Sejarah Walisongo memang menjadi misteri, antara ada dan tiada. Karena banyak Referensi tulisan yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan.
Bangsa Indonesia yang dalam masa Penjajahan, bergantianlah datang negara Super Power pada masa itu dari Portugis, Inggris dan Belanda. bahkan Belanda menjajah Indonesia hingga 350 tahun lamanya.
Disitulah penulisan sejarah dari anak bangsa tidak ditemui (bahkan tidak ada yang menulis sejarah) karena sibuknya mereka perang melawan penjajah.
Kemudian pada sekitar abad 19 ditemuilah berupa Lontar di Museum Leiden Belanda, yang berjudul ” Heart Van Mbonang ” yang berisi keyakinan Sunan Mbonang, bahkan keyakinan beliau tentang Rukyah, Allah tidak bisa dilihat di Dunia namun bisa dilihat di Akhirat dengan mata kepala telanjang dan juga dijelaskan pula tentang Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Juga ditemukan berupa Tulisan ” Koprak/Kroprak Ferrara ” di Ferrara Italia.
Pada sekitar tahun 90 an pihak museum Kroprak Ferrara mencoba untuk mengalihbahaskan Buku tersebut ke bahasa aslinya (dikarenakan buku mulai rontok, karena usia zaman) setelah di cek2 ternyata Bahasa India, setelah disampaikan ke India ternyata orang India tidak ada yang tahu (bahasa tersebut), setelah diteliti ulang ternyata Bahasa Jawa Kawi.
Kemudian Pihak Ferrari keliling Indonesia mencari orang jawa yang bisa menterjemahkan tapi ternyata juga tidak ada yang bisa.
Walhasil pada tahun 1998 M ketemulah Ahli Javanalogi dan Bahasa Kawi Jawa Sangsekerta yaitu Prof.Dr. Drewes dari Belanda.
Beliaulah yang berhasil mengalihbahasakan ke dalam Bahasa Belanda, kemudian pada thn 2002 M diterjemahkan oleh Asnan Wahyudin ke dalam Bahasa Indonesia (walau kami belum mengetahui bentuk asli terjemahanya) sejak itulah mulai pergeseran tentang Fakta Walisongo dari yang sebelumnya Abu2 menjadi agak keputihan (walaupun hingga saat ini masih ada beberapa kisah sejarah walisongo yang masih menjadi perdebatan ahli sejarah dikarenakan tidak adanya sanad yang jelas, tidak seperti Sejarah Salafus Salih yang mempunyai sanad Jelas. Namun begitulah sejarah Indonesia).
Memang didalam kisah Walisongo yang banyak sekali kisah yang Fiktif, Imajinasi dan tidak masuk akal.
Salah satu contohnya Bahwa (cerita yang beredar) Walisongo membangun Masjid Demak hanya Satu Malam.
Walisongo juga dikenal di Masyarakat (terkhusus jawa) itu adalah ” Wong kang Otot Kuwat Tulang Wesi ora tedas Ononing Pandhe, Ngerti Sak Jeroneng Karah, Ngerti sak Durunge Winarah “. Dan termasuk sunan yang sering mereka Idolakan (oleh Orang pengikut Kejawen, ajaran Darmogandul dan Gatholoco) adalah Sunan Kalijogo dan Syaikh Siti Jenar.
Maka akan anda temui berjilid-jilid Buku berkisah tentang Makrifat Sunan Kalijogo dan Siti Jenar berbanding sejarah Sunan Ampel dan Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gunung Jati).

Adapun Buku yang bagus untuk dibaca dan Validitas bisa ditanggungjawabkan sbb :
– Misteri Syeich Siti Jenar, Peran Walisongo dalam mengislamkan Tanah Jawa, karya Prof. Hansanu Simon. terbitan Pustaka Pelajar Yogyakarta
– Trilogi Revolusi Islam (3 buku), karya Rachmad Abdullah Mpdi. terbitan Al Wafi Solo.
– Fakta Baru tentang Walisongo, karya Ustadz Zainal Abidin Syamsudin, InsyaAllah terbit bulan depan (setelah kami dapat info dari penerbit). terbitan Pustaka Imam Bonjol.
– Aliran Kepercayan dan Kebatinan dalam Sorotan, karya Rahnip M BA.
– Dan beberapa Buku lainya yang tidak bisa kamk sebutkan (krn nanti tambah panjang tulisan ini).

Semoga Allah memudahkan langkah kita dalam mempelajari Ilmu Agama, termasuk didalamnya Sejarah Islam termasuk juga kajian Arkheologi Sejarah Islam Nusantara.

Walllahu A’lam.