Saban Hari, 40 Kubik Sampah Diangkut dari Anak Sungai Brantas di Surabaya

Saban Hari, 40 Kubik Sampah Diangkut dari Anak Sungai Brantas di Surabaya

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Minggu, 30 Agu 2020 10:28 WIB
Persoalan sampah yang mencemari sungai atau kali di Surabaya masih menjadi PR. Saban hari ada 40 kubik sampah yang diangkut dari anak Sungai Brantas, yang berada di Surabaya.
Sampah sungai di Surabaya/Foto: Hilda Meilisa Rinanda

Untuk meminimalisasi pencemaran dari limbah industri, PJT I juga melakukan patroli air bersama dengan Badan Lingkungan Hidup Jatim, BBWS Brantas, pemda setempat, dan LSM Konsorsium Lingkungan Hidup.

"Patroli air masih rutin kami gelar setiap bulannya bersama instansi terkait untuk mencari tahu di mana saja titik sumber pencemar di sepanjang Kali Surabaya, untuk kemudian diberikan peringatan kepada pabrik yang membuang limbahnya ke sungai namun belum memenuhi baku mutu," lanjut Arief.

Arief menyebut kondisi air di Kali Surabaya masuk kategori kelas air II. Yang mana butuh treatment lanjutan agar air bisa dikonsumsi masyarakat.

"Untuk treatment itu bukan kewenangan kita tapi pihak lain (PDAM)," tambah Arief.

Kegiatan operasional ini juga dilakukan dengan pengerukan sedimentasi atau lumpur dari dasar sungai.

"Pengerukan sedimen kami lakukan bersama dengan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Lokasinya di Kali Surabaya, Kali Kedurus, dan Kali Mas, baik bersifat rutin maupun penanganan darurat. Pengerukan ini berfungsi sebagai normalisasi sungai agar kapasitas pengaliran sungai dapat terjaga sesuai debit yang dirancang untuk mengendalikan banjir," tutur Arief.

Untuk menjadikan Kali Surabaya lebih bersih dan berkualitas, Arief mengatakan diperlukan kerja sama dan keterlibatan berbagai pihak. Arief menyebut tidak bisa hanya bergantung kepada pemerintah. Namun, perilaku masyarakat di sekitar bantaran juga berkontribusi penting untuk menjaga kualitas air dan badan air.

"Kepedulian lingkungan sudah menjadi kewajiban kita semua, kolaborasi dan kerja sama menjadi kunci utama dalam pemeliharaan Kali Surabaya," pungkasnya.


(sun/bdh)