Santai

Siapa Itu Dalai Lama? Ini Kisah Dalai Lama Ke-14 yang Diasingkan ke India

Siapa Itu Dalai Lama? Ini Kisah Dalai Lama Ke-14 yang Diasingkan ke India

MOMSMONEY.ID - Dalai Lama adalah gelar yang diberikan oleh orang-orang Tibet kepada pemimpin spiritual mereka di aliran Budha Gelung atau "Topi Kuning". Aliran tersebut merupakan salah satu aliran paling dominan dari empat aliran utama Buddhisme Tibet. 

Dikutip dari laman Britannica, sejak masa Dalai Lama ke-5 di abad ke-17, sosoknya selalu menjadi simbol penyatuan Tibet, di mana Dalai Lama mewakili nilai-nilai dan tradisi Buddha.

Pada 1642, Dalai Lama kelima diberi kendali sementara atas pemerintahan Tibet. Kemudian, Dalai Lama tetap menjadi kepala negara sampai pelarian Dalai Lama ke-14 ke pengasingan pada tahun 1959.

Baca Juga: 7 Ciri Orang yang Benar-Benar Bahagia Menurut Warren Buffett

Dalai Lama ke-14 

Sepanjang hidupnya, Dalai Lama telah memenuhi peran tradisionalnya bagi komunitas Tibet.

Sepanjang hidupnya, Dalai Lama telah memenuhi peran tradisionalnya bagi komunitas Tibet.

Dalai Lama dihormati oleh orang Tibet baik di Tibet maupun di pengasingan sebagai reinkarnasi dari bodhisattva Avalokiteshvara dan sebagai pelindung rakyat Tibet.

Dalai Lama ke-14 dan saat ini adalah Tenzin Gyatso. Dalai Lama ini memiliki nama asli Lhamo Thondup, lahir 6 Juli 1935, Tibet.

Baca Juga: 20 Kata-Kata Motivasi Hidup Tokoh Terkenal Agar Lebih Semangat Menjalani Hari

Tenzin Gyatso menjadi Dalai Lama setelah Dalai Lama ke-13 meninggal di Lhasa, ibu kota Tibet, pada 17 Desember 1933. Lalu, dilakukan pergantian Dalai Lama sesuai adat dan sejumlah tes. 

Akhirnya, seorang anak laki-laki, anak seorang petani, bernama Lhamo Thondup, berhasil menjadi Dalai Lama ke-14. Lhamo Thondup menjadi Dalai Lama setelah melewati sejumlah tes, termasuk pemilihan barang-barang pribadi milik Dalai Lama ke-13.

Lhamo Tandup dinobatkan sebagai Dalai Lama pada 22 Februari 1940.  

Baca Juga: Xi Jinping kunjungi Tibet untuk pertama kalinya sebagai Presiden

Pengasingan Dalai Lama ke-14

Dalai Lama ke-14 memulai pendidikan agamanya ketika berusia 6 tahun.

Dalai Lama ke-14 memulai pendidikan agamanya ketika berusia 6 tahun. Pada usia 16 tahun, ia telah mengambil peran sebagai pemimpin politik Tibet. 

Saat itu, Tibet berada di bawah serangan tanpa henti dari China di bawah perintah Perdana Menteri Mao Zedong. Invasi tersebut memicu pemberontakan besar dari masyarakat Tibet. 

Pada 1958, China bergerak melawan Dalai Lama yang diyakini sebagai pemimpin dari gerakan perlawanan Tibet. Dalai Lama XIV, yang merasakan adanya bahaya datang kepadanya, segera melarikan diri ke kota Dharamshala, India. 

Baca Juga: Xi Jinping sambangi Tibet, kunjungan pertama sebagai Presiden China

Kota ini berada di kaki pegunungan Himalaya, berbatasan dengan Nepal, China, dan Tibet, di mana dia tinggal di pengasingan sejak saat itu.

Dalam banyak hal, pelarian dramatis Dalai Lama ke India merupakan momen penting, tidak hanya dalam perjuangan Tibet melawan pendudukan China, tetapi juga dalam evolusi hubungan antara India dan China. 

Bahkan setelah 62 tahun melarikan diri ke India, pemimpin spiritual Tibet terus menjadi duri di pihak China dan penyebab utama permusuhannya terhadap India.

Baca Juga: Tindakan keras China bikin nilai pasar perusahaan teknologi tergerus

Di sisi lain, masuknya Dalai Lama ke India menandai masuknya pengungsi Tibet dalam skala besar ke India.

Orang-orang Tibet yang menghadapi penganiayaan China, datang ke India dengan mengakampanyekan perlawanan terhadap China di bawah naungan Dalai Lama.

Orang-orang Tibet ini dan keturunan mereka terus tinggal di berbagai bagian negara hingga saat ini.

Baca Juga: Valuasi raksasa teknologi China melorot gara-gara aksi keras Beijing

Kehidupan di pengasingan Dalai Lama ke-14 dan Nobel Perdamaian

Dalai Lama jarang bepergian selama masa awal pengasingannya dan hanya menerbitkan dua buku, pengantar agama Buddha dan otobiografi. 

Namun, pada tahun-tahun berikutnya, dia melakukan perjalanan cukup luas. Pada 1973, Dalai Lama mengunjungi Eropa untuk pertama kalinya. 

Lalu, pada 1979, Dalai Lama mengunjungi Amerika Serikat untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Hubungan diplomatik masih panas, Dubes Amerika Serikat untuk China mengundurkan diri

Dalai Lama kemudian melakukan perjalanan ke lusinan negara lain, ke berbagai perguruan tinggi dan universitas, bertemu dengan pimpinan politik dan pemimpin agama, dan ceramah tentang agama Buddha.

Kegiatannya terfokus pada dua tujuan utama, salah satunya adalah membangun dan mempertahankan kesadaran internasional akan penderitaan Tibet. 

Pada 1988, pada sesi Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, dia menetapkan sebuah rencana di mana Tibet akan menjadi wilayah otonom China daripada negara merdeka.

Baca Juga: Pasca musim panas berdarah, India kehilangan kendali atas 300 km persegi ke China

Dia terus menganjurkan apa yang dia sebut "pendekatan jalan tengah" antara kemerdekaan penuh Tibet dan penyerapan penuh ke dalam Republik Rakyat Tiongkok. 

Dia juga mengirim banyak delegasi ke China untuk membahas proposal semacam itu, namun tidak berhasil. Sebagai pengakuan atas usahanya, Dalai Lama dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1989.

Sementara tujuan lainnya adalah untuk menyebarluaskan prinsip utama agama Buddha kepada khalayak luas. Dalai Lama adalah penulis lusinan buku bertema Buddhis, banyak di antaranya berasal dari kuliah umum atau wawancara. 

Demikian penjelasan mengenai Dalai Lama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News