Gatotkaca

museum basoeki abdullah

Deskripsi

Tokoh wayang Gathutkaca ini memiliki ciri khas wanda guntur, yang sering diidentifikasi dengan posisi muka yang agak tumungkul, mata yang lebar (thelengan), hidung pangotan, dan mulut salitan. Gathutkaca juga memiliki kumis cambang yang tebal, mengenakan mahkota jamang mas sungsun tiga, serta rambut gelung supit urang dengan kancing gelung pendek. Dia juga mengenakan praba dan memiliki badan yang gagah dengan ulur-ulur naga yang sedang memangsa, tali praba motif bunga, sepasang selendang, dan empat uncal kencana. Gathutkaca mengenakan dodot motif parang berwarna coklat, serta kelatbahu Naga Karangrang dan gelang calumpringan. Untuk bagian bawah, dia mengenakan clana cinde dan memakai kroncong. Perbedaan karakter Gathutkaca yang mencolok adalah penampilan wanda guntur, yang menghadirkan posisi muka yang sedikit menunduk, dibandingkan dengan wanda thathit yang memiliki wajah yang lebih terangkat. Selain itu, Gathutkaca sering kali memiliki pewarnaan emas pada tubuhnya, dan dia memiliki tubuh yang cenderung lebih besar dibandingkan dengan karakter wayang sejenis lainnya.

Sejarah

Wayang ini diperkirakan dibuat sekitar tahun 1970 oleh pengrajin di Surakarta, Jawa Tengah. Karakter Gathutkaca adalah bagian penting dari cerita pewayangan. Wayang ini mewakili gaya seni wayang kulit Surakarta, yang memiliki ciri khas tatahan seni seperti bentuk kawatan, srunen, bubukan, bubuk iring, bubuk manis, seritan, patran, dan penerapan bubuk iring dalam motif mas-masan yang menggunakan satu buah bubuk iring. Pewarnaan dan teknik pembuatan tlacapan pada konca atau ornamen lainnya juga membedakan gaya ini dari yang lain.

Nomor inventarisasi :

05.02.8WK.027

Nomor Registrasi :

05.02.8WK.164

Tempat Pembuatan :

Surakarta, Jawa Tengah

Status Cagar Budaya :

Bukan Cagar Budaya

Klasifikasi :

Seni Kria

Kondisi Koleksi :

Utuh