Bangunan kuno peninggalan itu di antaranya adalah tiga gapura yang masih berdiri di beberapa area. Gapura pertama berada di sisi selatan masjid Astana. Gapura kedua dan ketiga berada di area makam di sisi utara masjid.
Bangunan Masjid Astana dengan halaman yang luas sejak zaman peninggalan kanjeng sunan juga masih terlihat kokoh nan indah. warga sekitar dan pengunjung selalu salat di dalam masjid Astana Bonang.
"Alhamdulillah Masjid Astana Bonang ini masih kokoh, warga sekitar dan pengunjung selalu salat disini. Kalau puasa ada bubur As syuro yang dibagikan kepada jemaah atau warga dan peziarah," ujar Yuli, salah satu warga komplek kepada detikcom, Kamis (22/4/2021).
Ornamen lainnya yakni terdapat hiasan piring berbagai ukuran dengan ornamen motif bunga dan tulisan Arab yang berada di gapura kedua dan ketiga.
Salah satu hiasan piring itu tertulis nama empat khalifah. Ada puluhan piring dengan ornamen bunga yang menghiasi gapura dan tembok. Ratusan pusara yang berada di kanan kiri jalan setapak menuju makam Sunan Bonang juga nampak begitu rapi.
Di sekitar area Makam Sunan Bonang terdapat pendopo berbentuk limas peninggalan yang dulu digunakan syiar agama islam. Bangunan pendopo itu bentuknya limas.
"Makam Mbah Bonang ada di dalam pendopo, terdapat cungkup terletak di tanah yang lebih rendah. Ada pula tangga kecil dari batu dan sebuah pintu dari kayu jati apabila ingin menuju ke dalam Makam," jelas Yuli.
Konon menurut cerita para sesepuh, Sunan Bonang melakukan syiar agama Islam dengan cara unik. Sunan Bonang merupakan salah satu sunan yang dikenal cerdik dan fleksibel dalam berdakwah, tetapi beliau juga dikenal memiliki karomah yang hebat menurut masyarakat Jawa. (iwd/iwd)
