penelitian Andy Fefta Wijaya, kajian yang dilakukan Prof. Mangku Purnomo, menurut Fadel, juga layak untuk diterapkan. Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir, hasil produk pertanian relatif berjalan di tempat. Oleh sebab itu, kata dia, sudah waktunya pembangunan pertanian diakselerasi dengan pendekatan tekno-saintifik progresif, seperti judul pidato pengukuhan yang disampaikan Prof Mangku Purnomo.

"Kita harus perbaiki sistem pertanian. Kita mesti rombak, kita perlu dobrak untuk mencari model baru dan perbaiki agar lebih maju. Apalagi sudah terbukti, saat ini pertanian kita mengalami kemandegan. Kita melihat pertanian tidak tumbuh dengan baik. Pertanyaannya, apa yang harus dilaksanakan. Jawabnya, kita memerlukan pembaharuan, khususnya untuk membangun dunia pertanian di kawasan timur, Maluku, Sulawesi dan yang lain. Kita perlu terapkan pembangunan pertanian dengan Pendekatan tekno-saintifik progresif," papar Fadel.

Fadel berharap munculnya guru besar-guru besar dari Universitas Brawijaya bisa terus berlanjut. Sebab, keberhasilan melahirkan guru besar berpengaruh besar terhadap kemajuan universitas.

"Selamat kepada kedua guru besar, kami bangga dengan apa yang disampaikan tersebut. Saya juga selalu menunggu lahirnya profesor-profesor baru dari UB," ujar Fadel.

(ncm/ega)