TEMPO Interaktif, Jakarta -Partai Golkar belum menerima surat teguran dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai komitmen koalisi pendukung pemerintahannya. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menyatakan kabarnya surat akan dikirim Yudhoyono melalui Sudi Silalahi. "Belum, suratnya seperti apa yang tahu adalah Presiden," kata Agung di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/3).
Agung menyatakan belum mengetahui apakah surat tersebut akan dikirim langsung oleh Presiden ataukah melalui kurir. Ia belum mendengar kabar Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu berencana bertemu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Mengenai isu koalisi retak akibat angket pajak, Agung berharap ada pertemuan antara Presiden dengan pimpinan partai koalisi. Pertemuan ini bertujuan membahas nasib koalisi kedepan atau evaluasi efektifitas partai-partai dalam sekretariat gabungan selama kurun waktu satu setengah tahun terakhir.
"Ada trial error, kalau ada perbedaan pendapat harus bisa diselesaikan," kata Agung. "Sebaiknya ada pertemuan seperti itu, nggak ada salahnya kami lihat apa yang kurang selama setahun ini dalam mengambil keputusan. Sah-sah saja jika ada pemikiran untuk dikomunikasikan antara pendukung pemerintahan SBY. Karena tidak ada niat untuk bubar tapi semata-mata agar setgab ini berkinerja baik"
"Jika Presiden ingin mengundang partai koalisi saya kira itu hal baik. Agar tidak ada kejadian seperti kemarin, misalnya dengan voting, tidak diselesaikan dengan biasa saja," kata mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Presiden Yudhoyono kemarin mengumpulkan petinggi Partai Demokrat dan sejumlah pejabat di lingkungan Istana. Pertemuan membahas nasib patai koalisi. Hasil keputusan salah satunya adalah presiden akan mengutus Sudi Silalahi untuk mengirim surat kepada pimpinan Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera. Hari ini Presiden Yudhoyono dalam pidatonya juga mengancam akan mengevaluasi partai yang mbalelo.
MUNAWWAROH