Yuk Kenali Kesenian Tari Reog Ponorogo Jawa Timur

Yuk Kenali Kesenian Tari Reog Ponorogo Jawa Timur

ilustrasi kesenian reog--

SURABAYA, MEMORANDUM - Kesenian Reog merupakan salah satu kebudayaan daerah Indonesia yang masih sangat kental dengan kebatinan dan ilmu kebatinannya yang kuat

Reog adalah seni budaya Jawa Timur bagian Barat Laut, dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal usul Reog yang sebenarnya. 

BACA JUGA:Datang dan Lihat Pakaian Adat di Kota Matahari Terbit Jawa

Saat ini terdapat dua jenis reog di Ponorogo yaitu Reog Obyog dan Reog Festival. Reog modern biasanya dipentaskan pada berbagai acara seperti pernikahan, khitanan, dan hari raya. Kesenian Reog Ponorogo terdiri dari beberapa set yang terdiri dari 2-3 tarian awal. 

Reog obyog seringkali berlangsung di halaman atau di jalan tanpa mengikuti norma-norma tertentu. Biasanya diadakan di pesta, pembersihan desa, dan bahkan pertunjukan hanya untuk bersenang-senang. 

Pada saat yang sama, festival Reog mengalami perubahan dan menjadi standar festival Reog yang diselenggarakan oleh DPRD Ponorogo sejak tahun 1997. 15.-16. 

BACA JUGA:Mengenal Asal Usul Upacara Adat Kasada

Reog Ponorogo masuk dalam daftar UNESCO berdasarkan Lokakarya Proposal ICH UNESCO yang diselenggarakan pada Februari 2022. (UN) Daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTb). organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya)

Terdapat lima versi cerita populer tentang asal usul Reog dan Warok yang berkembang di masyarakat, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah kisah pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabum, raja Majapahit terakhir yang memerintah pada tahun 1800-15. 

Abad Ki Ageng Kutu marah atas pengaruh kuat istri raja Majapahit di Tiongkok, bukan saja ia marah kepada rajanya karena pemerintahannya yang korup, namun ia juga melihat berakhirnya kekuasaan kerajaan Majapahit. 

Ia kemudian meninggalkan raja dan mendirikan sebuah perguruan di mana ia mengajar para pemuda ilmu bela diri, ilmu kesempurnaan dan kesempurnaan, dengan harapan agar para pemuda tersebut kembali menjadi bibit kebangkitan Kerajaan Majapahit. 

BACA JUGA:Menyelami Sejarah dan Budaya Melalui Kuliner di Museum-Museum Spesialis

Pesan politik Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog yang merupakan “sindiran” tentang Raja Kertabhum dan kerajaannya. Pertunjukan Reog merupakan cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat setempat melalui kepopuleran Reog.

Pertunjukan Reog mempunyai topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai raja hutan, “Singa Barong” lambang Kertabhum, dengan bulu merak yang menempel menyerupai raksasa. 

Sumber: