Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suswono: Saya Serahkan Gratifikasi Tidak Heboh seperti Penyerahan Gitar

Kompas.com - 04/06/2014, 19:54 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertanian Suswono mengaku sering melaporkan dugaan gratifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satunya adalah uang Rp 50 juta dan 2.000 dollar AS yang diterimanya terkait dugaan suap proyek revitalisasi sistem komunikasi radio terpadu (SKRT). Namun, menurut Suswono, cara penyerahan uang ke KPK tersebut tidak heboh sehingga tidak diketahui oleh awak media.

"Saya sudah cukup banyak menyerahkan gratifikasi. Cuma, cara penyerahan tidak kayak penyerahan gitar, artinya tidak heboh," kata Suswono seusai menjadi saksi sidang kasus dugaan suap proyek SKRT dengan terdakwa pemilik PT Masaro Radiokom, Anggoro Widjojo, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Menurut Suswono, sudah menjadi kewajiban bagi seorang pejabat negara untuk melaporkan pemberian dari seseorang. Namun, Suswono tak menyebut pihak yang pernah melaporkan pemberian gitar ke KPK. Ia hanya tertawa ketika wartawan menanyakan maksud Suswono adalah Gubernur DKI Jakarta nonaktif Joko Widodo (Jokowi). Jokowi pernah melaporkan gratifikasi bas dari personel Metallica, Robert Trujillo.

Suswono mengaku selalu menolak pemberian seseorang kepadanya. Namun, ia khawatir jika penyerahan uang ataupun barang dilakukan oleh perantara, termasuk terkait proyek SKRT. Menurut Suswono, ia tak menerimanya langsung dari Anggoro, tetapi melalui Ketua Komisi IV saat itu, Yusuf Erwin Faishal.

"Ada kekhawatiran, pertama kalau kita tolak, apakah si perantara yang memberikan dana itu mengembalikan betul enggak kepada si pemberi," katanya.

Ia juga khawatir namanya akan tetap tercatat menerima uang meskipun telah mengembalikan melalui perantara. Oleh karena itu, ia beserta Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera berkonsultasi dengan pimpinan KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com