Ini salah satu sop kaki kambing yang paling enak dan paling rame di Bandung. Bersaing lah ramenya sama yang ada di Cikapundung. Lokasinya ada di seberang BCA Jalan Dipati Ukur. Kamu bisa mencapai tempat ini dari arah Dago atas atau bawah dan dari arah Cikapayang (turun jalan layang di Balubur). Kalo dari arah, Gedung Sate, kamu mesti muter dulu ngelewatin Panatayuda lalu berbelok ke kiri.

Walau cuma berjualan di tenda sempit di pinggir jalan yang kapasitasnya palingan cuma bisa menampung maksimal 40 orang ini, tapi jangan salah lho. Kalo kamu datengnya di atas jam 7 malam, tempat ini pasti udah penuuuh. Ga cuma sama orang Bandung aja tapi sama orang Jakarta juga. Hasil kombinasi dari lokasi mereka yang strategis dan ya, emang enak. Tipsnya, datanglah pas mereka baru membuka lapak mereka di sore hari menjelang jam 7. Kamu masih bisa makan di sini dan menikmati suasananya dengan jauh lebih santai dan parkir dengan mudah. Oiya, hari Minggu mereka ga berjualan.

By the way, saya ga paham, kenapa sop kaki kambing dan sapi khas Tanah Abang, seperti mereka ini salah satunya, kebanyakan menggunakan nama “999”? Saya menduga, di Tanah Abang, entah itu dulu atau mereka masih eksis hingga sekarang, ada penjual sop kaki kambing dan sapi yang bernama “999” dan saking populernya, nama itu didompleng oleh penjual sop kaki kambing dan sapi lain yang belakang ikutan membuka lapak. Tempat ini pun, karena kalo disebut Sop Kaki Kambing 999″ akan membingungkan saking banyaknya tempat lain dengan nama yang sama, kebanyakan orang menyebutnya “Sop Kaki Kambing BCA”, atau “Sop Kaki Kambing DU”, dan kalo liat di internet, ada juga yang menyebutnya “Sop Kaki Kambing 999 Pak Memed Kumis”. Walau rasanya saya ga ngeliat tulisan nama “Pak Memed Kumis” di spanduknya.

Seperti biasa, kamu bisa memilih sendiri bagian apa yang kamu mau makan. Standarnya, dalam semangkok sop kaki kambing atau sapi ada 5 potong jeroan atau daging. Satu potongnya dihargai 4800 rupiah saja (kalo ga beli pas lima potong malah jadi repot itungannya). Wow, murah banget deh dibandingin harga sop kaki kambing di Jakarta, kayak semisal di Dudung Roxy. Khusus untuk potongan bagian kaki, seperti biasa, akan dihitung sebagai dua atau bahkan empat potong, tergantung ukurannya. Sementara, potongan jeroan dan daging sapinya dibanderol dengan harga yang sama.

Buat yang suka sama bagian jeroan otak kambing, mereka sedia juga. Otaknya terbungkus rapi di dalem daun pisang kayak gini. Wih, kalo otak sapi aja kolesterolnya udah tinggi banget, gimana sama otak kambing? Jangan sering-sering deh ya…

Setelah memilih bagian yang mau kita makan (atau bisa juga dipilihin sama mas-masnya), kita kasihin mangkoknya ke mereka. Jeroan-jeroan yang sebenernya udah direbus itu akan dipotong-potong kecil dan lalu “dimandiin” pake kuahnya berkali-kali. Ini praktek yang lazim dalam penyajian sop kaki kambing. Tapi, entah buat apa. Mungkin biar anget? Atau biar jadi lebih empuk? Lain kali, saya mesti tanya nih ama yang jualan.

Penampilannya? Ya standar kayak sop kaki kambing kebanyakan lah. Warnanya dominan putih, ada sedikit “genangan” berwarna kuning yang berasal dari mentega, irisan tomat, dan tentu aja potongan-potongan jeroan kambing. Ada emping juga, tapi dikit banget. Kayaknya sih kalo mau nambah bisa beli terpisah. Oh, jangan lupa kalo setiap membeli sop kaki kambing, aduk-aduk dulu kuahnya hingga ke dasar-dasarnya. Siapa tau ada garam atau bumbu lain yang belum teraduk sana.

Nah, soal rasa, ini dia yang unik. Ga kayak di tempat yang menjual sop kaki kambing lainnya, sop kaki kambing di sini cukup unik. Ada sensasi aroma cengkeh yang sangat terasa. Dulu pas saya pertama nyobain, saya ga terlalu suka aroma rempah-rempah kayak gini. Tapi,sekarang, saya justru malah menikmatinya. Ketika ditelan masuk ke kerongkongan, ada efek panasnya. Entahlah, mungkin itu efek dari lada. Tapi pokoknya rasanya mantep deh. Recommended!

Sop Kaki Kambing IDR 24K
Nasi Putih IDR 4K
Setengah Nasi Putih IDR 2K
Es Jeruk IDR 7K

 

Sop Kaki Kambing & Sapi 999
Jalan Dipati Ukur, seberang BCA, Bandung
Click for Google Maps