Anak laki-laki yang baru beranjak dewasa itu terus menunduk dan menangis, Minggu (9/11/2008). Pamannya, Lulu, langsung mendekap keponakannya itu dan langsung membawanya pulang.
Sementara itu pelayat masih menyemut di makam yang tidak begitu luas itu. Secara bergiliran, mereka menyalatkan dan mendoakan Imam Samudra.