TEMPO.CO, Jakarta - Jadwal pembagian kartu e-KTP di Kelurahan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, molor. Warga yang sebelumnya dijanjikan menerima kartu fisik pada bulan Maret hingga kini belum mendapat kartu.
Nurul Kamal, Ketua RT 08/09 Kelurahan Kebon Sirih, mengatakan sampai saat ini warganya belum mendapat kartu fisik KTP elektronik. "Padahal dulu dijanjikannya Maret sudah dibagikan," katanya saat ditemui di rumahnya, Minggu, 15 April 2012. Ia mengatakan seluruh warga di RT 08 sudah didata pada September 2011 lalu.
Senada dengan Nurul, Ketua RT 05/10 Kelurahan Kebon Sirih, Muhammad Arsad, mengatakan hal yang sama. "Katanya akan dibagikan dua minggu sebelum pemilihan gubernur," katanya. Padahal, mulanya warga dijanjikan akan menerima E-KTP pada bulan April.
Saat ini, menurut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta, ada sekitar 1,3 juta e-KTP yang tercetak. Sebagian besar, sekitar 800 ribu, diperuntukkan bagi warga Jakarta Barat. Sementara sisanya tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu.
Keduanya mengatakan warga di wilayah mereka antusias saat diminta mengurus e-KTP di kelurahan. Nurul mengatakan warganya langsung bersedia datang ke kelurahan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Begitu juga warga di RT 05 yang dikoordinasi Arsad. Ada sekitar 150 warga yang wajib memiliki e-KTP di RT 08/09, hampir sama dengan jumlah warga di RT 05/10 yang didata.
Mereka bersedia datang ke kelurahan kendati tak ada sosialisasi mengenai kelebihan sistem KTP elektronik dibandingkan sistem yang lama. "Masyarakat di sini terima saja ketika ada sistem yang baru," kata Arsad. Ia hanya mengetahui bahwa dengan sistem ini warga tak bisa lagi memiliki KTP ganda.
Menurut Nurul dan Arsad, mayoritas penduduk di kedua RT itu bekerja sebagai pedagang atau tukang ojek. Pekerjaan dengan waktu yang fleksibel membuat mereka tak kesulitan mengkoordinasi warga untuk datang ke kelurahan sesuai dengan jadwal.
ANGGRITA DESYANI