Headline

Seleksi CASN Rawan Recoki Pilkada

Ombudsman tidak ingin fenomena semacam dugaan penyalahgunaan bansos untuk kepentingan elektoral terjadi kembali.

Fokus

Keseruan di Pekan Kedua

Pekan ini, seri kedua Proliga 2024 mulai bergulir. Seperti apa persiapan dan peluang tiap tim?

Mikroba Ini Mampu Hasilkan Oksigen Tanpa Sinar Matahari

Galih Agus Saputra
10/1/2022 16:39
Mikroba Ini Mampu Hasilkan Oksigen Tanpa Sinar Matahari
Nitrosopumilus maritimus.(genome.jgi.doe.gov)

Oksigen ialah salah satu unsur kimia yang sangat penting untuk menopang kehidupan di Bumi. Kemunculannya dipengaruhi oleh fotosintesis baik pada tanaman, ganggang, maupun sianobakteri. Beberapa mikroba diketahui juga dapat menghasilkan unsur nonlogam ini meski jumlahnya sangat sedikit, pun dengan habitat yang sangat spesifik.

Menariknya, sejumlah ilmuwan dari University of Southern Denmark kini telah berhasil menemukan mikroba baru yang dapat menghasilkan oksigen tanpa fotosintesis atau tidak memerlukan bantuan sinar matahari. Mikroba itu termasuk dalam domain mikroorganisme bersel satu yakni arkea.

Lebih lanjut, Beate Kraft dan Donald E. Canfield yang memimpin jalannya studi kali ini menjuluki mikroba tersebut dengan julukan arkea pengoksidasi amonia atau Nitrosopumilus. Beberapa sampelnya di ambil dari teluk Mariager, Denmark, dan perairan Meksiko serta Kosta Rika.

"Mereka sangat melimpah di lautan di mana mereka memainkan peran penting dalam siklus nitrogen. Mereka sebenarnya juga membutuhkan oksigen, tapi sudah lama menjadi teka-teki mengapa mereka sangat melimpah di perairan yang tidak memiliki oksigen. Kami sebelumnya berpikir, mereka hanya nongkrong saja di sana tanpa fungsi, semacam sel hantu. Tapu ternyata ada sesuatu yang membingungkan di sini," tutur Kraft, seperti dilansir dari Sciencedaily, Senin, (10/1).

Berangkat dari kebingungan itu, Kraft dan tim lantas memutuskan membawa sampel ke dalam laboratorium. Ia ingin melihat, apa yang akan terjadi jika organisme tersebut kehabisan oksigen. Selain itu, ia juga ingin melihat bagaimana mereka menggunakan oksigen di dalam air, namun dalam beberapa menit kadar oksigen pada air yang menampung sampel justru meningkat.

Meski jumlahnya tidak terlalu memengaruhi kadar oksigen di Bumi, akan tetapi menurut Kraft, Nitrosopumilus maritimus mampu menciptakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri. Tapi kemudian yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan di sekitar habitar mereka?

Kraft dan tim meyakini bahwa mikroorganisme yang satu ini juga memberikan peran pada siklus nitrogen global. Siklus nitorgen sendiri selama ini dikenal sebagai suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain termasuk oksigen.

"Jika gaya hidup seperti ini tersebar luas di lautan, itu tentu akan memaksa kita untuk memikirkan kembali pemahama atas siklus nitrogen laut. Langkah saya selanjutnya adalah menyelidiki seperti apa fenomena yang akan muncul, jika kultur laboratorium ini kami tempatkan di perairan yang sangat kekurangan oksigen di berbagai aut di seluruh dunia," tambahnya. (OL-12)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya