Headline

Megawati masih Berhitung

Rakernas telah menyerahkan keputusan sikap politik terhadap pemerintah kepada Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.

Fokus

Pengangguran Gen Z Hambat Visi Indonesia 2045

AMBISI serta mimpi Indonesia naik kelas menjadi negara maju pada 2045 dihadapkan pada jalan terjal.

Untuk Dongkrak IPM, Pemkab Cianjur Benahi Sektor Pendidikan

Benny Bastiandy
11/11/2022 22:09
Untuk Dongkrak IPM, Pemkab Cianjur Benahi Sektor Pendidikan
Kegiatan pembinaan kepala sekolah dan pengawas tingkat SD di Cianjur, Jawa Barat di Gedung Pemuda, Jumat (11/11).(MI/Benny Bastiandy)

PENDIDIKAN menjadi sektor yang saat ini terus didorong Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendongkrak indeks pembangunan manusia (IPM). Upayanya dimulai dengan membenahi rata-rata lama sekolah di semua tingkatan.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, menegaskan hal tersebut di hadapan para kepala SD serta pengawas yang mengikuti kegiatan pembinaan kepala sekolah dan pengawas tingkat SD di Gedung Pemuda, Jumat (11/11). Pada kesempatan itu Herman mengingatkan kepala sekolah agar tidak mewariskan yang tidak baik ke depan.

"Bagaimana caranya? Semua lulusan SD wajib melanjutkan pendidikannya ke SMP. Semua datanya harus dilaporkan ke saya, sehingga ke depan tidak ada lagi lulusan SD yang menganggur," tegas Herman.

Setiap guru maupun kepala sekolah, sebut Herman, diwajibkan melakukan visitasi ke rumah orangtua siswa. Langkah itu dilakukan agar terbentuk komunikasi antara sekolah dengan orangtua untuk memantau perkembangan secara akademik maupun nonakademik.

"Beritahu (orangtua) kondisi anak mereka. Jadi orang tua juga bisa ikut menjaga dan mendidik anak mereka," ucapnya.

Herman mengingatkan para kepala sekolah tak bermain api mempermainkan berbagai dana bantuan yang diterima. Semua bantuan harus transparan dan akuntabel. "Jangan ada yang berusaha korupsi. Kalau ada yang coba-coba, segera laporkan ke saya," tegas Herman.

Ia meyakini dengan upaya pembenahan terkonsep yang dilakukan setahap demi setahap, bisa mendongrak IPM. Termasuk mendorong peningkatan angka harapan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. 

"Saya ingin usia harapan ingin sekolahnya naik. Kabupaten Cianjur baru sampai 18 tahun (setingkat SMA). Kita ingin usia ingin sekolahnya jadi 25 tahun. Anak-anak Cianjur harus kuliah, S1 atau S2," ujarnya.

Bupati Herman mengaku Pemkab Cianjur telah meluncurkan Titik Nol Pendidikan. Peluncuran diawali dengan mendorong Universitas  uryakancana (Unsur) Cianjur menjadi perguruan tinggi negeri.

"Dengan adanya Titik Nol, insya Allah jadi penyemangat bagi warga Cianjur melanjutkan pendidikan. Insya Allah di Cianjur bakal ada perguruan tinggi negeri," katanya.

Herman tak memungkiri, selama ini hampir 30-40% lulusan SMA di Kabupaten Cianjur memilih melanjutkan pendidikannya ke luar daerah. Kondisi tersebut tentu berdampak terhadap IPM karena menjadi salah satu indikator.

"IPM-nya jadi mendongkrak ke daerah lain. Padahal, ada warga Cianjur yang sedang mengeyam pendidikan di daerah tersebut. Makanya, dengan nanti Unsur (Universitas Suryakancana) bisa menjadi perguruan tinggi negeri, bisa menarik minat warga Cianjur berkuliah di daerah sendiri," ucap Herman. (OL-15)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya