Sejarah Hajar Aswad, Keistimewaan Batu Hitam dari Surga

Kategori : Features, Ditulis pada : 27 Maret 2023, 23:07:07

Mengunjungi Baitullah untuk menunaikan ibadah haji serta umrah, tak lengkap rasanya jika tak melihat Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disebut berasal dari surga ini selalu menarik perhatian umat muslim karena memiliki banyak keistimewaannya. Tak puas hanya melihat, bahkan jamaah berusaha untuk dapat mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, keistimewaan dari batu hitam ini dibanding dengan batu-batu lainnya?

40.jpg

Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berikut ini sejarah dan keistimewaan Hajar Aswad yang harus Anda ketahui, sehingga Anda dapat memahami mengapa umat muslim berlomba untuk bisa mencium Hajar Aswad ketika menunaikan ibadah haji atau umrah di tanah suci.

Sejarah Hajar Aswad, Batu yang Berasal dari Surga

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, yang umum kita jumpai di sekitar. Hal ini disebabkan batu ini bukan asli dari bumi ataupun luar angkasa, namun diyakini sebagai batu yang asalnya dari surga. Seperti sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad adalah batu yang asalnya dari surga.”

Belum dipastikan bagaimana Hajar Aswad tersebut bisa tiba di bumi, apakah turun bersama dengan turunnya Nabi Adam AS, atau malaikat yang membawanya dari surga atas perintah Allah ketika masa Nabi Ibrahim. Mengenai Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diperkuat dengan beberapa fakta penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan yang menggungkapkan bahwa Hajar Aswad memiliki struktur serta karakteristik yang tak sama dengan batuan yang berasal dari bumi maupun luar angkasa.

Disebut Hajar Aswad karena batu ini berwarna hitam, nama ini diambil dari kata dalam bahasa Arab yaitu ‘Hajar’ yang berarti batu dan ‘Aswad’ yang berarti hitam. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa pada mulanya hajar aswad warnanya putih, lebih putih dari susu. Kemudian warnanya berubah menjadi hitam sebab perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Hal ini diperkuat dalam sebuah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa anak Adam lah yang membuat warnanya jadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)41.jpg

Photo by Haydan As-soendawy from Pexels

Namun, nantinya Hajar Aswad ini akan berubah warna kembali seperti aslinya. Sebab segala sesuatu yang asalnya dari surga akan kembali ke surga sebelum hari akhir. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan bersinar bahkan manusia tak bisa melihatnya saking terangnya jika saja Allah tak memadamkan kilaunya.

Kisah Peletakan Hajar Aswad pada Zaman Rasulullah

Awalnya, Hajar Aswad ditemukan oleh Nabi Ismail lalu oleh Nabi Adam ditaruh di atas pondasi Ka’bah. Ada sejarah yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini dibawa langsung oleh Malaikat Jibril dari surga kepada Nabi Ismail, kemudian ia berikan ke ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.

Sebelum diletakkan di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa Hajar Aswad tersebut berkeliling Ka’bah sebanyak 7 kali sembari menciuminya. Itulah pertama kali Hajar Aswad diletakkan dekat dengan Ka’bah kemudian terus dijaga. Tetapi, Hajar Aswad pernah berpindah tempat disebabkan banjir bandang yang melanda Kota Makkah.

Waktu itu, Kaum Quraisy berdebat hebat serta saling berselisih pendapat tentang siapa yang berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke dekat Ka’bah. Maka, ada usulan bahwa mereka akan bertanya kepada orang yang terkenal paling jujur yakni Muhammad bin Abdullah.

Kemudian, dengan bijak Muhammad berkata, “Ambilkan aku selembar kain,” lalu dibawakan lah satu lembar kain putih yang dibentangkan dan beliau meletakkan Hajar Aswad di atasnya. Kemudian, beliau berkata, “Hendaknya masing-masing kabilah memegang sisi-sisi kain tersebut, dan mengantarkannya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesailah masalah tersebut dengan damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang waktu itu masih berusia 30 tahun. 

Keistimewaan Hajar Aswad

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, melainkan batu yang sangat mulia di mata umat muslim. Ada beberapa keistimewaan yang pastinya akan membuat Anda semakin ingin menyentuh serta menciumnya langsung di tanah suci. Apa saja keutamaan dari Hajar Aswad ini?

Batu yang berasal dari surga

Seperti penjelasan di atas, Hajar Aswad adalah batu yang berasal dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti nyata kebesaran Allah. Belum pernah ditemukan batu sejenis Hajar Aswad dalam sistem tata surya, menjadi bukti bahwa batu hitam ini memang sungguh istimewa.

Berada di Masjidil Haram, di sisi Ka’bah

Keutamaan berikutnya yaitu Hajar Aswad berada di dekat bangunan Ka’bah, lebih tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Tentunya, Anda hanya bisa melihat Hajar Aswad saat melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, atau sewaktu menunaikan ibadah haji dan umrah. Pastinya, ini akan semakin memberikan semangat Anda untuk segera pergi haji maupun umrah bukan?

Menjadi titik permulaan dari rukun thawaf

Hajar Aswad juga menjadi titik awal dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yakni thawaf. Thawaf adalah berjalan berkeliling Ka’bah sebanyak tujuh kali dimulai dari Hajar Aswad di akhiri di Maqam Ibrahim. Jadi, Hajar Aswad cukup istimewa keberadaannya.

Mengusap serta) menciumnya adalah sunnah

Hukum dari mengusap serta mencium Hajar Aswad adalah sunnah Rasulullah. Disebutkan bahwasanya Umar bin Khattab pernah menyaksikan Rasulullah mengusap dan mencium Hajar Aswad, seperti yang tertuang dalam hadits riwayat Bukhari:

“Sungguh, aku mengetahui bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanyalah sebuah batu, yang tidak memberikan manfaat maupun kemudharatan bagiku. Jika saja aku tak melihat Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka akupun enggan untuk melakukannya.”

Hal ini menegaskan bahwa tujuan mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk mengikuti sunnah Rasullah semata. Dan mematahkan anggapan bahwa tujuannya untuk menyembah batu.

Menjadi saksi di Yaumul Akhir bagi siapa saja yang mengusap dan menciumnya

42.jpg

Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash

Wajar saja apabila para jamaah haji dan umrah yang tengah melaksanakan ibadah ingin menyentuh dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Karena Nanti di Hari Kiamat, Allah akan mendatangkan batu ini menjadi saksi untuk siapa saja yang mengusap serta menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda,

“Demi Allah, Allah akan membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di hari akhir dengan mata dan mulut yang bisa berbicara. Sebagai saksi untuk siapa saja yang menyentuh dan menciumnya dengan benar saat di dunia.”

Itulah sejarah dan keutamaan Hajar Aswad yang perlu Anda ketahui. Semoga kita semua dimampukan untuk melaksanakan ke Baitullah agar dapat menjadi salah seorang yang mendapat kesempatan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad, ya!

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id