Fakta-Fakta Menarik Sang Musisi Eksentrik, Mbah Surip

Selasa, 05 Agustus 2014 12:01  | 

Mbah Surip



Mbah Surip ©KapanLagi.com®


Kapanlagi.com - Lima tahun sudah salah satu musisi paling ikhlas dalam berkarya yang dimiliki Indonesia telah pergi. Kemarin (4/8) merupakan tahun kelima sang legenda Mbah Surip meninggalkan kita semua.

Meski sudah lama mencipta lagu dan bernyanyi, nama Mbah Surip baru melejit pada 2009, kala singlenya Tak Gendong meledak di pasaran. Karena lagu tersebut, pemilik nama asli Urip A. Riyanto ini kebanjiran tawaran manggung, talk show, juga iklan.

Musisi reggae yang selalu menyelipkan tawa di setiap wawancara ini seolah tak mempunyai beban hidup. Meski kerap ditipu dan mengalami cobaan, kesederhanaan dan keikhlasannya seakan menutupi semua itu.

Untuk mengingat kembali perjuangan musisi nyentrik yang khas dengan ungkapan I love you full ini, mari kita bahas beberapa fakta sepanjang karir Mbah Surip. Banyak hal yang pastinya menarik untuk kalian simak dalam beberapa fakta berikut ini. (kpl/niz)

1. Penggila Kopi

Bagi kebanyakan orang, secangkir kopi di pagi dan malam hari menjadi kenikmatan tersendiri dalam kegiatan sehari-hari. Mbah Surip jadi salah satu orang yang sangat gemar minum kopi hitam, mungkin lebih dari siapapun juga.

Bayangkan, dalam sehari Mbah Surip rata-rata mengonsumsi kurang lebih 20 cangkir kopi. Ya, setiap hari. Ia sering mengungkapkan, mengurangi tidur dan memperbanyak minum kopi jadi resep utamanya agar awet muda.

Rupanya ungkapan tersebut tak main-main, ia menjadikan kopi sebagai pengganti air putih yang dianjurkan untuk diasup sebanyak dua liter per hari. Bahkan untuk minum obat saja ia menggunakan kopi.

Sepertinya bagi Mbah Surip, minum kopi sudah bukan lagi hobi, melainkan kebutuhan. Minuman berwarna hitam pekat ini bagi sebagian orang bisa menimbulkan candu terhadapnya. Kamu suka minum kopi juga?

2. Makna Lagu Tak Gendong

Lagu ini bisa dibilang menjadi roket yang membawa Mbah Surip meluncur jauh ke puncak kesuksesan. Meski sudah diciptakan sejak 1983, lagu ini booming di seantero nusantara pada 2009.

Sebelumnya lagu ini sudah sempat dirilis pada 2003 bersama sejumlah lagu lainnya. Enam tahun berselang, lagu ini tiba-tiba mencuat dan semakin laris jadi ring back tone yang diberitakan meraup omset sebesar 4 milyar.

Menurut Mbah Surip, lagu ini diciptakannya saat menjadi pengebor minyak di California, Amerika Serikat. Jangan kaget, lirik yang sederhana dalam lagu ini ternyata punya pemaknaan yang mendalam.

Sang pencipta lagu ini menuturkan bahwa hidup itu perlu belajar salah. Ia mencontohkan seperti sebuah bis, yang mengangkut semua penumpang, tak peduli apakah mereka jahat atau baik. Begitu pula dengan Tak Gendong, kita bisa menggendong siapa saja, ke mana saja.

3. Melalang Buana Sampai Ke Luar Negeri

Di balik penampilan rasta yang sangat sederhana, Mbah Surip menceritakan jika ia pernah mengadu nasib jauh-jauh ke luar negeri. Namun pada akhirnya, panggilan untuk berkarya yang mampu membawanya ke tanah air.

Berbagai profesi pun sempat ia lakoni sebelum mengabdikan diri kepada musik. Mbah Surip yang merupakan lulusan Universitas Sunan Giri cabang Mojokerto pernah menjadi pengebor minyak, bekerja di tambang berlian, bidang kelistrikan, bangunan, dan lain sebagainya.

Ia masih ingat betul saat menciptakan lagu Tak Gendong saat sedang ngebor di California, Amerika Serikat. Ayah dari empat orang anak ini pun pernah menjajal Kanada dan Yordania dalam pekerjaannya.

Sejak 1997, ia lebih fokus untuk berkarya dalam bidang musik. Menelurkan sejumlah album, Mbah Surip tetap happy meski awalnya tak terlalu sukses. Sayang, saat sedang berada di puncak popularitas, ia harus menghadap Yang Maha Kuasa.

4. Di Balik Ungkapan I Love You Full

Istilah ini menjadi salah satu yang paling diingat atas kiprah Mbah Surip di jagat hiburan. Lalu apa sih sebenarnya makna dari ungkapan I Love You Full ini?

Jargon ini ditemukan Mbah Surip saat masih bekerja di tambang minyak di daerah Belitung. Ketersediaan deretan warung kopi membuatnya betah berada di kawasan Indonesia bagian timur tersebut.

