Aksi Hantu Bermuka Seram Hibur Pengendara di Jalan Dago Bandung

Pandemi COVID-19

Aksi Hantu Bermuka Seram Hibur Pengendara di Jalan Dago Bandung

Yudha Maulana - detikNews
Kamis, 01 Jul 2021 15:18 WIB
Sejumlah sosok hantu menghibur pengendara di Jalan Dago Bandung
Foto: Sejumlah sosok hantu menghibur pengendara di Jalan Dago Bandung (Yudha Maulana/detikcom).
Bandung -

Ada pemandangan tak biasa di perempatan Jalan Dago-Cikapayang, Kota Bandung. Sejumlah hantu bermuka seram muncul di siang bolong menghibur para pengguna jalan di kawasan jalan tersebut.

Saat detikcom melintasi di jalan itu, nampak sosok pocong terbaring di perempatan zebra cross Jalan Dago-Cikapayang, Kota Bandung. Di samping pocong, berdiri makhluk berbadan hitam berbulu dengan muka merah dan tanduknya yang menjulang.

Hantu Valak dan vampire dengan muka pucat dan pakaian hitam juga ikut menampakkan diri begitu lampu merah di stopan menyala. Kehadiran mereka, sontak menyita perhatian para pengendara yang berhenti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah sosok hantu menghibur pengendara di Jalan Dago BandungSejumlah sosok hantu menghibur pengendara di Jalan Dago Bandung Foto: Yudha Maulana

Suasana ketika itu jauh dari kata angker atau seram. Sebab sejumlah sosok hantu itu berjoget dengan goyangan khas diiringi musik yang menyenangkan. 'Hantu-hantu' dari komunitas ComJurig ini menghibur para pengendara lewat gaya tarian mereka yang lucu.

Koordinator Komunitas ComJurig Agus mengatakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bandung membuat 'hantu-hantu' ini terpaksa bergentayangan dan pindah dari Jalan Asia Afrika ke perempatan Dago-Cikapayang.

ADVERTISEMENT

"Di tempat biasa kita, di Asia Afrika ada sistem PPKM. Kita off selama dua minggu, kalau terus begitu kita tidak bisa mencari penghasilan di sana, makanya kita di sini. Ini dampak dari PPKM," ujar Agus saat ditemui, Kamis (1/7/2021).

Agus mengatakan mengamen lewat tarian di depan zebra cross saat lampu merah sama sekali bukan konsep dari komunitas ComJurig. Namun, karena situasi yang mendesak, hal itu terpaksa dilakukan.

"Turun ke jalan ini bukan konsep dari kita. Karena konsep dari kita itu bagaimana caranya kita berpenampilan menarik, dan menarik orang datang ke situ. Kalau ke sini kita seolah-olah mencari belas kasihan, bukan konsep kita sebetulnya," kata Agus.

Agus mengatakan, ada 25 orang yang tergabung dalam komunitas ComJurig ini. Karena adanya pembatasan kegiatan dan melihat aspek keselamatan, jumlah karakter yang ditampilkan pun dibatasi.

Sejumlah sosok hantu menghibur pengendara di Jalan Dago BandungSejumlah sosok hantu menghibur pengendara di Jalan Dago Bandung Foto: Yudha Maulana

"Karakternya ada hantu jepang, valak, pocong, vampir. Kalau kemarin kita ada Mak Lampir, sistemnya masih rolling, kan banyak. Ada sekitar 25 orang, besok siapa lagi yang akan berangkat ke sini, karena kita sistemnya rolling," tutur Agus.

Apresiasi dari pengendara pun, dikatakan Agus cukup positif. Kegiatan yang dilakukan komunitasnya pun tak hanya mengamen, tetapi terkadang membagikan masker bila ada donatur yang ingin berbagi.

"Kemarin kita bagi-bagi masker juga, ada donatur yang ngasih. Harapannya kita global ya, mudah-mudahan Indonesia cepat kembali normal," ujar Agus.

(mso/mso)