"Cintaku adalah segalanya," ungkap Mbah Surip dalam sebuah wawancara. Lebih lanjut, ia menegaskan jika cintanya adalah untuk semua manusia, tumbuh-tumbuhan, dan Tuhan. Intinya, ia memberikan cintanya kepada semua makhluk.

Karenanya, Mbah Surip pun membuat lagu khusus dengan judul I Love You Full. Jargon ini tak hanya sering diungkapkannya dalam berbagai kesempatan, namun juga menjadi prinsipnya dalam menjalani hidup.

Sepertinya lagu ini ditujukan kepada mantan istrinya yang bercerai darinya lantaran terlalu lama ditinggal merantau. Pasca bercerai, mantan istrinya dikabarkan menikah lagi, sedangkan Mbah Surip memilih menjadi duda. Coba deh kamu simak lagu I Love You Full berikut ini, dan coba pahami makna di balik lirik sederhananya.

5. Menjadi Saksi Nikah Putri Ketiganya Dari Liang Lahat

Mendengar kabar bahwa putrinya, Rezia Tri Kresnawati akan melangsungkan pernikahan, Mbah Surip sangat bahagia dan berjanji akan menghadiri pernikahannya. Akan tetapi, kurang dari dua minggu sebelum hari-H, artis kelahiran 6 Mei 1957 ini harus pergi untuk selama-lamanya.

Pernikahan yang dijadwalkan pada 16 Agustus 2009, akhirnya harus dimajukan menjadi 4 Agustus, di mana sang ayah tercinta dimakamkan di tanah milik seniman W.S Rendra. Untuk memberi penghormatan terakhir, pasangan Kresna dan Samsuri menikah di atas pusara Mbah Surip.

Jika biasanya pernikahan selalu mendatangkan senyum bahagia, di upacara waktu itu tak tersungging sedikit pun senyum dari kedua mempelai. Mereka masih sangat berat menerima kepergian musisi reggae tersebut.

Semasa hidup, di mata keluarga dan warga yang mengenalnya, Mbah Surip merupakan orang yang sangat bersahaja. Meski sudah terkenal, sikapnya tak berubah sedikit pun. Bahkan, dulu ia sering menyempatkan diri untuk ziarah ke makam kedua orang tuanya di daerah Losari, Gedeg, Mojokerto sebagai pengabdian seorang anak kepada orang tuanya.

6. Penyebab Meninggalnya Mbah Surip

Selasa, 4 Agustus 2009 Mbah Surip tutup usia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusdikkes TNI AD, Jakarta Timur. Sang maestro reggae dinyatakan meninggal setelah menderita gagal jantung.

Menurut dokter dan tim medis, serangan jantung mendadak ini diduga terjadi karena kebiasaan Mbah Surip merokok dan mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebih. Ditambah lagi, kesibukannya mengisi acara di berbagai tempat membuat tubuhnya yang tak lagi muda merasa letih.

Akumulasi dari kecapekan, konsumsi kopi, rokok, dan minuman berenergi membuat fungsi organnya melemah. Di usia 50 tahun lebih, gejala ada yang tak beres semakin dirasakan olehnya.

Jenazah Mbah Surip diambil dari rumah sakit oleh Mamiek Prakoso, komedian yang baru dua hari lalu meninggal.

7. Mbah Surip Ingin Punya Helikopter

Banyak cita-cita Mbah Surip yang belum sempat terwujud. Beberapa keinginannya terbilang cukup unik dan nyeleneh.

Putra sekaligus manajernya, Farid menuturkan bahwa ayahnya pernah bilang ingin mendirikan bank artis. Menurut Mbah Surip, bank tersebut dikhususkan untuk para artis agar menanam sahamnya di sana untuk bekal di hari tua.

Mbah Surip sangat prihatin terhadap nasib rekan-rekannya yang terlantar di usia senjanya. Ia ingin para seniman ini dikenang atas jasa-jasanya dengan diberikan penghidupan yang layak. Sungguh mulia cita-cita musisi berambut gimbal ini.

Selain itu, Farid menambahkan jika ayahnya ingin punya helikopter. Sebuah keinginan yang sangat tulus dari orang yang sederhana.

8. Dua Benda Yang Selalu Ada di Tas Mbah Surip

Kemanapun ia pergi, dua benda ini tak boleh ketinggalan. Bagi Mbah Surip, kedua benda ini layaknya baju yang selalu melekat di tubuhnya.

Jarum dan benang menjadi barang wajib bagi penggila kopi ini. Untuk apa ya, apa karena Mbah Surip hobi menjahit?

Bukan, ternyata barang tersebut digunakan untuk menata rambut gimbal kesayangannya. Di tengah-tengah ngobrol bersama rekan-rekan seniman, Mbah Surip tak lupa untuk mengeluarkan jarum dan benang untuk melilitnya agar tertata sedemikian rupa.

Kebiasaannya ini lah yang membuat gimbalnya berbeda dari kebanyakan orang. Sebuah kebiasaan kecil yang berbuah kebanggaan, salut deh buat Mbah Surip.

(kpl/niz)